Mengenal Gempa Megatrusht Bikin Indonesia Waspada, BMKG Ungkap Lokasinya
Ketahui zona wilayah megathrust di Indonesia yang berpotensi terjadinya gempa bumi serta Tsunami berskala besar.
Kabar gempa raksasa 'megathrust' akan terjadi di Indonesia belakangan ini menjadi sorotan di tengah masyarakat.
Mengutip Antara, Kamis (22/8) Badan Meteorologi, Klimatolgi, dan Geofisika (BMKG) menyoroti dua wilayah yang berpotensi terjadi gempa megathrust, yakni Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.
Menurut keterangan BMKG, gempa megathrust, bukanlah fenomena yang baru dan sudah ada sejak lama. Berdasarkan pengamatan BMKG, gempa megathrust akan segera terjadi dalam waktu dekat.
Menariknya ada beberapa wilayah di Indonesia yang dilewati oleh zona megathrust tersebut. Seperti apa ulasan selengkapnya?
Apa itu Megathrust?
Gempa megathrust merupakan gempa bumi yang terjadi karena pertemuan antar lempeng tektonik bumi di zona subduksi, yaitu suatu wilayah dimana salah satu lempeng tektonik bumi terdorong ke bawah lempeng tektonik lainnya biasanya ada di lautan.
Pergerakan kedua lempeng tersebut menghasilkan gesekan namun akan saling terjebak di tempat mereka bersentuhan.
Sehingga akan muncul penumpukan regangan melebihi gesekan antara dua lempeng dan terjadinya gempa megathrust. Akibatnya muncul gempa dalam skala besar di laut dan memicu tsunami.
Mengutip laman Earthquakescanada Pemerintah Kanada, ada beberapa hal yang bisa menjadi tanda terjadinya gempa tersebut, di antaranya tenggelamnya pantai luar secara tiba-tiba, membunuh tumbuh-tumbuhan yang dapat dihitung usianya, hingga tanah longsor di bawah laut dari landas kontinen menuju ke laut dalam.
Hasil dari endapan longsor ini dapat dikenali dari sampel inti yang diambil dari dasar laut.
Berpotensi Merusak Skala Besar
Besarnya kekuatan gempa megathrust bisa mengakibatkan dampak yang merusak bangunan besar di suatu area.
Hal ini terjadi karena gempa megathrust bisa mencapai lebih dari berkekuatan 7 hingga 8 magnitudo.
Durasi guncangan untuk gempa megathrust jauh lebih lama daripada gempa biasa. Diperkirakan bisa memakan waktu beberapa menit.
Selain itu, gerakan dorong gempa megathrust menyebabkan pergerakan vertikal besar di dasar laut, yang dapat memindahkan sejumlah besar air yang bergerak dari gerakan bawah laut sebagai tsunami.
Gempa megathrust langka terjadi dan waktu terjadinya tidak teratur serta tidak bisa diprediksi. Perubahan bentuk kerak dalam pola gempa bumi megathrust ini dapat dideteksi melalui pengukuran geodesi yang sangat cermat menggunakan satelit pemosisian global dan pengukuran jarak.
Wilayah di Indonesia yang Berpotensi Megathrust
Indonesia memiliki beberapa zona megathrust yang berada di zona subduksi aktif, seperti Subduksi Sunda mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba; Subduksi Banda, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Filipina dan Subduksi Utara Papua.
Zona subduksi aktif tersebut dibagi menjadi beberapa segmentasi sumber gempa zona megathrust.
Melansir dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa dari Pusat Studi Gempa Nasional pada 2017 yang dikutip dari Antara, berikut zona wilayah megathrust di Indonesia:
1. Megathrust Aceh-Andaman (M9,2)
2. Megathrust Nias-Simelue (M8,9)
3. Megathrust Batu (M8,2)
4. Megathrust Mentawai-Siberut (M8,7)
5. Megathrust Mentawai-Pagai (M8,9)
6. Megathrust Enggano (M8,8)
7. Megathrust Selat Sunda-Banten (SSB) (M8,8)
8. Megathrust Jawa Barat (M8,8)
9. Megathrust Jawa Tengah-Jawa Timur (M8,9)
10. Megathrust Bali (M9,0)
11. Megathrust NTB (M8,9)
12. Megathrust NTT (M8,7)
13. Megathrust Laut Banda Selatan (M7,4)
14. Megathrust Laut Banda Utara (M7,9)
15. Megathrust Utara Sulawesi (M8,5)
16. Megathrust Lempeng Laut Filipina (M8,2)