Selain Asteroid, Benda Seberat 5000 Ton Ini Juga Mengelilingi Bumi dan Bisa Berbahaya
Tak hanya asteroid saja yang bisa membahayakan Bumi, benda ini juga punya dampak.
Tak hanya asteroid saja yang bisa membahayakan Bumi, benda ini juga punya dampak.
Selain Asteroid, Benda Seberat 5000 Ton Ini Juga Mengelilingi Bumi dan Bisa Berbahaya
Anggapan bahwa luar angkasa adalah tempat yang kosong boleh jadi merupakan anggapan yang salah.
Faktanya, banyak benda yang melayang-layang di luar angkasa, terutama di orbit Bumi.
Bukan hanya meteor atau asteroid, benda-benda lain seperti satelit bahkan sampah.
-
Asteroid sebesar apa yang melintasi Bumi? Sebuah asteroid yang hampir sebesar Piramida Giza sedang dalam perjalanan melintasi Bumi hari ini, dan NASA telah memberikan peringatan terkait hal tersebut.
-
Kenapa asteroid berbahaya? Kekuatan Asteroid Perlu diketahui, bahwa bahkan asteroid kecil berukuran 500 meter ini dapat memberikan dampak yang sangat besar pada Bumi.
-
Bagaimana asteroid mempengaruhi Bumi? Jika sebuah asteroid bergerak lebih cepat, berarti membawa lebih banyak energi, dan dapat menyebabkan kehancuran yang lebih banyak,' ujar Gareth Collins, profesor ilmu planet, Imperial College London.
-
Asteroid apa yang mendekati bumi? Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) memperingatkan publik sebuah asteroid besar dengan kecepatan 37.070 kilometer per jam, seukuran pesawat terbang, saat ini bergerak menuju Bumi.
-
Kenapa asteroid bisa merusak Bumi? Asteroid merupakan batuan luar angkasa yang seringkali jatuh dan menabrak ke Bumi. Bahkan, dari hasil tabrakan tersebut tak jarang mengakibatkan berbagai dampak, mulai dari dampak kecil hingga besar bisa saja terjadi.
-
Asteroid apa yang paling berisiko menabrak Bumi? Bennu, sebuah asteroid berukuran 0,49 km dan dengan massa 67 juta ton, merupakan asteroid dekat Bumi yang saat ini memiliki risiko paling besar untuk menabrak planet Bumi.
Laporan dari Earth How, Sabtu (21/10) menyatakan bahwa jumlah sampah luar angkasa lebih dari 5500 ton. Jarak sampah luar angkasa ini beragam, dimulai dari 700 hingga 360.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
Meskipun sampah luar angkasa telah diawasi oleh Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) agar tidak saling bertabrakan, bukan berarti kemungkinan itu tidak akan terjadi.
Potongan roket atau satelit yang sudah tidak terpakai lagi ini dapat menyebabkan terhambatnya penelitian serta eksperimen luar angkasa.
Bahkan NASA mengakui bahwa banyak misinya yang tertunda atau terhambat karena kehadiran sampah luar angkasa. Kok Bisa?
Dua Kejadian
Ada dua kejadian yang dianggap meningkatkan jumlah sampah luar angkasa hingga lebih dari 60 persen. Kejadian pertama adalah misi anti-satelit China yang dilakukan pada 2007. Saat itu, China meluncurkan rudal balistik yang bertabrakan dengan satelit cuaca dan pengintaian.
Diperkirakan terdapat 21.000 objek dengan ukuran lebih dari 10 centimeter, dan 500.000 objek yang ukurannya kurang dari 10 centimeter di luar angkasa.
Sebenarnya, ada tiga pemicu bagaimana sampah luar angkasa bisa terjadi. Bisa jadi ada tabrakan antara satelit dengan satelit lainnya.
Adanya puing-puing angkasa atau satelit mati yang terabaikan juga bisa menjadi penyebab lainnya.
Terakhir, adanya asteroid atau meteorit mikro yang tanpa diprediksi menghantam satelit juga bisa menjadi penyebab.
Oleh karena itu, ada peta web satelit yang dapat dijadikan patokan untuk memantau pergerakan satelit.
Total satelit yang terpetakan di sini berjumlah 13.955 satelit, setiap satelit mengorbit Bumi dengan lintasan terprediksi. Ada juga filter antara sampah serta non-sampah beserta negara asalnya.