Perusahaan Ini Siap Memulung Sampah Luar Angkasa Pakai Tas
Penggunaan tas khusus sedang disiapkan perusahaan ini untuk mengais sampah luar angkasa.
Penggunaan tas khusus sedang disiapkan perusahaan ini untuk mengais sampah luar angkasa.
Perusahaan Ini Siap Memulung Sampah Luar Angkasa Pakai Tas
Perusahaan TransAstra teken kontrak dengan NASA sebesar USD850.000 atau Rp 12 miliar untuk membuat tas yang dapat mengangkut tumpukan sampah ruang angkasa.
Melansir dari situs BGR, Minggu, (2/9), menurut Badan Antariksa Eropa, Bumi ini dikelilingi oleh 26.500 keping puing dengan lebar 4 inci.
Potongan puing tersebut menumpuk dan mengelilingi orbit planet, terlebih jumlah potongan tersebut belum termasuk potongan-potongan kecil lainnya.
Kerjasama yang dilakukan oleh TransAstra dan NASA ini selain untuk mengurangi penumpukan sampah di ruang angkasa, hal ini juga dapat mempermudah pergerakan satelit dan pesawat ruang angkasa yang datang.
-
Dimana letak sampah luar angkasa? Laporan dari Earth How, Sabtu (21/10) menyatakan bahwa jumlah sampah luar angkasa lebih dari 5500 ton. Jarak sampah luar angkasa ini beragam, dimulai dari 700 hingga 360.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
-
Di mana sampah luar angkasa bertebaran? Mengutip Space, Minggu, (17/12), menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), pada November lalu terdapat 35.610 keping puing luar angkasa yang berukuran lebih dari 4 inci.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas sampah luar angkasa? NASA mengatakan benda itu adalah bagian dari perangkat keras seberat 2.630 kg (5.800 pon) yang dibuang oleh Stasiun Luar Angkasa Internasional setelah stasiun tersebut memasang baterai lithium-ion baru.
-
Siapa yang melacak sampah antariksa? Menurut laporan Science Alert, Kamis (24/10/2024), Angkatan Antariksa Amerika Serikat (US Space Force) sedang melacak sekitar 20 potongan puing dari satelit yang meledak tersebut.
-
Bagaimana sampah luar angkasa bisa terjadi? Sebenarnya, ada tiga pemicu bagaimana sampah luar angkasa bisa terjadi. Bisa jadi ada tabrakan antara satelit dengan satelit lainnya. Adanya puing-puing angkasa atau satelit mati yang terabaikan juga bisa menjadi penyebab lainnya. Terakhir, adanya asteroid atau meteorit mikro yang tanpa diprediksi menghantam satelit juga bisa menjadi penyebab.
-
Kenapa sampah luar angkasa berbahaya? Meskipun sampah luar angkasa telah diawasi oleh Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) agar tidak saling bertabrakan, bukan berarti kemungkinan itu tidak akan terjadi. Potongan roket atau satelit yang sudah tidak terpakai lagi ini dapat menyebabkan terhambatnya penelitian serta eksperimen luar angkasa.Bahkan NASA mengakui bahwa banyak misinya yang tertunda atau terhambat karena kehadiran sampah luar angkasa.
Sebab, dengan menumpuknya sampah pada planet akan mengganggu efektivitas dan pekerjaan yang dilakukan di ruang angkasa.
Oleh karena itu, TransAstra menyetujui kontrak untuk membuat tas pengangkut sampah luar angkasa untuk menangkap puing-puing dan sampah yang mengorbit.
Penggunaan tas pengangkut sampah ruang angkasa ini juga selain digunakan untuk mengangkut puing, juga digunakan untuk menangkap asteroid dan batuan luar angkasa lainnya.
Walaupun tas pengangkut sampah luar angkasa merupakan ide yang menarik, pembuatannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Sebab dalam pengambilan sampah di ruang angkasa ini juga membutuhkan pesawat sebagai kendaraan yang membantu.
Tetapi dalam proses pengangkutan sampah ini bukan serta merta ketika tiba di Bumi langsung dibuang begitu saja. Beberapa hasil tangkapan dari sampah luar angkasa ini kemungkinan akan dipilih dan digunakan kembali jika terdapat benda yang dapat berguna.
Namun, baik dari segi perusahaan menyadari bahwa dalam menangkap asteroid dan sampah luar angkasa lainnya agak sedikit sulit, karena akan terlihat mirip.
Sehingga, dalam proses pembuatan kantong penangkap ini diperlukan teknologi khusus agar dapat digunakan untuk membersihkan orbit Bumi.
Pembuatan tas pengangkut sampah luar angkasa ini juga selain dapat mengurangi sampah, membantu pengorbitan benda-benda luar angkasa serta membersihkan orbit bumi, upaya ini juga merupakan salah satu cara untuk mengangkut sampah luar angkasa dengan aman.