Kenapa Luar Angkasa Dingin, Padahal Matahari Sangat Panas?
Luar angkasa memiliki suhu yang sangat dingin yaitu berkisar sampai minus 270 celcius.
Simak ulasannya
Kenapa Luar Angkasa Dingin, Padahal Matahari Sangat Panas?
Matahari merupakan sumber tata surya yang memiliki suhu panas. Bahkan makhluk hidup di bumi bisa merasakan betapa panasnya matahari.
Sementara itu, luar angkasa memiliki suhu yang sangat dingin yaitu berkisar sampai minus 270 celcius.
-
Kenapa suhu di luar angkasa tetap dingin? Namun, meskipun luar angkasa seharusnya lebih dekat dengan matahari, suhu di sana tetap rendah, mencapai -270 derajat Celsius. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk keberadaan molekul dan atmosfer.
-
Bagaimana panas matahari berpindah di luar angkasa? Panas yang dilepaskan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya bergerak melalui ruang angkasa sebagai gelombang energi inframerah yang dikenal sebagai radiasi matahari.
-
Kenapa planet ini lebih panas dari Matahari? Planet yang mengorbit dekat bintangnya disinari dengan sinar ultraviolet dalam jumlah besar. Hal ini dapat menyebabkan atmosfernya menguap, dan molekul-molekul di dalamnya terkoyak. Proses ini dikenal sebagai disosiasi termal.
-
Dimana ditemukan suhu terdingin di luar angkasa? Pada tahun 2009, peneliti mengukur kedalaman kawah gelap di permukaan bulan dan menemukan bahwa suhu turun hingga sekitar -240 derajat Celcius.
-
Apa suhu rata-rata di luar angkasa? Namun, para peneliti menemukan suhu rata-rata di luar angkasa, jauh dari bintang, berkisar sekitar -270 derajat Celsius (sekitar 3 Kelvin).
-
Bagaimana planet ini bisa lebih panas dari Matahari? Planet yang mengorbit dekat bintangnya disinari dengan sinar ultraviolet dalam jumlah besar. Hal ini dapat menyebabkan atmosfernya menguap, dan molekul-molekul di dalamnya terkoyak.
Mengapa luar angkasa memiliki suhu yang sangat dingin padahal matahari sangat panas? Simak ulasannya, seperti dikutip dari Popular Science.
Perlu diketahui, cara panas matahari berpindah ke bumi yaitu dengan panas bergerak melalui kosmos sebagai radiasi, gelombang inframerah yang berpindah dari objek yang lebih panas ke objek yang lebih dingin. Namun, radiasi hanya memanaskan molekul yang dilaluinya. Sedangkan, molekul yang lain akan tetap dingin. Contohnya, suhu malam hari di Merkurius mencapai 537 celcius, lebih rendah daripada suhu di siang hari yang terpapar radiasi.
Sedangkan di bumi, udara akan tetap hangat meskipun berada di tempat teduh atau di malam hari. Hal ini terjadi karena panas menyebar ke planet kita melalui tiga cara yakni konduksi, konveksi, dan radiasi. Saat radiasi matahari mengenai molekul di atmosfer kita, molekul tersebut meneruskan energi ke molekul-molekul di sekelilingnya, kemudian menabrak dan memanaskan molekul-molekul di sekitarnya.Tetapi, ruang angkasa adalah ruang hampa udara yang dasarnya kosong. Molekul gas di luar angkasa terlalu sedikit dan berjauhan untuk bertabrakan satu sama lain.
Jadi, meskipun matahari memanaskannya dengan gelombang inframerah, perpindahan panas melalui konduksi tidak mungkin terjadi. Hal yang sama terjadi pada cara konveksi yang perpindahan panasnya terjadi dengan adanya gravitasi, di luar angkasa tidak ada gravitasi. Itulah alasan luar angkasa tetap memiliki suhu yang sangat dingin. Reporter Magang: Shifa Az Zahra