Begini Bentuk Api jika Dinyalakan di Luar Angkasa, Uji Coba yang Baru Pertama Dilakukan
Eksperimen ini tak mungkin dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional karena memiliki aturan ketat.
Eksperimen ini tak mungkin dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional karena memiliki aturan ketat.
Begini Bentuk Api jika Dinyalakan di Luar Angkasa, Uji Coba yang Baru Pertama Dilakukan
Salah satu anggota tim astronot Shenzhou 16 Tiongkok bernama Gui Haichao dan Zhu Yangzhu, melakukan eksperimen.
Eksperimen yang dia lakukan adalah menyalakan lilin. Proses ini disiarkan secara langsung dari stasiun luar angkasa Tiongkok.
-
Di mana uji coba pengiriman energi dari luar angkasa ke Bumi dilakukan? Sejak Juni tahun lalu, sebuah eksperimen di luar angkasa telah mentransmisikan energi ke Bumi melalui panel surya pada satelit di orbit dan sekarang memiliki hasil pertama mengenai bagaimana eksperimen tersebut berjalan.
-
Apa yang diuji coba oleh ilmuwan NASA? Dunia astronomi sedang melakukan eksperimen dengan menggunakan pesawat luar angkasa Psyche milik NASA.
-
Bagaimana kembang api pertama dibuat? Untuk membuat kembang api pertama, mereka mengemas bubuk mesiu baru ke dalam rebung dan melemparkannya ke dalam api, sehingga menimbulkan ledakan keras.
-
Kenapa ada percikan api saat pesawat masuk atmosfer? Percikan api yang dilihat adalah bagian dari pelindung panas ablatif dirancang untuk menyerap dan membelokkan panas yang intens saat terbakar di atmosfer dan menampilkan kembang api.
-
Siapa yang pernah menguji coba perjalanan ke luar angkasa? Perusahaan pariwisata luar angkasa swasta milik Sir Richard Branson menamai perjalanan 90 menit itu: Galactic 01.
-
Apa yang ditemukan di luar angkasa? Belakangan ini astronot dikejutkan dengan ditemukannya sejumlah planet baru di luar angkasa. Planet tersebut bernama HD 110067 yang merupakan sekumpulan 6 planet yang mengorbit pada satu bintang.
Dalam siaran tersebut, para astronot dari Stasiun Luar Angkasa Tiongkok menunjukan bagaimana gaya berat mikro mempengaruhi proses penyalaan api.
Eksperimen ini dilakukan pada 21 September lalu dan disaksikan oleh seluruh siswa dari penjuru Tiongkok melalui program “Tiangong classroom” yang dikumpulkan dalam 5 ruangan.
Terjadi Perubahan Bentuk
Kejadian yang mengejutkan adalah ketika api menyala, ternyata gaya berat mikro di luar angkasa mengubah bentuk api mirip seperti bola. Berbeda dengan bentuk api jika dinyalakan di Bumi.
Ini terjadi karena pada umumnya lilin yang menyala di Bumi dihasilkan melalui konveksi dari daya apung. Dan dipengaruhi oleh udara panas yang naik. Sehingga, api seakan berbentuk tetesan air.
Lain hal ketika di luar angkasa, gaya berat mikro menyebabkan rendahnya arus konveksi yang dihasilkan dari pembakaran. Oleh karena itu, api yang dihasilkan berbentuk bola dan dapat menyebar ke segala arah.
Berikut video saat astronot China melakukan eksperimen menyalakan api.
Uji Coba Bisa Buat Kontroversi
Mengutip Space, Kamis, (05/10), percobaan yang dilakukan oleh astronot asal Tiongkok ini kemungkinan besar akan menimbulkan kontroversi bagi pihak Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Sebab, mereka memiliki peraturan yang ketat mengenai penggunaan bahan yang mudah terbakar dan menyalakan api secara terbuka.
Selain itu, mengacu kepada peraturan ISS mengenai pembakaran yang melibatkan gaya besar mikro harus dilengkapi dengan keperluan eksperimen seperti rak pembakaran terintegrasi yang dirancang khusus, sebab bentuk api yang seperti bola ini harus dipastikan tidak menyebar dan dapat dikendalikan.
Namun, untuk menanggapi hal ini pihak Tiangong memiliki program Combustion Experiment Rack (CER), yang dibuat untuk melakukan penelitian yang serius di bidang ini.