NASA Tak Bisa Deteksi Asteroid tanpa Adanya Cara Ini
Dengan kecepatan tinggi, ukuran batu itu dianggap aman dan tidak masuk dalam kriteria 'potentially hazardous asteroid' (PHA) atau asteroid yang berbahaya.
Pada 7 Oktober 2024, NASA pernah mengeluarkan peringatan mengenai asteroid besar mendekati Bumi. Asteroid yang dikenal dengan nama 2024 TW2 ini bergerak dengan kecepatan mencapai 60.968 kilometer per jam.
Menurut Space, Selasa (15/10), NASA memastikan bahwa pergerakan asteroid tersebut tidak membahayakan Bumi. Dengan tinggi sekitar 6,4 meter (21 kaki), asteroid ini akan melintas sejauh 288 ribu kilometer dari permukaan Bumi, jaraknya sedikit lebih dekat dibandingkan jarak antara Bumi dan Bulan.
-
Bagaimana asteroid dideteksi? Alih-alih menggunakan teleskop untuk memindai langit dalam mencari asteroid, para ilmuwan tersebut menulis algoritma yang bisa memilah-milah foto-foto langit malam yang dahulu telah diambil.
-
Bagaimana NASA melacak asteroid? NASA dapat dengan tepat melacak lintasan objek-objek ini dengan menggunakan data dari observatorium seperti Pan-STARRS dan Cataline Sky Survey, serta misi seperti NEOWISE dan NEO surveyor yang akan datang.
-
Bagaimana asteroid di Mars dideteksi? Meskipun menarik, mendeteksi PHA di Mars memiliki tantangan tersendiri. Objek-objek ini sering kali kecil dan gelap, sehingga sulit ditemukan. Namun, lebih dari 26.000 asteroid yang melintasi Mars telah diidentifikasi dari Bumi.
-
Bagaimana NASA memberi peringatan jika asteroid menghantam Bumi? Planetary Defense Coordination Office akan memberikan pemberitahuan peringatan kepada NASA untuk menyampaikan pesan itu ke Gedung Putih, Kongres, dan lembaga pemerintah.
-
Siapa yang mendeteksi asteroid? Berita ini pertama kali diumumkan oleh akun resmi European Space Agency (ESA) melalui sebuah postingan di platform X.
Meskipun hanya melintas, asteroid 2024 TW2 tetap tergolong sebagai objek dekat Bumi (near-Earth objects/NEO) yang terus dipantau oleh NASA. Dengan kecepatan yang tinggi dan ukuran yang relatif kecil, asteroid ini dianggap aman dan tidak termasuk dalam kategori 'potentially hazardous asteroid' (PHA) atau asteroid yang berpotensi berbahaya.
Lantas, bagaimana cara NASA mendeteksi asteroid yang dapat mengancam Bumi dengan cepat?
NASA bersama dengan beberapa badan antariksa lainnya telah membangun jaringan teleskop dan sistem komputasi canggih untuk mengidentifikasi NEO. Centre for Near-Earth Object Studies (CNEOS) didirikan untuk memantau semua NEO.
CNEOS bertugas untuk memantau dan menganalisis objek-objek dekat Bumi seperti asteroid dan komet. Lembaga ini bertanggung jawab dalam mendeteksi, mengamati, dan melacak objek yang berpotensi berbahaya yang mendekati Bumi.
Ini mencakup objek-objek dengan ukuran yang cukup besar yang dapat menyebabkan dampak signifikan jika jatuh ke Bumi. CNEOS juga mengumpulkan serta menganalisis data terkait orbit, ukuran, komposisi, dan karakteristik lainnya dari NEO untuk memahami potensi bahaya dan kemungkinan dampak yang ditimbulkan.
Lembaga seperti NASA melalui CNEOS memanfaatkan teleskop dan sistem pemantauan otomatis untuk mendeteksi objek baru dan memprediksi lintasannya. Beberapa sistem pemantauan yang penting termasuk Sentry, yang menghitung kemungkinan dampak dari NEO yang terdeteksi dan memberikan peringatan dini jika ada risiko.
Selain itu, Scout adalah sistem yang membantu dalam mengidentifikasi objek baru dan menilai apakah mereka berpotensi mengancam Bumi.
Apa itu Objek Dekat Bumi?
Objek Dekat Bumi (NEO) merujuk pada benda langit kecil dalam Tata Surya yang orbitnya berada dekat dengan Bumi. Sesuai dengan definisi, sebuah benda dalam Tata Surya dikategorikan sebagai NEO jika jarak terdekatnya dari matahari (perihelion) kurang dari 1,3 satuan astronomi (SA).
Berdasarkan informasi dari laman ESA pada Senin (14/10/2024), NEO terbagi menjadi dua kategori utama, yaitu asteroid dan komet. Asteroid yang termasuk dalam NEO memiliki orbit yang dekat dengan orbit Bumi. Beberapa subkategori asteroid meliputi atens, yaitu asteroid dengan orbit sebagian besar berada di dalam orbit Bumi; apollos, yang memiliki orbit melintasi orbit Bumi; dan amors, yang tidak melintasi orbit Bumi tetapi memiliki orbit yang mendekati.
Di sisi lain, komet yang tergolong NEO adalah yang memiliki orbit yang membawa mereka mendekati Bumi. Komet terdiri dari es dan debu, dan biasanya memiliki ekor yang terlihat saat mendekati matahari.