Dapat Investasi Nyaris Rp 1 T, Startup ini Siap-siap Mau Menambang Asteroid
AstroForge, startup pertambangan asteroid, akan meluncurkan misi ketiganya pada 2025, menjadi misi komersial pertama yang mendarat di asteroid dekat Bumi.
Startup pertambangan asteroid, AstroForge, yang berbasis di California, telah mengumumkan rencananya untuk meluncurkan misi ketiga mereka pada tahun 2025. Misi ini akan menjadi terobosan sejarah dengan mengirimkan pesawat antariksa Vestri seberat 200 kilogram ke asteroid dekat Bumi. Ini menjadikannya misi komersial pertama yang mendarat di benda langit di luar sistem Bumi-Bulan.
AstroForge, yang didirikan pada Januari 2022, berambisi membuka akses terhadap sumber daya luar angkasa, terutama logam berharga. Mereka berharap upaya ini akan menghadirkan solusi pertambangan yang hemat biaya dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada pelestarian sumber daya bumi.
-
Dimana asteroid berada? Kebanyakan dari asteroid lain yang diidentifikasi berada di sabuk asteroid utama yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter. Terdapat pula benda luar angkasa yang berada di orbit Jupiter (Trojan) dan luar orbit Neptunus (sabuk Kuiper).
-
Mengapa asteroid penting diteliti? Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi terdapat segelintir asteroid yang dapat menjadi ancaman bagi kehidupan Bumi.
-
Di mana asteroid itu berada? Dikutip dari the Times of India, Selasa (28/5), klasifikasi ini disebabkan oleh jarak terdekatnya yang diperkirakan sekitar 7 juta km dari Bumi, atau lebih dari 17 kali jarak ke Bulan.
-
Dimana batu asteroid itu berasal? Namun Henry yakin batu itu dapat berasal dari sabuk asteroid yang berada di antara Planet Mars dan Jupiter.
-
Apa tugas astronot? Astronot adalah pekerjaan yang banyak menjadi mimpi banyak orang. Kesempatan untuk menjelajahi luar angkasa, terlibat dalam pengembangan dan pengujian teknologi canggih, hingga pengalaman untuk hidup di lingkungan baru yang penuh tantangan juga menjadi alasan-alasan mengapa pekerjaan sebagai astronot banyak diminati orang.
-
Mengapa asteroid bisa jadi sumber makanan? Untuk misi antariksa yang lebih jauh dan lebih lama, membawa makanan dari Bumi menjadi tidak praktis.
Mengutip Space, Kamis (22/8), misi ini adalah bagian dari rencana jangka panjang AstroForge untuk mengekstraksi sumber daya dari asteroid. Vestri akan mengumpulkan data penting tentang komposisi asteroid, yang akan menjadi dasar untuk aktivitas penambangan di masa mendatang.
Sebelumnya, AstroForge telah meluncurkan misi pertamanya, Brokkr-1, pada April 2023. Meskipun misi ini gagal dalam mengaktifkan teknologi pemurnian yang direncanakan, perusahaan tetap melanjutkan rencana besar mereka.
Misi kedua, Odin, dijadwalkan meluncur akhir tahun ini, dan akan fokus pada pengumpulan gambar dari asteroid yang menjadi target misi Vestri. AstroForge telah berhasil mengumpulkan dana sebesar USD40 juta atau Rp 620 miliar dari para investor, menjadikan total dana yang mereka himpun mencapai USD55 juta atau Rp 852 miliar.
Dana ini akan digunakan untuk mengembangkan lebih lanjut teknologi dan misi mereka, dengan Vestri menjadi proyek pertama yang sepenuhnya dikembangkan secara internal oleh AstroForge. Keberhasilan misi ini tidak hanya akan membuka jalan bagi eksplorasi sumber daya di luar angkasa, tetapi juga dapat merevolusi industri pertambangan dengan cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.