Begini Ragam Skenario Menyeramkan Bila Bumi Hancur Lebur
Ada ragam cara Bumi hancur menurut beberapa sumber.
Ada ragam cara Bumi hancur menurut beberapa sumber.
Begini Ragam Skenario Menyeramkan Bila Bumi Hancur Lebur
Tidak ada yang abadi di dunia ini. Begitu pula dengan Bumi. Meski Bumi sudah bertahan dengan sangat lama, tetapi planet ini tidak akan bertahan selamanya.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan kehancurannya sekaligus meratakan seluruh kehidupan yang ada di dalamnya.
Bumi terbentuk dari kumpulan gas dan debu yang sangat besar di angkasa. Kumpulan ini dikenal dengan nama Nebula.
Planet ini terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu dan daratan pertama mungkin muncul sekitar 4,4 miliar tahun lalu.
Diketahui, hewan yang paling awal muncul adalah spons laut, sekitar 660 juta tahun yang lalu. Sementara manusia baru muncul sekitar 200 ribu sampai 2 juta tahun yang lalu.
-
Kapan bumi akan hancur? Hari kiamat adalah hari berakhirnya kehidupan manusia di dunia sekaligus awal dari kehidupan di akhirat guna mempertanggungjawabkan semua yang telah diperbuat selama hidup.Ketika ini terjadi, bumi dan alam semesta akan hancur.
-
Apa jenis kiamat yang merujuk pada kehancuran sebagian alam semesta? Dalam bahasa Arab, 'sugra' berarti kecil. Kiamat sugra merujuk pada kehancuran sebagian kecil alam semesta, yaitu akhir kehidupan individu atau sebagian makhluk di bumi.
-
Apa yang akan terjadi pada Bumi? Pembentukan superbenua ini diperkirakan akan berdampak besar pada perubahan iklim di Planet Bumi.
-
Bagaimana kiamat terjadi? Pada waktu hari kiamat terjadi, Allah SWT akan membangkitkan seluruh manusia yang telah mati. Kemudian, Allah akan mulai menghitung seluruh amal baik dan buruk yang dipertimbangkan secara adil.
-
Kenapa perubahan iklim menyebabkan kiamat? Dampak perubahan iklim yang terus berlanjut mengancam potensi pelelehan lapisan es yang dapat menyebabkan tenggelamnya ratusan ribu mil garis pantai ke dalam lautan.
-
Kapan kiamat akan terjadi? Dia memprediksi bahwa kiamat akan terjadi sekitar 2000 tahun lagi.
Lalu bagaimana caranya kehidupan di Bumi dapat berakhir? Berikut kemungkinan-kemungkinannya yang terjadi jika Bumi hancur, seperti dilansir dari laman Astronomy, Sabtu (26/8).
Kiamat dari Asteroid
Seperti yang terjadi pada dinosaurus, ketika sebuah asteroid berukuran sangat besar menghantam Teluk Meksiko 66 juta tahun yang lalu, hantaman asteroid yang sangat besar dapat dengan mudah menghancurkan seluruh kehidupan di Bumi.
Meskipun begitu, kejadian ini sangat tidak mungkin terjadi di saat ini, karena berdasarkan catatan geologi mengenai dampak benda langit, Bumi akan terkena dampak asteroid sekitar 100 juta tahun sekali.Selain itu, dibutuhkan benda angkasa yang benar-benar besar untuk dapat memusnahkan seluruh kehidupan di Bumi. Dampak dari asteroid itu harus cukup untuk menguapkan seluruh lautan.
Deoksigenasi
Peristiwa Oksidasi Besar yang terjadi 2,4 miliar tahun yang lalu memberikan manusia oksigen untuk kehidupan. Kebalikan dari peristiwa itu pernah terjadi sekitar 450 juta tahun yang lalu.
Dalam masa yang disebut dengan “Ordovisium Akhir”, terjadi penurunan kadar oksigen yang penyebabnya masih menjadi perdebatan.Akibat dari hal ini adalah pendinginan global yang menurut para ilmuwan menjadi salah satu penyebab matinya lebih dari 80 persen kehidupan di Bumi.
Ledakan Sinar Gamma
Banyak astronom yang menduga bahwa ledakan sinar gamma adalah penyebab dari kepunahan yang terjadi pada Ordovisium Akhir. Ledakan Sinar Gamma adalah peristiwa misterius yang tampaknya merupakan ledakan paling ganas dan energik di kosmos.
Para astronom menduga bahwa kejadian ini berkaitan dengan supernova yang ekstrem. Untungnya, kita belum pernah melihat ledakan sinar gamma di galaksi Bima Sakti.Jika hal ini terjadi seperti di masa lalu, bisa terjadi kepunahan massal di Bumi. Separuh ozon Bumi dapat hancur dalam waktu singkat karenanya.
Akhir dari Matahari
Dalam atau tanpa skenario-skenario yang terjadi di atas, dalam sekitar 1 miliar tahun, kehidupan di Bumi memang akan berakhir karena kurangnya oksigen. Aktivitas Matahari akan menyebabkan oksigen atmosferik turun drastis kembali ke tingkat yang ada sebelum Peristiwa Oksigenasi Besar.
Hal ini diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience pada bulan Maret. Dalam jurnal ini, dijelaskan bahwa pada akhirnya Bumi akan mencapai titik di mana karbon dioksida atmosferik memecah.Pada saat itu, tumbuhan dan organisme yang menghasilkan oksigen melalui fotosintesis akan punah. Planet kita tidak akan memiliki cukup bentuk kehidupan untuk mendukung atmosfer yang kaya oksigen.
Bagaimana pun, kehancuran Bumi adalah suatu hal yang akan terjadi jauh di masa depan. Manusia masih memiliki jutaan tahun lagi untuk bersiap akan kehancuran Bumi.