Apa Itu Megathrust? Gempa Berskala Besar yang Mengancam Indonesia
Merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui.
Salah satu ketakutan terbesar yang sedang melanda masyarakat Indonesia perihal bencana alam adalah gempa megathrust. Gampa ini merupakan fenomena alam yang berpotensi merusak yang sangat besar bahkan sampai menimbulkan dampak seismik serta tsunami yang dahsyat.
Gempa megathrust mengancam Indonesia dan seluruh masyarakat Indonesia diharapkan untuk meningkatkan kewaspadaannya. Meski begitu, banyak orang yang belum tahu apa itu gempa megathrust dan dampaknya.
-
Apa itu gempa megathrust? Gempa megathrust adalah jenis gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, yaitu wilayah di mana satu lempeng tektonik bergerak menukik ke bawah lempeng lain. Istilah 'megathrust' berasal dari kata 'mega' yang berarti besar dan 'thrust' yang berarti dorongan atau tekanan.
-
Bagaimana gempa megathrust terjadi? Proses terjadinya gempa megathrust melibatkan interaksi kompleks antara lempeng tektonik di zona subduksi. Berikut penjelasan mengenai mekanisme dan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap terjadinya gempa ini: 1. Interaksi Lempeng Tektonik Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik, biasanya lempeng samudra yang lebih berat, menyusup ke bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini menciptakan medan tegangan yang sangat besar di sepanjang batas lempeng.
-
Mengapa gempa megathrust berbahaya? Karena energinya sangat besar, gempa ini seringkali disertai dengan tsunami. Contoh gempa megathrust yang terkenal adalah gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004, yang terjadi akibat subduksi lempeng Indo-Australia di bawah lempeng Eurasia.
-
Dimana gempa megathrust terjadi? Gempa megathrust terjadi di zona subduksi, di mana satu lempeng tektonik, biasanya lempeng samudra yang lebih berat, menyusup ke bawah lempeng benua yang lebih ringan. Proses ini menciptakan medan tegangan yang sangat besar di sepanjang batas lempeng.
-
Apa itu Megathrust? Nuraini menjelaskan bahwa terdapat 15 segmen megathrust di Indonesia. Keberadaannya tersebar mulai dari sepanjang pantai barat pulau Sumatera-Jawa-Nusa Tenggara di selatan, lalu ada yang di utara Pulau Sulawesi, utara Kepulauan Maluku, dan kawasan Laut Banda.
-
Mengapa Megathrust berbahaya? Ia akan menjadi sebuah bencana jika muncul banyak korban jiwa. Menurutnya, risiko bencana itu bisa dikurangi apabila masyarakat sudah siap dengan mitigasi bencana.
Berikut ini merdeka.com merangkum informasi tentang apa itu gempa megathrust, penyebab, dan dampaknya yang perlu diketahui. Simak ulasannya sebagai berikut.
Apa Itu Gempa Megathrust?
Gempa megathrust adalah gempa bumi besar yang terjadi di zona subduksi, yaitu pertemuan antara dua lempeng tektonik di mana satu lempeng bergerak di bawah lempeng lainnya.
Di Indonesia, yang terletak di kawasan cincin api Pasifik (Pacific Ring of Fire), gempa megathrust merupakan salah satu jenis gempa bumi paling berbahaya karena kekuatannya yang sangat besar dan potensi menghasilkan tsunami.
Gempa megathrust seringkali memiliki magnitudo di atas 8,0 pada skala Richter, menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur, hilangnya nyawa, dan dampak sosial ekonomi yang signifikan.
Penyebab Gempa Megathrust
Gempa megathrust disebabkan oleh beberapa proses geologi yang terjadi jauh di bawah permukaan bumi. Berikut adalah penyebab utama gempa megathrust:
1. Tekanan Tektonik
Tekanan tektonik terjadi ketika dua lempeng bumi saling bergerak dengan kecepatan yang berbeda. Di Indonesia, terdapat pertemuan antara lempeng Indo-Australia, Eurasia, Pasifik, dan Filipina, yang membuat wilayah ini sangat rawan gempa.
Ketika satu lempeng tektonik terdorong di bawah lempeng lainnya (proses subduksi), tekanan besar menumpuk di sepanjang batas lempeng. Tekanan ini akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa bumi besar yang dikenal sebagai gempa megathrust.
2. Akumulasi Regangan
Regangan adalah ketegangan yang terjadi pada batuan di sepanjang zona subduksi karena pergerakan lempeng tektonik yang konstan. Seiring waktu, regangan ini terus terakumulasi hingga batas lempeng tidak lagi mampu menahan tekanan.
