Rumah Ditimpa Sampah Luar Angkasa, Keluarga Ini Minta Ganti Rugi ke NASA
Rumah Ditimpa Sampah Luar Angkasa, Keluarga AS Meminta Ganti Rugi ke NASA
Benda logam seberat 0,7 kg itu membuat lubang di atap melalui dua lapisan langit-langit di rumah.
-
Dimana letak sampah luar angkasa? Laporan dari Earth How, Sabtu (21/10) menyatakan bahwa jumlah sampah luar angkasa lebih dari 5500 ton. Jarak sampah luar angkasa ini beragam, dimulai dari 700 hingga 360.000 kilometer di atas permukaan Bumi.
-
Dimana sampah luar angkasa berada? Melansir dari situs BGR, Minggu, (2/9), menurut Badan Antariksa Eropa, Bumi ini dikelilingi oleh 26.500 keping puing dengan lebar 4 inci.
-
Bagaimana sampah luar angkasa bisa terjadi? Sebenarnya, ada tiga pemicu bagaimana sampah luar angkasa bisa terjadi. Bisa jadi ada tabrakan antara satelit dengan satelit lainnya. Adanya puing-puing angkasa atau satelit mati yang terabaikan juga bisa menjadi penyebab lainnya. Terakhir, adanya asteroid atau meteorit mikro yang tanpa diprediksi menghantam satelit juga bisa menjadi penyebab.
-
Di mana sampah luar angkasa bertebaran? Mengutip Space, Minggu, (17/12), menurut Badan Antariksa Eropa (ESA), pada November lalu terdapat 35.610 keping puing luar angkasa yang berukuran lebih dari 4 inci.
-
Kenapa sampah luar angkasa berbahaya? Meskipun sampah luar angkasa telah diawasi oleh Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD) agar tidak saling bertabrakan, bukan berarti kemungkinan itu tidak akan terjadi. Potongan roket atau satelit yang sudah tidak terpakai lagi ini dapat menyebabkan terhambatnya penelitian serta eksperimen luar angkasa.Bahkan NASA mengakui bahwa banyak misinya yang tertunda atau terhambat karena kehadiran sampah luar angkasa.
-
Apa yang dikirim NASA dari luar angkasa? NASA mengumumkan penggunaan sistem komunikasi laser canggih di pesawat luar angkasa yang berjarak 31 juta km dari Bumi untuk mengirimkan video kucing definisi atau kualitas tinggi.
Rumah Ditimpa Sampah Luar Angkasa, Keluarga Ini Minta Ganti Rugi ke NASA
Sebuah keluarga di Florida, Amerika Serikat yang rumahnya terkena puing-puing luar angkasa awal tahun ini sedang mencari kompensasi dari Badan Antariksa AS (NASA) atas kerusakan properti dan penderitaan mental.
Benda logam seberat 0,7 kg itu membuat lubang di atap melalui dua lapisan langit-langit di rumah Alejandro Otero di Naples, Maret lalu.
Dilansir BBC, NASA mengatakan benda itu adalah bagian dari perangkat keras seberat 2.630 kg (5.800 pon) yang dibuang oleh Stasiun Luar Angkasa Internasional setelah stasiun tersebut memasang baterai lithium-ion baru.
Otero mengatakan putranya hampir terluka akibat benturan tersebut.
Siaran pers dari firma hukum Cranfill Summer mencantumkan kerugian termasuk kerugian kerusakan properti yang tidak diasuransikan,
gangguan bisnis, penderitaan emosional/mental, dan biaya bantuan dari pihak ketiga.
Pengacara Mica Nguyen Worthy mengatakan sampah luar angkasa "merupakan masalah yang sangat serius karena peningkatan lalu lintas luar angkasa dalam beberapa tahun terakhir".
“Klien saya mencari kompensasi yang memadai untuk memperhitungkan stres dan dampak peristiwa ini terhadap kehidupan mereka,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Otero mengatakan kepada afiliasi CBS, Wink-TV, bahwa perangkat tersebut menghasilkan "suara yang luar biasa" saat meledak di rumahnya.
"Saya gemetar. Saya benar-benar tidak percaya. Seberapa besar kemungkinan sesuatu mendarat di rumah saya dengan kekuatan sedemikian rupa sehingga menyebabkan kerusakan besar," kata Otero.
Puing-puing tersebut diduga merupakan bagian dari tiang penyangga yang digunakan untuk memasang baterai pada palet kargo.
“Perangkat keras tersebut diperkirakan akan terbakar habis saat masuk melalui atmosfer bumi pada 8 Maret 2024. Namun, ada perangkat keras yang selamat dan berdampak pada sebuah rumah di Naples, Florida,” kata NASA.
ISS akan “melakukan penyelidikan mendetail” tentang bagaimana puing-puing itu selamat dari pembakaran, menurut NASA.
NASA memiliki waktu enam bulan untuk menanggapi klaim Otero.
Sampah luar angkasa telah menjadi masalah yang semakin besar. Pada bulan April, pengamat langit di California melihat garis-garis emas misterius bergerak melintasi angkasa.
Para pejabat AS kemudian menetapkan pertunjukan cahaya tersebut disebabkan oleh pembakaran puing-puing roket China yang memasuki kembali orbit bumi.
Pada Februari, satelit China yang dikenal sebagai "Object K" terbakar saat memasuki kembali atmosfer di Hawaii.
Tahun lalu, kubah logam raksasa tertutup teritip yang ditemukan di pantai Australia Barat diidentifikasi sebagai komponen roket India.
Ada rencana untuk memajangnya di samping bongkahan Skylab milik NASA, yang jatuh di Australia pada 1979.