Ilmuwan Temukan 'Terowongan' di Permukaan Bulan, Bisa Dijadikan Tempat Tinggal Astronot
Gua ini terletak di Sea of Tranquility, 400km dari lokasi pendaratan Apollo 11.
Gua ini terletak di Sea of Tranquility, 400km dari lokasi pendaratan Apollo 11.
-
Dimana terowongan lava berada di Bulan? Terowongan lava memang tersebar di seluruh permukaan Bulan. Aliran lava di permukaan Bulan membentuk gua. Bagian atas gua lava terbentuk ketika batuan cair mulai mendingin, tetapi lava di bawahnya terus mengalir dan menciptakan terowongan melalui permukaan Bulan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Bulan? 'Ini pertama kalinya kami melihat kawah ganda. Kita tahu bahwa dalam kasus Chang’e 5 T1, membuat bentuk kawah lurus ke bawah dan membentuk kawah dengan ukuran yang sama karena disebabkan oleh dua massa yang diperkirakan sama dan terpisah satu sama lain,' kata Tanner Campbell, penulis studi ini dari Arizona University.
-
Bagaimana astronot bisa berjalan di Bulan? Gravitasi yang rendah menyebabkan para astronot lebih mudah terjatuh dan kehilangan keseimbangan di Bulan. Selain itu, baju luar angkasa yang berat juga tidak mempermudah pekerjaan para astronot.
-
Bagaimana terowongan lava terbentuk di Bulan? Terowongan lava memang tersebar di seluruh permukaan Bulan. Aliran lava di permukaan Bulan membentuk gua. Bagian atas gua lava terbentuk ketika batuan cair mulai mendingin, tetapi lava di bawahnya terus mengalir dan menciptakan terowongan melalui permukaan Bulan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di permukaan Bulan? Beberapa khas permukaan Bulan berbentuk gelap atau kerap disebut sebagai maria, yang di banyak negara disebut sebagai “Manusia di Bulan“ kini telah diketahui usianya.
-
Kenapa terowongan lava di Bulan jadi tempat yang bagus untuk membangun pangkalan? Menurut laporan Earth dan BGR, Rabu (25/10), ada beberapa hal yang membuat ide membangun pangkalan bawah tanah di Bulan adalah hal yang bagus. Berikut alasannya. Perlindungan alamiTerowongan lava kemungkinan berukuran besar, dengan kemungkinan diameter beberapa ratus meter. Ini menawarkan ruang yang signifikan untuk membangun pangkalan. Astronot akan terlindung dari langit-langit tebal yang tumbuh alami pada struktur itu.
Ilmuwan Temukan 'Terowongan' di Permukaan Bulan, Bisa Dijadikan Tempat Tinggal Astronot
Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu. Para ilmuwan juga menduga ada ratusan lebih gua lainnya yang bisa menjadi tempat tinggal para astronot di masa depan.
Ilmuwan Italia yang memimpin penelitian ini menyampaikan pada Senin (15/7), ada bukti gua yang cukup besar, dapat diakses dari lubang terdalam yang diketahui di Bulan. Gua ini terletak di Sea of Tranquility, 400km dari lokasi pendaratan Apollo 11, seperti dilansir Al Jazeera.
Para ilmuwan mengatakan lubang tersebut, seperti lebih dari 200 lubang lainnya yang ditemukan di bulan, tercipta dari runtuhnya tabung lahar.
"Gua bulan telah menjadi misteri selama lebih dari 50 tahun. Jadi sangat menggembirakan akhirnya bisa membuktikan keberadaannya," jelas ilmuwan Leonardo Carrer dan Lorenzo Bruzzone dari Universirtas Trento kepada Associated Press melalui surel.
Dalam tulisannya di jurnal Nature Astronomy, para peneliti menyatakan mereka menganalisis pengukuran radar oleh Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO) NASA dan membandingkan hasilnya dengan tabung lahar di Bumi.
Menurut para ilmuwan, data radar hanya mengungkapkan bagian awal dari rongga bawah tanah. Mereka memperkirakan lebarnya setidaknya 40 meter dan panjang puluhan meter atau mungkin lebih.
Selain itu, menurut para ilmuwan, sebagian besar lubang tampaknya terletak di dataran lahar kuno di Bulan. Mungkin juga ada beberapa di kutub selatan Bulan, yang direncanakan menjadi lokasi pendaratan astronot NASA pada akhir dekade ini.
Kawah-kawah yang dibayangi secara permanen di sana diyakini menampung air beku yang dapat menyediakan air minum dan bahan bakar roket.
Para ilmuwan juga menduga ada ratusan lubang di Bulan dan ribuan tabung lahar. Menurut tim peneliti, lubang atau gua ini bisa menjadi tempat berlindung alami bagi para astronot, melindungi mereka dari pancaran sinar kosmik dan radiasi matahari juga dari hantaman mikrometeorit.