Teleskop Binokular Besar Tangkap Detail Menakjubkan dari Aktivitas Vulkanik Jupiter
Awal tahun ini, misi Juno NASA mendekati bulan ini dan menangkap aktivitas vulkanik dari jarak dekat.
Awal tahun ini, misi Juno NASA mendekati bulan ini dan menangkap aktivitas vulkanik dari jarak dekat.
Teleskop Binokular Besar Tangkap Detail Menakjubkan dari Aktivitas Vulkanik Jupiter
Teleskop Binokular Besar (Large Binocular Telescope atau LBT) telah menangkap pemandangan spektakuler dari aktivitas vulkanik di bulan utama terdalam Jupiter, Io.
Berkat peningkatan terbaru pada teleskop ini di Mount Graham, Arizona, kini dapat melihat gambar dengan resolusi tinggi dari fenomena tersebut.
Io menjadi topik yang menarik akhir-akhir ini. Awal tahun ini, misi Juno NASA mendekati bulan ini dan menangkap aktivitas vulkanik dari jarak dekat. Namun, gambar terbaru dengan resolusi tinggi diambil lebih dekat ke Bumi, menggunakan kamera planet baru yang dipasang pada LBT.
Gambar-gambar ini dihasilkan oleh instrumen SHARK-VIS yang mulai digunakan di 2023.
-
Apa yang terjadi pada Bintik Merah Besar Jupiter? Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA menemukan keanehan pada Bintik Merah Besar (Great Red Spot/GRS) di permukaan Jupiter. Astronom telah mengamati GRS yang juga disebut badai siklon terbesar di alam semesta ini selama lebih dari 150 tahun. Baru-baru ini, mereka menemukan badai ini tidak stabil.
-
Apa yang menjadikan Jupiter unik? Salah satu ciri khas Jupiter yang paling terkenal adalah Bintik Merah Raksasa, sebuah badai besar yang telah berputar di atmosfer Jupiter selama ratusan tahun.
-
Dimana letak bintik merah raksasa Jupiter? Bintik ini berukuran sekitar dua kali diameter Bumi dan memiliki angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 400 kilometer per jam.
-
Apa wujud yang ditangkap di Jupiter? Pesawat luar angkasa NASA menangkap 'wajah yang menyeramkan' saat melewati Jupiter.
-
Dimana Jupiter terbentuk? Simulasi baru menunjukkan, planet-planet besar yang terbentuk cukup jauh dari bintang induknya memulai kehidupannya bukan sebagai bola yang rapi, namun lebih berupa piringan pipih atau datar atau disebut oblate spheroid.
-
Apa yang menyebabkan rotasi Jupiter sangat cepat? Dilansir dari Science Focus, Kamis (13/6), selama proses pembentukan, Jupiter mengumpulkan lebih banyak material dari piringan protoplanet dibandingkan dengan planet lain.
Dilansir dari Astronomy.com, Senin (3/6), tim peneliti AS-Italia dalam makalah yang akan diterbitkan pada 4 Juni di Geophysical Research Letters, berhasil menangkap dampak semburan gunung berapi yang membuang material ke permukaan Io.
Dengan SHARK-VIS, mereka mampu menangkap fitur sekecil 80 kilometer yang sebelumnya hanya bisa dicapai oleh pesawat ruang angkasa.
Menurut University of Arizona, hal ini setara dengan mengambil gambar objek seukuran koin dari jarak 161 kilometer.
SHARK-VIS adalah instrumen spektrum tampak yang dikembangkan oleh Institut Astrofisika Nasional Italia di Roma. Instrumen ini bersama pendamping inframerahnya, SHARK-NIR, dirancang untuk mengambil gambar dengan cepat dan noise sangat rendah.
Sistem optik adaptif LBT memungkinkan penyesuaian bentuk cermin secara real-time untuk mengoreksi distorsi atmosfer.
Algoritma kemudian memilih gambar paling jelas dan menggabungkannya untuk dianalisis para ilmuwan, menggunakan teknik yang disebut pencitraan keberuntungan.
Menurut Ashley Davies, ilmuwan utama geosains planet di Jet Propulsion Laboratory NASA, Io dipilih sebagai uji kasus karena perubahan permukaannya yang dramatis.
Observasi pertama pada akhir 2023 dan awal 2024 menunjukkan perubahan besar pada permukaan Io.
Gunung berapi aktif bernama Pele dan Pillan Patera menunjukkan aktivitas signifikan, dengan Pele menghasilkan lingkaran endapan belerang merah dan Pillan Patera menunjukkan lava gelap serta endapan sulfur dioksida putih.
Gambar inframerah mampu mendeteksi pancaran panas dari magma, tetapi gambar-gambar kasat mata yang diambil oleh SHARK-VIS penting untuk mengidentifikasi lokasi letusan dan perubahan permukaan yang tidak terdeteksi dalam inframerah. Imke de Pater dari University of California, Berkeley, menekankan pentingnya gambar kasat mata ini.
Sistem optik adaptif telah berkembang pesat sejak pertama kali digunakan beberapa dekade lalu, dan SHARK-VIS adalah bagian dari gelombang baru yang mampu beroperasi dalam cahaya tampak, hampir menghilangkan efek turbulensi atmosfer.
Peneliti berharap dapat menerapkan SHARK-VIS pada objek tata surya lainnya, termasuk bulan, planet, dan asteroid.
Simone Antoniucci, ilmuwan instrumen SHARK-VIS, menyatakan bahwa mereka telah mengamati beberapa objek tersebut dan sedang menganalisis data, serta merencanakan observasi lebih lanjut.