Tak Hanya di Bumi Polusi juga Terjadi di Luar Angkasa, Benda Ini Jadi Penyebabnya
Satelit yang terbakar menjadi polusi di luar angkasa.

Satelit yang terbakar menjadi polusi di luar angkasa.

Tak Hanya di Bumi Polusi juga Terjadi di Luar Angkasa, Benda Ini Jadi Penyebabnya

Studi terbaru NASA melaporkan bahwa sampah luar angkasa bukan hanya membahayakan kerja satelit atau teleskop luar angkasa, tetapi juga mencemari Bumi.
Laporan dari Space.com, Senin (23/10) menyatakan bahwa ketika pesawat NASA terbang di ketinggian di atas Alaska dan daratan Amerika Serikat untuk mengambil sampel kimia dari udara tipis di stratosfer, sensor sensitif di hidung pesawat menganalisis senyawa kimia yang aneh.

Senyawa kimia ini diencerkan dalam udara stratosfer yang tipis dan murni, jaraknya di luar jangkauan sumber polusi udara Bumi.
Ditemukan jejak litium, aluminium, tembaga, dan timbal di udara sampel.
Konsentrasinya terlalu tinggi untuk disebabkan sumber-sumber alami, seperti penguapan debu kosmik dan meteorit saat bertemu dengan atmosfer.
Gara-gara Satelit
Malahan, rasio senyawa kimia yang ada di dalam konsentrasi polutan ini mencerminkan apa yang digunakan di dalam pembuatan satelit.
Dan Cziczo, profesor ilmu bumi, atmosfer, dan planet di Universitas Purdue Indiana, Amerika Serikat adalah salah satu penulis studi tersebut. Dia menyatakan bahwa material ini ditemukan di tempat yang aneh.

“Kami menemukan material buatan manusia ini di tempat yang kami anggap sebagai wilayah murni di atmosfer. Dan jika ada sesuatu yang berubah di stratosfer - wilayah atmosfer yang stabil - hal ini perlu dicermati lebih dekat,” jelasnya.
Apakah Hal ini Berbahaya?
Jawabannya, iya. Salah satu partikel yang ditemukan, yaitu aluminium oksida, adalah produk pembakaran paduan berbahan dasar aluminium. Partikel ini dikenal dengan kemampuannya untuk merusak ozon.
Ozon yang menjaga kehidupan di Bumi dari radiasi ultraviolet secara kebetulan berada di stratosfer, tempat polutan ditemukan. Akibatnya, pemulihan ozon dari kerusakan yang disebabkan bahan-bahan perusak ozon menjadi terhambat.

Selain itu, aluminium oksida juga berpotensi untuk mengubah albedo Bumi atau kemampuan Bumi untuk memantulkan cahaya. Konsentrasi partikel yang terlalu tinggi di stratosfer dapat menyebabkan perubahan suhu di stratosfer.
Efeknya, bisa terjadi perubahan tidak terduga pada iklim di Bumi. Partikel ini juga tidak dapat dibiarkan begitu saja, mengingat kemungkinan besar partikel-partikel ini tidak akan pernah jatuh ke Bumi. Konsentrasinya bisa terus meningkat seiring berjalannya waktu.
Memang konsistensi diluncurkannya satelit dari Bumi ke luar angkasa telah meningkat secara signifikan sejak beberapa tahun yang lalu. Salah satu penyebab terbesarnya adalah kemunculan megakonstelasi, yaitu sistem satelit besar seperti Starlink milik SpaceX.

Kebanyakan dari satelit ini juga dirancang untuk jatuh kembali ke Bumi dan terbakar di atmosfer.
Melihat kemungkinan bahwa akan ada puluhan bahkan ratusan satelit yang akan diluncurkan pada tahun-tahun mendatang, jumlah satelit yang masuk kembali juga akan meningkat tajam. Ini menyebabkan konsentrasi bahan kimia akibat pembakaran satelit juga akan meningkat.