Menag Nasaruddin Puji Presiden Prabowo: Tak Ada Negara Seperti Indonesia Beri Makanan Gratis
Nasaruddin mengatakan, saat ini tidak ada negara seperti Indonesia yang berani memberikan program makan bergizi gratis kepada anak-anak.
Menteri Agama, Prof Nasaruddin Umar mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar yang dicetuskan Presiden Prabowo. Nasaruddin menyebut, program MBG merupakan terobosan Presiden Prabowo Subianto untuk mengentaskan gizi buruk.
Nasaruddin mengatakan, saat ini tidak ada negara seperti Indonesia yang berani memberikan program makan bergizi gratis kepada anak-anak. Meski di tengah krisis global, Presiden Prabowo tetap menjalankan program MBG tersebut.
"Tidak ada negara sekarang ini seperti Indonesia. Negara yang memberikan makanan terhadap anak-anak agar terbebas dari gizi buruk," ujarnya di Asrama Haji Sudiang Makassar, Sabtu (11/1).
Imam Masjid Istiqlal ini juga menilai Presiden Prabowo layak mendapatkan penghargaan One The Best Quality Person on The Year.
"Pak Prabowo ini luar biasa, makanya dia terpilih sebagai One The Best Qualitatif Person on The Years adalah presiden Indonesia," tuturnya.
Meski mendukung, Nasaruddin tak menjelaskan teknis pelaksanaan program MBG di sekolah dan pondok pesantren lingkup Kementerian Agama.
Program Makan Bergizi Gratis di Makassar
Sebelumnya, Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar Muh Guntur mengatakan ada 10 sekolah di Makassar yang ditunjuk untuk pelaksanaan launching program MBG. Guntur mengaku program MBG dilaksanakan mulai pukul 09.00-11.00 Wita.
"Kalau untuk SMP ada tiga sekolah, kemudian untuk SD ada 5 sekolah dan SMA ada 2 sekolah," ungkapnya.
Guntur mengaku untuk di Kota Makassar ada tujuh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang akan memantau nilai gizi menu program MBG.
"SPPG yang berdasarkan dengan pertemuan kami dengan BGN itu sementara untuk tahap pertama ini baru ada 7 SPPG yang tersebar di tiga kecamatan di Makassar.
Guntur mengaku untuk launching program MBG kali ini, disiapkan 10 ribu paket makanan. Ia juga mengungkapkan saat ini setidaknya ada 198 ribu murid di Kota Makassar.
"Kita koordinasi dengan kepala sekolah, dapur, penyedia, Alhamdulillah data itu sudah sesuai. Untuk 3 kecamatan itu produksi dari dapur berkisar 3 ribu sampai 3.500, untuk hari ini di SMPN 1 ini ada 1.417 orang siswa," ucapnya.