Apa Yang Terjadi jika Sebuah Bintang Meledak Dekat Bumi?
Ledakan bintang dalam radius 30 tahun cahaya dapat membahayakan Bumi, menghancurkan lapisan ozon, dan meningkatkan radiasi.

Bintang meledak atau supernova bisa menjadi ancaman serius bagi kehidupan di Bumi, tergantung pada seberapa dekat lokasinya.
Ledakan bintang seperti solar flare atau coronal mass ejection dari Matahari biasanya hanya memengaruhi teknologi manusia tanpa dampak besar bagi kehidupan. Namun, supernova, hypernova, atau kilonova yang terjadi lebih dekat bisa mendatangkan bencana besar.
Mengutip IFLScience, Jumat (20/12), supernova terjadi saat bintang besar, dengan massa lebih dari delapan kali Matahari, mencapai akhir masa hidupnya.
Radiasi intens dari ledakan semacam ini dapat memengaruhi atmosfer Bumi, meningkatkan radiasi, dan menghancurkan lapisan ozon, terutama jika terjadi dalam radius 30 tahun cahaya dari planet kita.
Dalam sejarah, supernova di galaksi ini, seperti yang terjadi pada tahun 1054 yang menciptakan Nebula Kepiting, hanya memberikan dampak visual tanpa efek berbahaya bagi kehidupan.
Namun, bukti geologis menunjukkan adanya peningkatan elemen radioaktif seperti besi-60 sekitar 3-8 juta tahun lalu, yang mungkin berasal dari supernova.
Saat ini, kandidat supernova terdekat adalah Betelgeuse, namun jaraknya sekitar 530–900 tahun cahaya—cukup aman untuk Bumi. Kandidat lain seperti Spica dan Alpha Cruxis juga berada pada jarak aman, dengan jutaan tahun tersisa sebelum mencapai tahap supernova.
Ada pengecualian seperti supernova yang menghasilkan radiasi X-ray intens atau ledakan hypernova yang sangat kuat. Kilonova dan ledakan gamma ray burst (GRB) yang memfokuskan energinya dalam jet sempit juga dapat menyebabkan kehancuran jika Bumi berada dalam jalur tersebut, meskipun ini sangat jarang terjadi.
Secara keseluruhan, ancaman supernova pada jarak lebih dari 50 tahun cahaya dianggap kecil. Namun, penelitian lebih lanjut tentang fenomena seperti kilonova dan GRB diperlukan untuk memahami potensi ancaman di masa depan.