Ilmuwan Temukan Planet yang Mirip Bumi, Bisakah Manusia Pindah ke Sana?
Planet mirip Bumi ditemukan mengorbit bintang mati 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
Para ilmuwan menemukan sebuah planet mirip Bumi yang mengorbit bintang mati, memberikan gambaran tentang nasib Bumi di masa depan. Planet tersebut adalah KMT-2020-BLG-0414. Ia terletak 4.000 tahun cahaya dari Bumi. Ditemukan oleh tim peneliti dari Universitas California menggunakan Teleskop Keck.
KMT-2020-BLG-0414 adalah planet berbatu dengan ukuran dua kali lipat dari Bumi. Planet ini mengorbit bintang katai putih, sisa inti dari bintang yang telah mati. Sistem ini juga memiliki katai cokelat, bintang gagal dengan massa 17 kali lipat Jupiter.
-
Planet baru apa yang bisa dihuni? Para ilmuwan telah menemukan planet baru yang berpotensi mendukung kehidupan manusia, bernama Gliese 12b.
-
Apa yang ditemukan di Mars yang mirip dengan Bumi? Lumpur kering ini ketika diamati ternyata mirip dengan lumpur kering yang ada di Bumi.
-
Dimana planet lain berada? Saat ini, semua planet yang sudah ditemukan berada di Galaksi Bima Sakti. Belum ada planet di luar Galaksi Bima Sakti yang benar-benar ditemukan.
-
Siapa yang mencari planet lain? Sejauh ini, para astronom telah berhasil menemukan 5.502 planet di sekitar bintang lain di luar Bima Sakti.
-
Bagaimana ilmuwan cari kehidupan di planet lain? Ilmuwan memahami bahwa kehidupan di Mars bisa sangat berbeda dengan kehidupan di Bumi. Jadi, mereka merancang eksperimen untuk mencari aktivitas kehidupan, bukan bentuk atau molekul tertentu.
-
Bagaimana planet baru dapat keluar dari tata surya? “Saya yakin ada, tetapi porsi memperhatikan planet ini masih sedikit,“ Nathan melanjutkan, planet besar seperti Jupiter dan Saturnus umumnya terlahir kembar. Namun, mereka memiliki tarikan gravitasi yang sangat besar, dan terkadang membuat tidak stabil satu sama lain. Dengan demikian, bisa menyebabkan sebuah planet didorong keluar sepenuhnya dari tata surya atau diasingkan ke jangkauan terluarnya.
Mengutip Indy100, Rabu (13/11), penemuan ini memberikan wawasan tentang akhir perjalanan sistem Matahari. Para ilmuwan memprediksi bahwa Matahari akan berkembang menjadi raksasa merah, menelan Merkurius dan Venus, serta mendorong orbit Bumi lebih jauh. Jika Bumi selamat dari fase ini, ia akan berakhir di orbit dua kali lipat jaraknya saat ini.
Nasib Bumi dalam 6 Miliar Tahun
“Kami belum memiliki konsensus apakah Bumi dapat menghindari penyerapan oleh Matahari saat menjadi raksasa merah dalam 6 miliar tahun,” ujar Keming Zhang, penulis utama studi tersebut.
Namun, kehidupan di Bumi kemungkinan besar akan berakhir lebih cepat. Dalam 1 miliar tahun, efek rumah kaca yang tak terkendali diperkirakan akan menguapkan lautan Bumi, membuatnya tidak lagi layak huni.
Jessica Lu, profesor astronomi di UC Berkeley, menambahkan, “Sistem ini menunjukkan bahwa ada planet yang mungkin dulunya seperti Bumi dan mampu bertahan melewati fase raksasa merah bintangnya.”
Penemuan ini tidak hanya memperkaya pemahaman ilmiah tentang planet ekstrasurya, tetapi juga memberikan petunjuk penting mengenai nasib Bumi dan Tata Surya. Sementara nasib pasti Bumi masih diperdebatkan, penemuan KMT-2020-BLG-0414 menunjukkan bahwa kemungkinan bertahan hidup ada, meskipun tantangannya sangat besar.