Pertama Kali Terjadi NASA Dituntut Seorang Warga, Diminta Bayar Rp 1,3 Miliar
Persoalan ini gara-gara benda stasiun luar angkasa jatuh tepat di rumah seorang warga.
Sebuah keluarga yang rumahnya kejatuhan benda dari angkasa luar menuntut Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA).
Keluarga Alejandro Otero menuntut lebih dari 80.000 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp1,3 miliar kepada NASA setelah sampah antariksanya menembus atap rumah keluarga yang berada di Florida, AS tersebut.
Mengutip IFLScience, AFP, dan The Washington Post, Rabu (26/6), tidak ada orang yang terluka dalam insiden jatuhnya benda antariksa tersebut.
Meski pengacara keluarga Otero mengatakan bahwa konsekuensi dari kasus ini jauh melampaui perbaikan kerusakan dan bahwa kasus ini bisa menjadi preseden mengenai bagaimana klaim/tuntutan semacam ini diselesaikan di masa depan.
Pada 8 Maret 2024, rumah Otero kejatuhan benda seberat 0,7 kg yang pernah menjadi suatu bagian dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS), tepatnya bagian dari penyangga yang berasal dari peralatan pendukung penerbangan NASA.
Alat tersebut, yang memiliki berat keseluruhan sekitar 2.600 kg, digunakan untuk memasang baterai pada palet kargo.
Benda tersebut awalnya dijatuhkan dari ISS pada 2021 setelah stasiun tersebut memasang baterai-baterai ion litium baru. Benda ini seharusnya tidak berbahaya ketika masuk kembali ke Bumi karena ia akan terbakar di atmosfer.
-
Apa yang jatuh dari Stasiun Luar Angkasa? Menurut laporan The Guardian, Selasa (14/11), objek ini terjadi ketika dua astronot perempuan NASA yakni Jasmin Moghbeli dan Loral O’Hara sedang melakukan spacewalk atau berjalan di luar stasiun luar angkasa (ISS) pada 1 November lalu. Kala itu mereka memiliki agenda untuk melakukan perbaikan pada perangkat solar panel ISS melacak Matahari secara terus-menerus. Nah pada saat itu, salah satu tas peralatan mereka tidak sengaja terlepas.
-
Siapa astronot NASA yang terjebak? Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Kenapa astronot NASA terjebak di luar angkasa? Serangkaian masalah dengan pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner menunda kepulangan dua astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Dimana NASA mendaratkan wahana antariksa? Dikutip dari laman NASA, program Viking ini merupakan proyek bersejarah AS yang pertama mendaratkan pesawat luar angkasa dengan aman di permukaan Mars.
-
Dimana benda luar angkasa itu jatuh? Mengutip dari IFLScience dan BBC, Selasa (23/4), NASA mengatakan bahwa benda yang jatuh di rumah Otero merupakan bagian dari penyangga yang berasal dari peralatan pendukung penerbangan NASA.
-
Kapan NASA beri peringatan? Pada 7 Oktober 2024, NASA pernah mengeluarkan peringatan mengenai asteroid besar mendekati Bumi.
Akan tetapi, sebuah bagian dari benda tersebut tetap utuh dan akhirnya jatuh ke rumah Otero hingga menembus sebuah lantai.
“Klien saya mencari kompensasi yang memadai untuk memperhitungkan stres dan dampak dari peristiwa ini terhadap hidup mereka. Jika puing-puing itu menghantam beberapa meter ke arah lain, mungkin saja akan ada cedera serius atau kematian,” ujar Mica Nguyen Worthy, pengacara keluarga Otero dalam sebuah keterangan.
Keberadaan sampah angkasa luar yang tidak terbakar ketika masuk ke Bumi pun menjadi suatu kekhawatiran terhadap keamanan dari misi angkasa luar.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2022, masalah sampah angkasa luar saat ini sudah sangat parah sehingga ada 10 persen kemungkinan bahwa akan ada seseorang di Bumi yang terbunuh oleh puing-puing yang jatuh selama satu dekade ke depan.
Worthy menegaskan bahwa hasil dari kasus ini dapat membantu protokol untuk menangani insiden terkait sampah angkasa luar di masa depan.
Worthy meminta agar NASA memperlakukan kasus Otero dengan cara yang sama seperti mereka mematuhi kewajibannya di bawah hukum angkasa luar internasional. Dalam kasus insiden internasional, negara yang mengadakan peluncuran objek atau negara tempat objek diluncurkan bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan objek tersebut.
Sebagai contoh, Uni Soviet pernah membayar kompensasi kepada Kanada hingga jutaan dolar ketika satelitnya terbakar di atas Kanada.
NASA memiliki waktu enam bulan untuk menanggapi klaim ini.
Tuntutan tersebut mencakup kerugian kerusakan properti yang tidak diasuransikan, kerugian gangguan bisnis, kerugian penderitaan emosional dan mental, serta biaya untuk bantuan dari pihak ketiga.