Seberapa Besar Kemungkinan Asteroid Menabrak Bumi dalam Waktu Dekat? Begini Kata Ilmuwan
Menurut ilmuwan, ada dua cara untuk menakar kemungkinan kapan asteroid berukuran raksasa menabrak bumi.
Jatuhnya asteroid ke Bumi menjadi penyebab kepunahan massal ratusan juta tahun lalu. Di masa sekarang, ancaman asteroid menabrak Bumi juga masih ada karena asteroid adalah benda langit yang jumlahnya puluhan ribu dan kerap menabrak Bumi tanpa kita sadari karena ukurannya kecil.
Pada 22 Oktober lalu, sebuah asteroid terbakar di atmosfer bumi di bagian timur Samudra Pasifik. Kabar ini tidak terdengar karena ukuran asteroid ini hanya sekitar 1 meter.
-
Asteroid apa yang paling berisiko menabrak Bumi? Bennu, sebuah asteroid berukuran 0,49 km dan dengan massa 67 juta ton, merupakan asteroid dekat Bumi yang saat ini memiliki risiko paling besar untuk menabrak planet Bumi.
-
Kapan asteroid diperkirakan akan menghantam Bumi? Diperkirakan, asteroid ini akan menghantam Bumi pada Oktober 2036, memberikan manusia waktu sekitar 12,5 tahun untuk mempersiapkan diri menghadapinya.
-
Kapan asteroid itu akan mendekati Bumi? NASA sering melakukan pengawasan objek dekat Bumi (NEO), seperti 2024 JY1.
-
Asteroid apa yang mendekati bumi? Badan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA) memperingatkan publik sebuah asteroid besar dengan kecepatan 37.070 kilometer per jam, seukuran pesawat terbang, saat ini bergerak menuju Bumi.
-
Apa yang NASA katakan soal kemungkinan komet menghantam Bumi? 'NASA mengetahui tidak ada asteroid atau komet yang saat ini bertabrakan dengan Bumi, sehingga kemungkinan terjadinya tabrakan besar cukup kecil,' kata badan antariksa tersebut.
-
Apa yang terjadi jika asteroid menghantam Bumi? Jika menghantam daratan, akan timbul kawah selebar 9 kilometer dengan kedalaman 0,7 kilometer. Sekitar 4 kilometer kubik ejecta yag dihasilkan akan menguap ke atmosfer, menyebabkan turun hujan yang memicu badai api.
Bagaimana dengan kemungkinan asteroid berukuran raksasa bakal menabrak bumi dalam waktu dekat dan menjadi penyebab kehancuran? Ada dua cara untuk menakar kemungkinan ini, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (20/11).
Salah satunya dengan mengamati setiap objek dengan orbit yang mendekatkannya ke Bumi dan menghitung kemungkinan objek tersebut menabrak kita. Ada elemen kekacauan tertentu pada jalur objek-objek ini, sehingga tidak dapat dipastikan sepenuhnya. Secara teoritis, batu luar angkasa lain mungkin akan menghantam Apophis dengan kekuatan yang tepat untuk mengarahkannya sehingga akhirnya menghantam Bumi pada tahun 2029 atau 2036, namun kemungkinannya kecil.
Jika sebuah benda seukuran asteroid pembunuh dinosaurus (dengan diameter sekitar 10 kilometer) mengorbit di sekitar Tata Surya dengan kemungkinan menabrak Bumi dalam beberapa abad mendatang, kita akan mengetahuinya. Risikonya lebih tinggi dan dapat menimbulkan kerusakan lokal.
Baru-baru ini, asteroid 2024 VQ4 berukuran 100 meter melewati Bumi pada jarak sekitar 5,4 juta kilometer, atau 14 kali jarak Bulan. Ukuran tersebut cukup besar untuk menghancurkan sebuah kota jika terjadi tabrakan.
Cara Kedua
NASA memperkirakan ada sekitar 25.000 benda langit berukuran besar di bagian dalam Tata Surya. Karena tidak satupun dari jenis-jenis asteroid yang kita ketahui menimbulkan bahaya besar dalam jangka waktu yang lama, kemungkinan besar jenis-jenis yang tidak diketahui juga tidak menimbulkan bahaya, namun kita tidak dapat memastikannya.
Cara kedua untuk menakar kemungkinan asteroid bakal menabrak bumi adalah dengan melihat catatan sejarah.
Pada 15 Februari 2013, ledakan asteroid terjadi di Chelyabinsk, Rusia, melukai sekitar 1.500 orang. Masuk akal untuk memperkirakan hal seperti itu akan terjadi lagi dalam beberapa dekade mendatang, meski kita tidak tahu kapan.
Bumi hanya satu kali terkena dampak besar yang dapat menyebabkan kehancuran di seluruh dunia sejak hewan muncul sekitar 600 juta tahun yang lalu. Bumi telah mengalami setidaknya lima kepunahan massal pada kurun waktu tersebut, namun hanya kepunahan massal terakhir yang tampaknya disebabkan oleh asteroid, bukan gunung berapi.
Berdasarkan hal tersebut, kita dapat memperkirakan kemungkinan hal serupa terjadi lagi pada tahun tertentu adalah sekitar satu dalam 600 juta. Bahkan dalam satu abad, peluangnya masih kurang dari satu dalam sejuta.