Seberapa Ekstrem Suhu di Permukaan Bulan? Ini Kata Ilmuwan
Suhu bulan bervariasi dari ekstrem panas hingga dingin, bergantung pada sinar matahari. Pemahaman suhu ini penting untuk eksplorasi dan teknologi bulan.
Bulan mungkin terlihat seperti batu dingin tak bernyawa, tetapi kenyataannya suhu permukaannya bisa sangat bervariasi.
Mengutip LiveScience, Rabu (8/1), menurut John Monnier, profesor astronomi di Universitas Michigan, suhu bulan berkisar dari -100°C di malam hari hingga lebih dari 100°C saat terkena sinar matahari langsung. Perubahan ini terjadi karena bulan tidak memiliki atmosfer yang dapat menahan panas atau dingin.
-
Kapan peneliti mengukur suhu di kawah bulan? Pada tahun 2009, peneliti mengukur kedalaman kawah gelap di permukaan bulan dan menemukan bahwa suhu turun hingga sekitar -240 derajat Celcius.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang bulan? Menggunakan bantuan data-data yang diperoleh dari misi ke Bulan, para peneliti menemukan bahwa sebenarnya bulan adalah bola padat dengan kepadatan yang mirip dengan besi.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di permukaan Bulan? Beberapa khas permukaan Bulan berbentuk gelap atau kerap disebut sebagai maria, yang di banyak negara disebut sebagai “Manusia di Bulan“ kini telah diketahui usianya.
-
Bagaimana ilmuwan meneliti objek di Bulan? Mengutip Gizmodo, Sabtu, (18/11), untuk mengetahui lebih lanjut lagi, kemudian para peneliti menggunakan teknologi berkekuatan tinggi untuk mengamati booster dan mengukur perubahan cahaya dan pergerakan dari alat tersebut.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Bulan? Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu.
Perbedaan Suhu di Berbagai Area Bulan
NASA mencatat suhu yang lebih ekstrem di dekat khatulistiwa bulan, dengan suhu mencapai 121°C di siang hari dan turun hingga -133°C di malam hari.
Sementara itu, di kutub bulan, di mana matahari hanya sedikit terlihat, terdapat kawah gelap permanen yang mungkin menyimpan es. Beberapa area bahkan diduga memiliki suhu serendah -248°C, menjadikannya lokasi terdingin di tata surya.
Namun, ada temuan menarik dari Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO). Pada 2022, instrumen Diviner Lunar Radiometer menemukan bahwa beberapa lubang di permukaan bulan memiliki suhu stabil sekitar 17°C, menjadikannya lokasi potensial untuk tempat tinggal manusia.
Pentingnya Studi Suhu untuk Eksplorasi Bulan
Pemahaman tentang fluktuasi suhu bulan sangat penting untuk eksplorasi dan keberlanjutan manusia di sana. Peralatan dan instrumen yang dirancang untuk bertahan di bulan harus mampu menahan suhu ekstrem.
Selain itu, insulasi regolith harus dipahami untuk menghindari kerusakan peralatan.
"Jika kita ingin membangun pangkalan permanen di bulan atau menggunakan instrumen ilmiah, kita perlu mengetahui suhu dan bagaimana variannya," ujar Monnier.
Faktor yang Mempengaruhi Suhu Bulan
Meskipun jaraknya hampir sama dari Matahari seperti Bumi, beberapa faktor membuat suhu bulan jauh lebih ekstrem dibandingkan Bumi.
Tidak Ada Atmosfer
Atmosfer Bumi berfungsi seperti selimut, memerangkap panas di malam hari dan mencegah suhu menjadi terlalu panas di siang hari. Bulan tidak memiliki atmosfer, sehingga langsung terkena panas matahari dan kehilangan energi dengan cepat saat malam.
Siklus Siang dan Malam yang Panjang
Hari di bulan berlangsung sekitar satu bulan Bumi, membuat permukaan bulan terkena sinar matahari atau dalam kegelapan untuk jangka waktu yang lama.
Tanah Bulan (Regolith)
Regolith, tanah bulan yang berbatu, merupakan isolator yang baik tetapi konduktor yang buruk. Ini berarti panas atau dingin tidak meresap jauh ke bawah permukaan. Data dari misi Apollo 15 dan 17 menunjukkan bahwa suhu hanya naik sedikit 35 cm di bawah permukaan.