Bung Towel Sebut Nova Arianto Berbohong soal Masalah Komunikasi saat Shin Tae-yong Melatih Timnas Indonesia
Bung Towel menuduh Nova Arianto, asisten pelatih Timnas Indonesia, berbohong mengenai isu komunikasi saat Shin Tae-yong menjalani tugas melatih.
Pengamat sepak bola, Tommy Welly yang dikenal dengan nama Bung Towel, menuduh Nova Arianto, asisten pelatih Timnas Indonesia, berbohong mengenai masalah komunikasi saat Shin Tae-yong menjabat sebagai pelatih. Tuduhan ini merujuk pada pernyataan Marc Klok, yang dalam wawancaranya di berbagai media menyebutkan bahwa Shin Tae-yong sulit diajak berdiskusi oleh para pemain Timnas Indonesia.
"Dalam beberapa hari terakhir, terlihat pola komunikasi yang bersifat satu arah. Dia adalah tipe pelatih yang kurang terbuka terhadap masukan," kata Bung Towel saat rilis hasil survei Football Institute dan diskusi publik di Jakarta Selatan, pada hari Jumat (10/1/2025).
Diketahui juga bahwa suasana ruang ganti Timnas Indonesia mengalami ketegangan setelah pertandingan imbang melawan Timnas Bahrain dengan skor 2-2 pada 10 Oktober 2024, yang merupakan bagian dari putaran ketiga Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Benang Merah Menurut Bung Towel
Pada 15 Oktober 2024, Timnas Indonesia mengalami kekalahan dengan skor 1-2 melawan Timnas China. Dalam pertandingan tersebut, terjadi beberapa perubahan yang mencolok, seperti pemindahan ban kapten dari Jay Idzes kepada Asnawi Mangkualam, serta Thom Haye yang baru diturunkan pada babak kedua. Di sisi lain, Mees Hilgers digantikan saat istirahat, sementara Eliano Reijnders tidak termasuk dalam daftar skuad. Setelah kekalahan telak 0-4 dari Timnas Jepang pada 15 November 2024, Jay Idzes dilaporkan mengumpulkan para pemain Timnas Indonesia tanpa kehadiran pelatih Shin Tae-yong, dan berhasil meraih kemenangan 2-0 atas Timnas Arab Saudi empat hari kemudian.
Menurut Bung Towel, situasi ini menunjukkan adanya ketidakpuasan di dalam tim. "Yang kemarin-kemarin hanya samar-samar tipis-tipis gosip setelah melawan Bahrain, menerima garis sambungnya. Artinya, Jay Idzes mengumpulkan pemain itu tidak seperti yang dijelaskan Nova, itu kan cuma untuk menutupi," jelasnya.
"Kemarin waktu Nova menjelaskan tidak ada apa-apa, hal yang biasa dan wajar, itu pembohongan publik. Komunikasi pemain yang ingin mendiskusikan taktik tidak diterima lalu terjadi perubahan-perubahan melawan China karena didasarkan kejadian itu," imbuhnya. Hal ini menunjukkan adanya masalah komunikasi yang harus segera diatasi dalam tim.
Hipotesis Bung Towel
Beberapa pemain tidak ikut serta dalam pertandingan. Pergeseran ban kapten juga terjadi dan hal-hal lainnya. Jika kita cermati, ada benang merah yang muncul setelah Timnas Indonesia bertanding melawan Jepang, di mana Ketua PSSI membahas proyek dan menurunkan ego. Ini sebenarnya merupakan isyarat yang cukup kuat yang perlu kita tangkap," ungkap Bung Towel.
"Hari ini Marc Klok mengungkapkan hal tersebut, menunjukkan bahwa benang merahnya memang seperti itu. Klok berani berbicara, dan bisa jadi, dalam waktu dekat, Saddil Ramdani juga akan menyampaikan pendapat serupa, karena kita tidak tahu alasan di balik Saddil yang terlempar dari Timnas Indonesia," sambung dia.
"Hipotesis saya mengatakan bahwa Shin Tae-yong lebih memilih pemain muda, bukan seperti yang selama ini dipromosikan oleh buzzer, influencer, atau bahkan opini publik yang menganggap ini sebagai pemotongan generasi, bukan?" ungkapnya.
Masalah Diskusi
Bung Towel menyampaikan bahwa pelatih tersebut merasa kurang nyaman dalam melatih pemain senior, yang memiliki keberanian untuk berdiskusi. Namun, dia lebih memilih untuk melibatkan pemain muda, seperti Hokky Caraka, yang tetap dipanggil untuk bergabung dalam DSP meskipun tidak bermain.
Contoh ini menunjukkan bahwa bukan karena adanya sentimen tertentu, tetapi pelatih tersebut cenderung lebih menyukai pemain muda karena alasan tersebut. "Kalau kita mau runut dan analisis terkait isu awalnya komunikasi," ungkap Bung Towel, menegaskan pentingnya pemahaman dalam dinamika komunikasi antara pelatih dan pemain.