Mengapa Bumi Kini Memiliki Dua "Bulan"? Berikut Penjelasannya
Tahukah Anda bahwa Bumi saat ini memiliki dua bulan? Asteroid kecil 2024 PT5 tertangkap gravitasi Bumi dan menjadi satelit sementara.
Pernahkah Anda membayangkan bahwa Bumi bisa memiliki dua bulan? Ternyata, ini bukan sekadar fantasi dari film fiksi ilmiah, karena saat ini Bumi sedang dianggap memiliki dua Bulan.
Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan, bagaimana mungkin Bumi bisa memiliki dua Bulan. Menurut Earth.com pada Senin (7/10), pernyataan ini muncul karena Bumi berhasil mendeteksi asteroid kecil yang dinamakan 2024 PT5. Asteroid ini kemudian dikenal sebagai bulan kedua atau bulan mini.
-
Apa dampak bagi Bumi jika punya 2 bulan? Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan dua bulan akan berdampak pada kehidupan di Bumi. Dua bulan dapat memengaruhi pasang surut, stabilitas rotasi Bumi, serta ekosistem di planet kita. Jika Bumi memiliki dua satelit tetap, variasi cahaya malam dan dampak pada iklim bisa jadi lebih signifikan dibandingkan dengan hanya satu bulan.
-
Mengapa Bumi punya 2 bulan berbahaya? Dengan adanya dua bulan, gaya gravitasi yang bekerja pada lautan akan menjadi lebih rumit. Dua bulan yang bergerak dalam orbit yang berbeda dapat menghasilkan gaya tarik yang tidak terduga, yang dapat memicu aktivitas geologis seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi.
-
Kenapa bulan penting bagi bumi? Matahari yang sebesar itu pun perlu bulan untuk bisa menerangi setiap sudut bumi.
-
Bagaimana asteroid bisa menjadi 'Bulan Mini'? Proses bagi asteroid untuk menjadi bulan mini bukanlah hal yang mudah, karena mereka harus bergerak dengan kecepatan dan arah yang tepat agar dapat ditangkap oleh gravitasi Bumi.
-
Kenapa jarak Bumi ke Bulan berubah? Namun, orbit Bulan berbentuk elips, sehingga jaraknya dari Bumi bervariasi,' jelas dia dikutip LiveScience, Selasa (8/10).
-
Bagaimana asteroid mempengaruhi Bumi? Jika sebuah asteroid bergerak lebih cepat, berarti membawa lebih banyak energi, dan dapat menyebabkan kehancuran yang lebih banyak,' ujar Gareth Collins, profesor ilmu planet, Imperial College London.
Dikatakan bahwa bulan mini adalah asteroid kecil yang terperangkap sementara oleh gravitasi Bumi sebelum melanjutkan perjalanannya. Biasanya, asteroid ini mengorbit Matahari seperti asteroid lainnya.
Namun, jika berada cukup dekat, gravitasi Bumi dapat menarik mereka ke orbit sementara. Durasi kunjungan asteroid ini biasanya singkat, hanya beberapa minggu atau bulan sebelum akhirnya terlepas dan kembali mengorbit Matahari.
Fenomena ini sering terjadi, tetapi sebelumnya sulit terdeteksi karena ukurannya yang sangat kecil. Saat ini, astronom dari MIT, Richard Binzel, menyatakan bahwa teknologi pencitraan telah berkembang sehingga mampu mendeteksi keberadaan asteroid semacam ini. Oleh karena itu, saat ini tampaknya ada dua satelit Bumi.
Berdasarkan data NASA, 2024 PT5 akan mengorbit Bumi mulai 29 September 2024 hingga 25 November 2024. Informasi menunjukkan bahwa 2024 PT5 berasal dari sabuk asteroid Arjuna, yang merupakan kelompok objek antariksa yang mengorbit Matahari dengan jarak yang mirip dengan Bumi (sekitar 150 juta km).
Selain itu, beberapa objek dari sabuk Arjuna juga dapat mendekati Bumi hingga jarak 4,5 juta km dengan kecepatan rendah, kurang dari 3.500 km/jam. Meskipun saat ini disebut sebagai Bulan kedua, 2024 PT5 terlalu kecil dan redup untuk terlihat dengan mata telanjang, termasuk dengan teropong amatir.
Untuk mengamatinya, diperlukan teleskop profesional. Sebagai perbandingan, Bulan memiliki diameter sekitar 3.474 km, sedangkan 2024 PT5 diperkirakan hanya selebar 11 meter. Ini berarti, satelit alami Bumi itu 300.000 kali lebih besar dibandingkan asteroid mini tersebut.