Asal Usul Asteroid Pembunuh Dinosaurus Terungkap
Sebuah studi baru mengungkap bahwa asteroid yang menyebabkan punahnya dinosaurus 66 juta tahun lalu berasal dari luar orbit Jupiter.
Asteroid yang menghantam Bumi 66 juta tahun lalu dan memusnahkan sebagian besar kehidupan di planet ini, termasuk dinosaurus, ternyata menempuh rute yang sangat tidak biasa sebelum akhirnya sampai di Bumi.
Penelitian terbaru mengungkap bahwa asteroid ini berasal dari wilayah Tata Surya yang terletak jauh di luar orbit Jupiter. Daerah yang dingin dan gelap, jauh dari cahaya dan panas Matahari.
-
Kenapa Chicxulub memusnahkan dinosaurus? Chicxlub merupakan tumbukan yang terkenal karena memusnahkan dinosaurus non-unggas 66 juta tahun lalu.
-
Kapan asteroid yang memusnahkan dinosaurus menghantam Bumi? Di setiap pertanyaan, ambilkan jawabannya dari kalimat (quote) yang ada di isi konteks. Quote harus merupakan jawaban panjang (1 sampai 3 kalimat) yang sangat relevan dari setiap pertanyaan yang dihasilkan.
-
Apa penyebab dinosaurus punah? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kepunahan dinosaurus disebabkan oleh aktivitas vulkanik, bukan serangan asteroid.
-
Apa yang menyebabkan dinosaurus punah? Batu besar yang dijuluki 'kotak hitam' itu yang menyimpan sisa asteroid yang berbentuk gumpalan debu halus, yang diduga para peneliti pernah menghalangi sinar matahari. Kemudian, membuat suhu menjadi dingin, menghentikan fotosintesis, dan menghancurkan rantai makanan pada kala itu.
-
Kenapa dinosaurus musnah? Sumber: USA Today Membuka kembali perdebatan tersebut, sebuah studi baru mengatakan letusan gunung berapi mungkin telah mengganggu ekosistem dan mengancam keberlangsungan dinosaurus non-burung sebelum asteroid menabrak Bumi.
-
Kenapa Dinosaurus punah? Punahnya dinosaurus non-avian pada saat itu disebabkan oleh jatuhnya asteroid ke bumi, menghancurkan banyak hal yang ada di bumi.
Mengutip ScienceAlert, Sabtu (17/8), penelitian yang dilakukan oleh tim internasional ini menegaskan bahwa objek tersebut memang sebuah asteroid, bukan komet seperti yang pernah diperkirakan sebelumnya.
Sejak awal keberadaannya, Bumi telah berulang kali dihantam oleh batuan luar angkasa yang besar. Diperkirakan, dampak dari komet telah berperan penting dalam membawa air ke Bumi.
Namun, dari beberapa kepunahan massal yang terjadi di Bumi, hanya satu yang secara pasti dikaitkan dengan dampak asteroid, yaitu kepunahan di akhir periode Cretaceous-Paleogene sekitar 66 juta tahun yang lalu. Peristiwa ini memusnahkan sekitar 76 persen dari semua spesies hewan di Bumi, termasuk dinosaurus non-unggas.
Pada waktu itu, asteroid dengan diameter sekitar 10 kilometer menghantam wilayah yang sekarang dikenal sebagai Semenanjung Yucatán, meninggalkan kawah raksasa dan memicu gelombang kepunahan yang mengubah dunia.
Tetapi dari mana asal batuan mematikan ini? Para peneliti tidak dapat secara langsung memutar balik waktu untuk mengamati lintasannya, tetapi mereka bisa menganalisis lapisan sedimen yang terbentuk pada saat benturan terjadi.
Dengan melihat tanda-tanda mineral di lapisan tersebut, para ilmuwan dapat mencocokkannya dengan jenis batuan luar angkasa yang dikenal. Di lapisan Cretaceous-Paleogene, ditemukan mineral seperti iridium, ruthenium, osmium, rhodium, platinum, dan palladium.
Unsur-unsur ini sangat jarang ditemukan di Bumi, terutama di permukaan, tetapi umum terdapat di meteorit—potongan batuan dari luar angkasa yang jatuh ke Bumi. Namun, benturan Chicxulub bukan satu-satunya peristiwa besar yang terjadi pada waktu itu.
Hampir selama satu juta tahun di sekitar batas Cretaceous-Paleogene, wilayah vulkanik besar yang dikenal sebagai Deccan Traps meletus, menyemburkan material vulkanik dari perut Bumi ke permukaan. Penemuan ini akhirnya mengungkap identitas batuan yang menyebabkan kehancuran besar ini.