Kata Ilmuwan, Inti Bulan Ternyata Padat dan Mirip Besi
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa inti Bulan padat dengan densitas yang mirip besi, memberikan wawasan baru tentang sejarah Bulan dan evolusi tata surya.
Tim peneliti yang dipimpin oleh astronom Arthur Briaud dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis menyatakan bahwa hasil penelitian mereka mendukung teori adanya inti padat di dalam Bulan.
"Temuan kami mempertanyakan evolusi medan magnet Bulan" tulis mereka dikutip ScienceAlert, Jumat (23/8).
-
Mengapa inti Bulan padat? Material yang lebih padat jatuh ke pusat Bulan, dan material yang kurang padat naik ke permukaan.
-
Apa inti Bulan sebenarnya? Penelitian menemukan inti bagian dalam Bulan sebenarnya adalah bola padat dengan massa jenis yang mirip dengan besi.
-
Apa inti dari Bulan? Penelitian itu mengungkapkan bahwa Bulan memiliki inti berupa bola padat. Kepadatannya pun mirip seperti besi.
-
Mengapa inti Bulan mirip dengan inti Bumi? Dan mereka menemukan bahwa inti Bulan sangat mirip dengan inti Bumi, yaitu lapisan fluida luar dan inti dalam yang padat.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap inti Bulan? Teknik penelitian yang digunakan meliputi analisis gelombang akustik yang dihasilkan oleh gempa di permukaan Bulan.
-
Siapa ilmuwan yang memimpin penelitian tentang inti Bulan? 'Hasil penelitian kami,' tulis pimpinan tim penelitian, astronom Arthur Briaud dari Pusat Penelitian Ilmiah Nasional di Prancis, yang mengungkap 'evolusi medan magnet Bulan berkat demonstrasi keberadaan inti bagian dalam dan mendukung skenario jungkir-balik mantel global yang memberikan wawasan substansial tentang garis waktu pemboman Bulan pada miliaran tahun pertama Tata Surya.'
Selama ini, komposisi dalam objek di tata surya paling efektif dipelajari melalui data seismik. Data seismik yang dikumpulkan oleh misi Apollo memiliki resolusi yang terlalu rendah untuk menentukan dengan pasti keadaan inti dalam Bulan.
Namun, dengan data dari misi luar angkasa dan eksperimen pelacakan laser lunar, tim peneliti berhasil menyusun profil berbagai karakteristik Bulan, termasuk deformasi akibat interaksi gravitasi dengan Bumi, variasi jarak dari Bumi, dan densitasnya.
Setelah memodelkan berbagai tipe inti, para peneliti menemukan bahwa inti Bulan sangat mirip dengan inti Bumi, dengan lapisan luar cair dan inti dalam padat. Menurut model mereka, inti luar memiliki radius sekitar 362 kilometer, sedangkan inti dalam memiliki radius sekitar 258 kilometer.
Inti dalam ini memiliki densitas sekitar 7.822 kilogram per meter kubik, yang sangat mendekati densitas besi. Hasil ini memperkuat temuan serupa dari penelitian NASA pada tahun 2011, yang juga mengindikasikan adanya inti dalam padat di Bulan.
Studi terbaru ini memberikan bukti kuat tentang kesamaan inti Bulan dengan Bumi, yang memiliki implikasi penting bagi evolusi Bulan, termasuk hilangnya medan magnet kuat yang dimilikinya sekitar 3,2 miliar tahun yang lalu. Dengan rencana manusia untuk kembali ke Bulan dalam waktu dekat, mungkin tidak lama lagi kita akan mendapatkan verifikasi seismik atas temuan ini.