Faktor-faktor Ini yang Menentukan Dampak Kerusakan Bumi Akibat Jatuhnya Asteroid
Berikut adalah elemen-elemen yang memengaruhi kerusakan Bumi saat asteroid jatuh.
Berikut adalah elemen-elemen yang memengaruhi kerusakan Bumi saat asteroid jatuh.
Faktor-faktor Ini yang Menentukan Dampak Kerusakan Bumi Akibat Jatuhnya Asteroid
Asteroid merupakan batuan luar angkasa yang seringkali jatuh dan menabrak ke Bumi. Bahkan, dari hasil tabrakan tersebut tak jarang mengakibatkan berbagai dampak, mulai dari dampak kecil hingga besar bisa saja terjadi.
Namun, dibalik itu semua terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besaran dampak dari jatuhnya asteroid ke Bumi.
Mengutip Space, Selasa,(21/11), setidaknya terdapat 4 faktor yang mempengaruhi efek dari tabrakan asteroid terhadap Bumi. Berikut pemicunya.
-
Bagaimana Asteroid hantam bumi? Pasalnya, asteroid itu bergerak dengan kecepatan 55.000 kilometer atau 34.000 mil per jam. Sehingga mampu luluh lantakkan wilayah sekitarnya.
-
Dimana asteroid jatuh di bumi? Ketika asteroid menghantam bumi, asteroid yang jatuh cenderung menyebar di lokasi yang acak mirip seperti tumbukan yang terjadi pada bulan dan planet Mars, tetapi hal itu tidak terjadi pada kawah tumbukan Ordovisium
-
Kenapa asteroid berbahaya? Kekuatan Asteroid Perlu diketahui, bahwa bahkan asteroid kecil berukuran 500 meter ini dapat memberikan dampak yang sangat besar pada Bumi.
-
Dimana asteroid jatuh? C0WEPC5 pertama kali memasuki atmosfer bumi di wilayah Republik Sakha, Rusia pada pukul 01.15 dini hari waktu setempat.
-
Apa yang terjadi jika asteroid menghantam Bumi? Jika menghantam daratan, akan timbul kawah selebar 9 kilometer dengan kedalaman 0,7 kilometer. Sekitar 4 kilometer kubik ejecta yag dihasilkan akan menguap ke atmosfer, menyebabkan turun hujan yang memicu badai api.
-
Apa yang terjadi setelah Asteroid menghantam Bumi? Mamalia plasental baru dapat memulai evolusinya menjadi mamalia modern setelah dinosaurus punah, mengindikasikan bahwa mamalia baru dapat mendiversifikasikan spesiesnya pascakepunahan dinosaurus.
Besaran Massa Asteroid
Astronom seringkali menggambarkan asteroid berdasarkan beratnya. Namun, jika menyangkut dengan peristiwa tabrakan, hal terpenting yang dilihat adalah besaran massa yang dibawa oleh asteroid itu sendiri.
Sebab, semakin besar dan padat massanya maka akan semakin memungkinkan asteroid bisa menembus atmosfer yang melindungi Bumi.
Contoh dari asteroid besar adalah asteroid yang banyak mengandung batuan dan silikon.
Batuan ini dinilai lebih berat pada dari asteroid karbon, karena memiliki massa 24.455 ton.
Jika asteroid ini berhasil menembus Bumi, maka akan menabrak tanah dan dapat membentuk sebuah kawah.
Kecepatan Gerak Asteroid
Selain massanya, kecepatan dari sebuah asteroid menjadi salah satu penentu gelombang kejut yang dapat menembus atmosfer Bumi.
Setiap asteroid yang meluncur tentunya akan bergerak dengan kecepatan yang bervariasi.
Batuan luar angkasa dapat menabrak atmosfer Bumi mulai dari kecepatan 7 mil per detik (11 km/detik), hingga 12,5 mps (20 km/s).
"Jika sebuah asteroid bergerak lebih cepat, berarti membawa lebih banyak energi, dan dapat menyebabkan kehancuran yang lebih banyak," ujar Gareth Collins, profesor ilmu planet, Imperial College London.
Kecuraman Sisi Menjadi Penentu
Ketika asteroid berhasil menembus atmosfer Bumi dengan kecepatan dan massa tertentu, maka kemudian sisi sudut atau kemiringan asteroid akan mempengaruhi dampak yang dihasilkan.
Jika asteroid tiba di Bumi dengan sudut yang landai, maka asteroid akan lebih lama sampai karena pelepasan energinya dilakukan secara bertahap.
Namun, jika terjadi pada sudut yang curam, dan lurus ke bawah, maka akan membentuk lubang yang parah pada tanah, karena menghasilkan gelombang yang cukup kuat.
Lokasi Jatuhnya Asteroid
Secara perhitungan statistik asteroid yang jatuh ke Bumi kemungkinan akan jatuh di laut lepas, atau beberapa daerah yang jauh dari hunian penduduk.
Meskipun begitu Collins, profesor ilmu planet, Imperial College London, mengungkapkan bahwa dampak yang dihasilkan mungkin akan cukup besar, namun bisa teratasi dengan sendirinya.
"Dampak yang dihasilkan dapat berupa gelombang tsunami yang sangat besar, tetapi jika itu jatuh di dalam lautan. Namun, gelombang itu kemungkinan akan menghilang ke gelombang amplitudo yang cukup rendah sebelum mencapai pantai,” tutur Collins.