Peristiwa Menyeramkannya Asteroid Besar Hantam Bumi yang Tercatat Sejarah
Peristiwa ini dikenal Tunguska Event. Dampaknya begitu luar biasa.
Peristiwa ini dikenal Tunguska Event. Dampaknya begitu luar biasa.
Peristiwa Menyeramkannya Asteroid Besar Hantam Bumi yang Tercatat Sejarah
Pada 30 Juni 1908 pukul 7 pagi, tiba-tiba ada sesuatu yang meledak di atas langit Rusia.
Sebuah benda angkasa hancur di atas Sungai Podkamennaya Tunguska di Siberia. Konon benda itu membawa kekuatan yang sebanding dengan 30 megaton energi. Kekuatan itu cukup untuk meruntuhkan sebuah kota.
-
Kapan asteroid menghantam bumi? Temuan ini menunjukkan terdapat keanekaragaman dinosaurus caenagnathid yang lebih besar di ekosistem Hell Creek sesaat sebelum asteroid menghantam.
-
Bagaimana NASA memberi peringatan jika asteroid menghantam Bumi? Planetary Defense Coordination Office akan memberikan pemberitahuan peringatan kepada NASA untuk menyampaikan pesan itu ke Gedung Putih, Kongres, dan lembaga pemerintah.
-
Kapan asteroid menabrak Bumi? Sebuah asteroid dilaporkan menabrak bumi di kawasan Siberia Utara pada 4 Desember 2024.
-
Apa yang terjadi setelah Asteroid menghantam Bumi? Mamalia plasental baru dapat memulai evolusinya menjadi mamalia modern setelah dinosaurus punah, mengindikasikan bahwa mamalia baru dapat mendiversifikasikan spesiesnya pascakepunahan dinosaurus.
-
Kapan asteroid yang memusnahkan dinosaurus menghantam Bumi? Di setiap pertanyaan, ambilkan jawabannya dari kalimat (quote) yang ada di isi konteks. Quote harus merupakan jawaban panjang (1 sampai 3 kalimat) yang sangat relevan dari setiap pertanyaan yang dihasilkan.
-
Kapan asteroid jatuh ke Bumi? Asteroid merupakan batuan luar angkasa yang seringkali jatuh dan menabrak ke Bumi.
Terbukti, gara-gara jatuhnya benda langit itu mampu meratakan wilayah sepanjang 2.150 kilometer persegi atau setidaknya 80 juta pohon tumbang. Peristiwa ini dikenal dengan Tunguska Event.
Dampak dari jatuhnya benda asing itu memang tidak meninggalkan bekas cekungan seperti kawah. Namun berhasil membawa gelombang kejut yang mampu meratakan pepohonan.
Saking begitu kencangnya, gelombang udara bahkan terasa sampai ke Washington D.C. AS. Debu dan es tertinggal di atmosfer membuatnya bersinar di malam hari.
Ada lebih dari 100 hipotesis yang mengarah pada kejadian itu. Salah satunya ada yang menyebut melihat batuan asteroid berukuran 50 hingga 80 meter meledak dan mengeluarkan semburan sebelum jatuh ke tanah. Makanya tak muncul kawah.
Dari 100 hipotesis itu, untuk sementara waktu, dipercayai bahwa ledakan itu terjadi karena pecahan komet sebagai penyebabnya
Pasalnya, asteroid itu bergerak dengan kecepatan 55.000 kilometer atau 34.000 mil per jam. Sehingga mampu luluh lantakkan wilayah sekitarnya.
Pasca kejadian itu, Ilmuwan belum 'berani' mengunjungi Tunguska selama bertahun-tahun.
Namun, menurut saksi saat peristiwa itu terjadi, S.Semenov menggambarkan bagaimana dirinya terlempar beberapa meter ke belakang. Ia mengalami kehilangan kesadarannya sejenak. Istrinya pun keluar dari rumah untuk membawanya kembali ke rumah.
Semenov lalu menceritakan pasca asteroid itu jatuh terjadi hembusan angin panas. Ia dan istrinya tinggal sekitar 60 kilometer (41 mil) dari lokasi tumbukan. Dirinya pun mengamini gambaran yang disebut ilmuwan ada gelombang kejut ketika asteroid meledak. Terlepas itu, tidak diketahui pasti apakah ada yang tewas dalam peristiwa seperti tersebut. Tetapi yang jelas, siapa pun yang lebih dekat dari Semenov akan mengalami efek yang jauh lebih besar dan berpotensi fatal.
Pada 15 Februari 2013, peristiwa serupa juga terjadi. Hanya saja, skalanya lebih kecil. Peristiwa itu terjadi di kota Chelyabinsk, Rusia, 1.500 mil atau 2.400 km di sebelah barat Tunguska. Peristiwa Chelyabinsk memberikan petunjuk penting tentang apa yang terjadi selama peristiwa Tunguska.