Ini Bakal Terjadi jika Manusia Tak Memakai Pakaian Khusus Astronot di Luar Angkasa
Pakaian astronot tidak sekadar gaya, tetapi ada alasan khusus memakainya.
Pakaian astronot tidak sekadar gaya, tetapi ada alasan khusus memakainya.
Ini Bakal Terjadi jika Manusia Tak Memakai Pakaian Khusus Astronot di Luar Angkasa
Bepergian ke luar angkasa membawa serangkaian tantangan dan lingkungan yang tidak bersahabat. Maka itu para astronot menggunakan setelan baju khusus untuk menjelajah di luar pesawat luar angkasa. Tetapi apa yang terjadi jika astronot tak menggunakan pakaian khusus itu? Dilaporkan Space, Jumat (4/8), di dalam pakaian astronot itu terdapat oksigen, air, tekanan yang diatur, dan perlindungan fisik bagi manusia untuk bisa bertahan hidup.
-
Apa yang akan dikenakan oleh Astronot NASA? Para astronot NASA akan tampil modis dengan setelan rancangan Prada pada misi Artemis III ke Bulan.
-
Di mana pakaian Astronot NASA akan dikembangkan? Mereka akan bersama-sama mengembangkan material dan fitur desain yang akan melindungi astronot dari potensi masalah lingkungan saat berada di luar angkasa dan di lingkungan Bulan.
-
Kenapa NASA membuat baju astronot? Upaya ini dilakukan agar bisa menyesuaikan kebutuhan para astronot agar nyaman dan aman ketika sedang bertugas. Terlebih di ruang hampa udara.
-
Dimana baju astronot digunakan? Tujuan utamanya adalah melindungi tubuh astronot dari suhu yang panas maupun dingin saat astronot berada di luar stasiun luar angkasa.
-
Apa fungsi baju astronot? Maklum agak ribet memakainya, karena pakaian ini adalah salah satu tempat astronot berlindung serta bertahan dari perbedaan tekanan suhu, udara, dan gaya gravitasi. Bukan hanya itu saja, pakaian ini juga akan menampung oksigen dan asupan astronot.
-
Bagaimana cara astronot memakai baju astronot? Astronot harus masuk melalui lubang di belakang baju yang ukurannya kurang lebih satu badan. Kemudian setelah masuk, lubang itu akan ditutup laiknya pintu.
Merujuk pada pertanyaan tentang berapa lamanya seseorang bisa bertahan di luar angkasa jawabannya adalah tidak terlalu lama. Lalu apa yang akan terjadi?
“Dalam waktu yang sangat singkat, dalam hitungan 10 hingga 15 detik, Anda akan menjadi tidak sadarkan diri karena kekurangan oksigen,” menurut Stefaan de Mey, Senior Strategy Officer, European Space Agency (ESA).
"Oksigen mulai mengembang dan memecahkan paru-paru, mencabik-cabiknya dan itu akan menyebabkan darah Anda mendidih dan menggelegak, yang segera akan menyebabkan emboli dan berdampak fatal pada tubuh,"
Stefaan de Mey, Senior Strategy Officer, European Space Agency (ESA).
Hal yang sama seperti para penyelam. Para penyelam akan menghadapi bahaya serupa ketika tekanan air berkurang saat mereka naik dari kedalaman. Kurangnya tekanan juga menyebabkan masalah mematikan lainnya, meskipun tidak secepat kilat.
"Jadi pakaian antariksa dirancang untuk memberikan perlindungan fisik para astronot di luar angkasa,"
Stefaan de Mey, Senior Strategy Officer, European Space Agency (ESA).
Terlebih, seorang astronot akan berada di bawah sinar matahari. Mereka akan mengalami suhu ekstrem, mulai dari minus 240 hingga 250 derajat Fahrenheit atau minus 120 derajat Celcius di orbit rendah Bumi (LEO). Kondisi ini akan menyebabkan luka bakar atau pembekuan.
Pakaian antariksa juga melindungi dari berbagai jenis radiasi. Di LEO, ada perlindungan dari beberapa bentuk radiasi. Paparan radiasi elektromagnetik dari matahari dalam waktu lama atau jangka panjang akan menyebabkan masalah kesehatan, termasuk penyakit radiasi dan peningkatan risiko kanker.