Dengan tegas, Shin Tae-yong mengakui bahwa ia pernah mengembalikan 10 pemain dari Timnas Indonesia karena alasan ini.
Sebagai seorang pelatih, Shin Tae-yong dikenal tegas dan tanpa kompromi soal kedisiplinan dan aturan.
Sebagai seorang pelatih, Shin Tae-yong dikenal memiliki sikap yang tegas dan tidak memberikan toleransi terkait kedisiplinan serta aturan. Seringkali, ketegasan pelatih asal Korea Selatan ini berujung pada pencoretan pemain. Beberapa pemain telah dikeluarkan dari Timnas Indonesia oleh Shin Tae-yong, sementara ada juga yang di-blacklist dan tidak lagi dipanggil untuk memperkuat Merah Putih. Shin Tae-yong mengungkapkan bahwa beberapa pemain berusaha untuk menipunya. Di sisi lain, pelatih berusia 53 tahun ini menegaskan bahwa ia sangat tidak suka dengan kebohongan. "Oleh karena itu, saya memutuskan bahwa jika ada yang berbohong, mereka akan langsung dikeluarkan dari tim nasional," ungkap Shin Tae-yong dalam sebuah acara wawancara di kanal YouTube Yeon Cheon-jae. "Sekitar sepuluh pemain diusir karena masalah ini. Aturan yang paling utama adalah, jika berbohong, langsung keluar. Saya sudah mengumumkannya dengan jelas. Saya sangat tidak suka dengan kebohongan. Begitu ada kebohongan, langsung keluar dari tim nasional. Setelah itu, perilaku tersebut mulai berubah," tambahnya. Untuk informasi lebih lanjut, simak artikel di bawah ini.
Strategi 'Kakek Telah Tiada'
Shin Tae-yong menceritakan pengalamannya sebagai korban kebohongan dari salah satu pemainnya. Saat itu, ia belum memberlakukan sanksi yang tegas terkait masalah kebohongan. Dalam sebuah sesi pemusatan latihan (TC) tim nasional, terdapat seorang pemain yang tidak hadir saat sarapan bersama. Ternyata, pemain tersebut telah meninggalkan lokasi TC di pagi buta. Ia pergi karena kakeknya telah meninggal. "Meskipun ini adalah pelatihan timnas, ia pergi begitu saja karena kakeknya meninggal. Hal seperti ini jarang terjadi. Ini yang membuat saya bingung," ujar Shin Tae-yong. "Ada juga pemain lain yang kakeknya meninggal, tetapi dua minggu kemudian, kakeknya muncul di lapangan. Astaga," tambahnya.
-
Apa yang dilakukan Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia? Shin Tae-yong berhasil membuat Timnas Indonesia memberikan perlawanan yang menyulitkan bagi Arab Saudi yang dilatih oleh pelatih berpengalaman, Roberto Mancini. Skuad Garuda menunjukkan permainan yang bebas dan disiplin.
-
Apa yang dicapai Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia? Sejak bergabung pada 2020, ia berhasil membangun fondasi kuat dan meningkatkan performa tim secara signifikan.
-
Kenapa para pemain Timnas Indonesia yang berlaga di luar negeri kembali ke klub? Para pemain yang berlaga di luar negeri dari Timnas Indonesia telah kembali ke klub mereka masing-masing sejak Selasa malam (10/9/2024) WIB, setelah bertanding melawan Australia.
-
Siapa saja pemain Timnas Indonesia yang kembali ke klub mereka? Selain Maarten Paes, pada hari ini, Rabu (11/9/2024), diperkirakan pemain-pemain Timnas Indonesia lainnya juga akan kembali ke klub mereka. Asnawi Mangkualam akan terbang ke Thailand untuk bergabung dengan Port FC, sementara Pratama Arhan menuju Korea Selatan untuk bermain dengan FC Seoul. Jay Idzes juga dijadwalkan terbang ke Italia untuk bergabung dengan Venezia, sedangkan Nathan Tjoe-A-On dan Marselino Ferdinan akan menuju Inggris untuk berkumpul dengan tim masing-masing.
-
Apa yang ingin dilakukan Shin Tae-yong untuk Timnas Indonesia? Shin Tae-yong telah menyiapkan strategi untuk meningkatkan semangat juang para pemain Timnas Indonesia saat menghadapi Arab Saudi. Pelatih tersebut berencana untuk mengulangi momen ketika Miracle of Kazan terjadi.
-
Kenapa Shin Tae-yong minta Timnas Indonesia umrah? Konon, kegiatan umrah ini merupakan instruksi langsung dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, yang diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesiapan mental para pemain.
Disiplin Waktu
Selain masalah kebohongan, Shin Tae-yong juga sangat serius mengenai disiplin waktu. Ia mengungkapkan bahwa ia pernah memulangkan beberapa pemain tim nasional karena terlambat saat akan menjalani pemusatan latihan di Eropa. Shin Tae-yong menjelaskan bahwa ia telah memberikan instruksi kepada para pemain untuk berkumpul kembali pada pukul 19.30, karena penerbangan mereka dijadwalkan berangkat pada pukul 22.00. "Waktu keberangkatan sudah tiba, tetapi ada beberapa pemain yang tidak hadir. Sekitar 20 menit setelahnya, mereka datang dengan terburu-buru," ujarnya. "Lalu, apa yang saya lakukan? Saya langsung memutuskan untuk menyuruh mereka pulang. Sekitar sepuluh hingga dua belas pemain akhirnya tidak jadi terbang ke Eropa. Berita ini pun menyebar dengan cepat, dan sejak saat itu tidak ada lagi pemain yang melakukan hal serupa," tegasnya.