Ketika titik kritis ini tercapai, batuan mengalami patahan secara tiba-tiba, dan energi besar dilepaskan dalam bentuk gempa bumi. Akumulasi regangan yang terjadi selama ratusan hingga ribuan tahun ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan gempa megathrust.
3. Pelepasan Energi dari Zona Subduksi
Zona subduksi adalah tempat di mana lempeng samudra tenggelam di bawah lempeng benua. Ketika lempeng samudra mendorong lempeng benua, energi potensial yang sangat besar terkumpul di sepanjang batas lempeng tersebut.
Pelepasan energi ini terjadi ketika gesekan di antara dua lempeng tersebut tiba-tiba hilang, menghasilkan gempa bumi yang sangat kuat. Gempa megathrust terjadi di zona subduksi ini dan sering kali disertai oleh tsunami karena pergeseran besar pada dasar laut.
4. Seismic Gap
Seismic gap adalah area sepanjang zona subduksi di mana aktivitas gempa besar belum terjadi dalam waktu yang lama, meskipun kawasan tersebut berpotensi mengalami gempa.
Dalam beberapa kasus, seismic gap menjadi indikasi bahwa tekanan tektonik sedang menumpuk dan siap untuk dilepaskan dalam bentuk gempa besar. Indonesia memiliki beberapa seismic gap, yang membuat wilayah-wilayah ini rawan mengalami gempa megathrust besar di masa mendatang.
Dampak Gempa Megathrust di Indonesia
Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan terhadap gempa megathrust karena letaknya yang strategis di zona subduksi aktif.
Gempa megathrust memiliki dampak yang sangat merusak bagi wilayah-wilayah yang terdampak. Dampak-dampak yang sering terjadi meliputi:
1. Kerusakan Infrastruktur
Gempa megathrust dapat menyebabkan kehancuran bangunan, jembatan, jalan raya, dan fasilitas umum lainnya. Bangunan yang tidak tahan gempa berisiko ambruk, menyebabkan korban jiwa dan kerugian ekonomi yang besar.
2. Tsunami
Salah satu ancaman terbesar dari gempa megathrust adalah tsunami. Getaran besar yang terjadi di dasar laut dapat memicu gelombang laut raksasa yang bergerak cepat menuju daratan, menghancurkan daerah pesisir dan mengakibatkan hilangnya nyawa.
3. Tanah Longsor
Getaran gempa dapat menyebabkan tanah longsor, terutama di daerah pegunungan atau lereng yang rapuh. Tanah longsor ini dapat mengubur pemukiman dan jalur transportasi, mengisolasi daerah terdampak.
4. Korban Jiwa
Gempa megathrust sering kali menyebabkan tingginya jumlah korban jiwa, baik akibat gempa itu sendiri maupun akibat tsunami dan bencana susulan lainnya.
5. Dampak Sosial Ekonomi
Selain kerugian materi, gempa megathrust juga mengganggu kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Banyak orang kehilangan tempat tinggal dan pekerjaan, sementara pemerintah harus mengalokasikan sumber daya besar untuk penanganan bencana dan pemulihan.
Peta Zona Megathrust di Indonesia
Indonesia terletak di atas tiga lempeng besar: Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik, yang semuanya saling bertabrakan di beberapa titik. Ada beberapa zona megathrust utama di Indonesia yang dikenal sangat aktif dan berpotensi menghasilkan gempa besar. Di antaranya adalah:
1. Zona Megathrust Sumatra
Ini adalah salah satu zona megathrust paling aktif, yang terletak di sepanjang pantai barat Pulau Sumatra. Di zona ini, lempeng Indo-Australia menunjam di bawah lempeng Eurasia, menghasilkan gempa besar seperti gempa dan tsunami di Aceh pada tahun 2004.
2. Zona Megathrust Jawa
Zona ini membentang dari Selat Sunda hingga perairan Bali dan Lombok. Lempeng Indo-Australia di wilayah ini terus bergerak di bawah lempeng Eurasia, menyebabkan tekanan besar yang sewaktu-waktu dapat dilepaskan dalam bentuk gempa megathrust.
3. Zona Megathrust Sulawesi dan Maluku
Di timur Indonesia, terdapat zona subduksi aktif di sekitar Sulawesi dan Maluku. Wilayah ini juga berpotensi mengalami gempa megathrust karena interaksi antara lempeng Filipina, lempeng Pasifik, dan lempeng Indo-Australia.