Mengenal Asteroid Taurid Swarm, Punya Julukan Bola Api Halloween
Gravitasi Jupiter menarik sejumlah meteoroid dan membentuk awan yang dikenal sebagai Taurid swarm.

Asteroid merupakan salah satu ancaman yang dapat menghancurkan bumi. Dalam sejarah, terdapat sebuah asteroid berukuran 10 kilometer yang menabrak bumi dan menciptakan kawah Chicxulub di dasar laut Semenanjung Yucatán.
Tabrakan ini menyebabkan kepunahan massal lebih dari setengah spesies di bumi, termasuk dinosaurus, pada 66 juta tahun yang lalu di akhir Zaman Kapur.
Hingga kini, bumi masih terancam oleh kemungkinan tabrakan asteroid yang dapat memicu kepunahan massal. Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan adanya kumpulan asteroid besar yang berpotensi menghantam bumi.
Dikutip dari laman Space pada Rabu (23/10), studi yang dilakukan oleh Quanzhi Ye dan tim dari University of Maryland menemukan 14 asteroid besar. Kumpulan asteroid ini dikenal sebagai "Taurid swarm" atau "Doomsday Swarm," yang telah menjadi fokus perhatian para astronom.
Kelompok ini dianggap sebagai sisa-sisa komet Encke yang pecah menjadi beberapa bagian sekitar 10.000 tahun yang lalu. Gravitasi Jupiter mengumpulkan sebagian meteoroid tersebut menjadi awan yang disebut Taurid swarm. Bumi melewati aliran Taurid swarm setiap 3 hingga 7 tahun.
Kumpulan asteroid ini dapat dilihat dari arah konstelasi Taurus, yang berada di langit tertinggi pada tengah malam di bulan Oktober dan November. Taurid swarm juga dikenal dengan sebutan "Halloween fireballs" karena kemunculannya yang bertepatan dengan akhir Oktober dan awal November. Sebelumnya, para peneliti memperkirakan bahwa Taurid swarm mengandung banyak batuan luar angkasa besar.
Mereka memperkirakan bahwa sisa-sisa objek besar ini memiliki diameter hingga 10 kilometer. Namun, setelah penelitian lebih lanjut, ditemukan bahwa hanya ada segelintir asteroid berukuran besar. Objek induk yang menciptakan kumpulan asteroid ini diperkirakan berdiameter sekitar 10 km, bukan 100 km seperti yang diperkirakan sebelumnya.
Walaupun hanya 14 asteroid yang terdeteksi, ancaman dari objek-objek ini tetap menjadi perhatian serius. Sebagai perbandingan, asteroid Chelyabinsk yang menghantam Rusia pada tahun 2013 hanya berukuran 20 meter, tetapi menyebabkan lebih dari 1.600 orang terluka akibat gelombang kejut. Asteroid dalam Taurid Swarm memiliki ukuran jauh lebih besar dibandingkan dengan asteroid Chelyabinsk.
Jika salah satu dari Taurid Swarm menabrak bumi, kerusakan yang ditimbulkan bisa sangat parah, tergantung pada ukuran dan lokasi tumbukan. Para peneliti juga mengingatkan bahwa ancaman asteroid ini dapat berhubungan dengan peristiwa kepunahan yang pernah terjadi di bumi, seperti kepunahan massal yang memusnahkan dinosaurus 66 juta tahun lalu.
Meskipun ancaman tersebut nyata, para ilmuwan berkesimpulan bahwa kemungkinan ancaman ini lebih kecil dari yang ditakutkan. Deteksi dini dan pengembangan teknologi sangat penting untuk memantau potensi ancaman di masa depan.
Dalam beberapa tahun ke depan, para astronom berencana untuk melanjutkan penelitian ini dengan lebih mendalam, terutama pada tahun 2025 dan 2026, ketika Taurid Swarm kembali mendekati orbit bumi.