Pakai Komputer Canggih Ilmuwan Mau Bersihkan 35 Ribu Puing Sampah di Luar Angkasa
Terdapat 35.610 keping puing luar angkasa yang berukuran lebih dari 4 inci.

Terdapat 35.610 keping puing luar angkasa yang berukuran lebih dari 4 inci.

Pakai Komputer Canggih Ilmuwan Mau Bersihkan 35 Ribu Puing Sampah di Luar Angkasa
Ilmuwan dari Michigan University menemukan cara untuk mengatasi sampah-sampah yang bertebaran di luar angkasa dengan menggunakan simulasi komputer canggih milik NASA.
Hal tersebut dilakukan karena berdasarkan sebuah studi yang menemukan bahwa terdapat tabrakan orbit, yang menyebabkan sinyal dari potongan kecil sampah luar angkasa memancarkan sinyal ke Bumi.

Mengutip Space, Minggu, (17/12), menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), pada November lalu terdapat 35.610 keping puing luar angkasa yang berukuran lebih dari 4 inci.

Benda-benda tersebut merupakan satelit tua, roket bekas, pecahan-pecahan dari tabrakan dan ledakan orbital.
Ribuan potongan tersebut juga sebagian besar tidak terlihat oleh radar dan teleskop optik yang melacak puing-puing. Potongan-potongan tersebut pada akhirnya nanti berpotensi menabrak satelit yang sedang beroperasi.

Hal ini dilakukan karena benda-benda tersebut seringkali bertabrakan dan pecahan kecilnya akan mengeluarkan muatan listrik.
Dari hasil peristiwa tersebut akhirnya peneliti menyimpulkan bahwa sinyal yang dihasilkan oleh tabrakan tersebut bersifat pendek dan lemah.

Namun, para ilmuwan tetap mencari potongan-potongan kecil dari puing yang tidak terlihat tetapi berbahaya dan tersebar di sekitar Bumi.
Setelah memperkirakan hal tersebut akhirnya tim peneliti membandingkan data sinyal yang diukur oleh Deep Space Network milik NASA dan jaringan antena di seluruh dunia yang membantu badan antariksa AS berkomunikasi dengan alat-alat luar negeri yang tersebar jauh.

Melalui alat tersebut peneliti berharap berhasil untuk menghilangkan dampak dari sampah dari puing-puing di luar angkasa tidak mengganggu orbital, dan menghindari dampak dari Sindrom Kessler atau tabrakan yang menghasilkan pecahan dan mengancam ruang angkasa yang diprediksi oleh fisikawan NASA pada tahun 1970.