Bulan Terbuat dari Apa? Ilmuwan Akhirnya Punya Jawabannya, Ternyata Mirip Bumi
Bulan Terbuat dari Apa? Ilmuwan Akhirnya Punya Jawabannya, Ternyata Mirip Bumi
Melalui penelitian yang dipublikasi pada Mei 2023, ilmuwan akhirnya mengkonfirmasi dan menjawab pertanyaan apa dan bagaimana isi dari Bulan.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Bulan? Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di permukaan Bulan? Beberapa khas permukaan Bulan berbentuk gelap atau kerap disebut sebagai maria, yang di banyak negara disebut sebagai “Manusia di Bulan“ kini telah diketahui usianya.
-
Gimana ilmuwan ukur jarak Bumi ke Bulan? Dengan menggunakan reflektor yang ditinggalkan di permukaan Bulan pada 1960-an dan 1970-an, para ilmuwan saat ini dapat memancarkan laser berdaya tinggi ke arah Bulan dan mengukur kecepatan pantulannya untuk menentukan jarak Bulan dari Bumi.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap inti Bulan? Teknik penelitian yang digunakan meliputi analisis gelombang akustik yang dihasilkan oleh gempa di permukaan Bulan.
-
Bagaimana ilmuwan meneliti objek di Bulan? Mengutip Gizmodo, Sabtu, (18/11), untuk mengetahui lebih lanjut lagi, kemudian para peneliti menggunakan teknologi berkekuatan tinggi untuk mengamati booster dan mengukur perubahan cahaya dan pergerakan dari alat tersebut.
Bulan Terbuat dari Apa? Ilmuwan Akhirnya Punya Jawabannya, Ternyata Mirip Bumi
Penelitian menemukan inti bagian dalam Bulan sebenarnya adalah bola padat dengan massa jenis yang mirip dengan besi.
“Hasil penelitian kami,” tulis pimpinan tim penelitian, astronom Arthur Briaud dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional di Prancis, yang mengungkap “evolusi medan magnet Bulan berkat demonstrasi keberadaan inti bagian dalam dan mendukung skenario jungkir-balik mantel global yang memberikan wawasan substansial tentang garis waktu pemboman Bulan pada miliaran tahun pertama Tata Surya.”
Penyelidikan komposisi interior objek di Tata Surya paling efektif dilakukan melalui data seismik.
Cara gelombang akustik yang dihasilkan oleh gempa bergerak dan memantul dari materi di dalam planet atau Bulan dapat membantu para ilmuwan membuat peta rinci interior objek.
Menurut para ilmuwan, data seismik Bulan yang dikumpulkan oleh misi Apollo memiliki resolusi yang rendah untuk menentukan inti bulan secara akurat.
Hasil penelitian sebelumnya mengungkap terdapat bagian luar yang cair, namun bagian dalamnya masih dalam perdebatan. Model inti dalam yang padat dan inti yang sepenuhnya cair terbukti dengan data Apollo.
Untuk mengetahui fakta sebenarnya dari isi bulan, Briaud dan timnya mengumpulkan data dari misi luar angkasa dan eksperimen jarak laser Bulan untuk menyusun profil dari berbagai karakteristik Bulan.
Hal ini mencakup tingkat perubahan bulan akibat interaksi gravitasi dengan Bumi, variasi jarak dari Bumi, dan kepadatannya.
Penelitian yang telah dipublikasi di Nature ini menunjukan tim penelitian melakukan pemodelan dengan berbagai tipe inti untuk menemukan hasil yang paling cocok dengan data observasi.
Dari penelitian ini, mereka menemukan beberapa temuan menarik. Pertama, model yang paling mirip dengan apa yang kita ketahui tentang Bulan menggambarkan pembalikan aktif di dalam mantel Bulan.
Artinya, materi yang lebih padat di dalam Bulan jatuh ke arah pusat, dan materi yang kurang padat naik ke atas. Aktivitas ini sudah lama diusulkan sebagai cara untuk menjelaskan keberadaan elemen-elemen tertentu di daerah vulkanik Bulan.
Penelitian ini menambah satu poin dalam daftar bukti yang ada.
Dan mereka menemukan bahwa inti Bulan sangat mirip dengan inti Bumi, yaitu lapisan fluida luar dan inti dalam yang padat.
Menurut pemodelan mereka, inti luar memiliki radius sekitar 362 kilometer, dan inti dalam memiliki radius sekitar 258 kilometer, sekitar 15 persen dari seluruh radius Bulan.
Inti bagian dalam, menurut temuan tim, juga memiliki kerapatan sekitar 7.822 kilogram per meter kubik, sangat dekat dengan massa jenis besi.
Anehnya, pada 2011, sebuah tim yang dipimpin oleh ilmuwan planet Marshall NASA, Renee Weber, menemukan hasil penelitian yang sama dengan menggunakan teknik seismologi canggih pada data Apollo untuk mempelajari inti Bulan.
Mereka menemukan bukti adanya inti dalam yang padat dengan radius sekitar 240 kilometer, dan kepadatan sekitar 8.000 kilogram per meter kubik.
Hasil penelitian ini, merupakan konfirmasi dari temuan-temuan sebelumnya, dan merupakan bukti yang cukup kuat bahwa inti Bulan mirip Bumi. Dan ini memiliki beberapa implikasi menarik untuk evolusi Bulan.
Bulan memiliki medan magnet yang kuat, dan mulai menurun sekitar 3,2 miliar tahun terakhir. Medan magnet seperti itu dihasilkan oleh gerakan dan konveksi di inti, jadi terbuat dari apa inti Bulan sangat relevan dengan bagaimana dan mengapa medan magnet menghilang.
Mengingat harapan manusia untuk kembali ke Bulan dalam waktu yang relatif singkat, mungkin kita tidak perlu menunggu lama untuk menunggu verifikasi seismik dari temuan ini.
Para peneliti berharap, temuan ini bisa membantu menjawab perdebatan panjang mengenai apakah inti dalam Bulan itu padat atau cair, dan bisa memberikan pemahaman yang lebih akurat mengenai sejarah Bulan dan juga sejarah Tata Surya.