Ilmuwan Teliti Apa yang Ada di Dalam Bulan, Ternyata Ini Isinya
Berikut adalah isi di dalam Bulan yang baru saja ditemukan ilmwuan.
Para ilmuwan membuktikan bahwa bulan bukanlah berisi dari keju ataupun produk susu lainnya. Melainkan bulan ada sebuah bola padat dengan kepadatan yang cukup mirip dengan besi.
Mengutip Indy100, Senin (2/12), astronom Arthur Briaud, yang memimpin penelitian ini mengatakan, "Hasil penelitian kami mempertanyakan evolusi medan magnet bulan berkat demonstrasi keberadaan inti dalam dan mendukung skenario pembalikan mantel global yang memberikan wawasan substansial tentang garis waktu pemboman bulan dalam miliaran tahun pertama tata surya."
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Bulan? Ilmuwan mengonfirmsi penemuan gua bawah tanah di Bulan, tidak jauh dari lokasi di mana Neil Armstrong dan Buzz Aldrin mendarat 55 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan tentang bulan? Menggunakan bantuan data-data yang diperoleh dari misi ke Bulan, para peneliti menemukan bahwa sebenarnya bulan adalah bola padat dengan kepadatan yang mirip dengan besi.
-
Bagaimana ilmuwan meneliti objek di Bulan? Mengutip Gizmodo, Sabtu, (18/11), untuk mengetahui lebih lanjut lagi, kemudian para peneliti menggunakan teknologi berkekuatan tinggi untuk mengamati booster dan mengukur perubahan cahaya dan pergerakan dari alat tersebut.
-
Bagaimana cara ilmuwan mempelajari bagian dalam Bulan? Penyelidikan komposisi interior objek di Tata Surya paling efektif dilakukan melalui data seismik.Cara gelombang akustik yang dihasilkan oleh gempa bergerak dan memantul dari materi di dalam planet atau Bulan dapat membantu para ilmuwan membuat peta rinci interior objek.
-
Apa yang ditemukan di Bulan? Ahli geologi menemukan batuan granit dengan ukuran besar di Bulan.
Tim tersebut kemudian mempelajari lebih dalam terkait material interior melalui gelombang akustik yang dihasilkan oleh gempa bumi. Mereka berharap bahwa penemuan ini bisa membantu pengetahuan manusia tentang sejarah bulan dan tata surya.
Mengingat pada luar angkasa, pakaian luar angkasa yang dirancang oleh brand ternama Prada dan kolaborasinya bersama Axiom Space, akan digunakan pada misi bulan yang akan datang. Misi tersebut adalah Misi Artemis III NASA, yang akan menjadi pendaratan di bulan pertama sejak terakhir Apollo 17 di tahun 1972.
"Kami meneruskan warisan NASA dengan merancang pakaian antariksa canggih yang akan memungkinkan astronot beroperasi dengan aman dan efektif di bulan," kata Mike Suffredini, presiden dan CEO Axiom Space melalui pernyataannya.
"Pakaian antariksa Artemis III milik Axiom Space akan siap menghadapi tantangan rumit di kutub selatan bulan dan membantu mengembangkan pemahaman kita tentang bulan agar bisa bertahan lama di sana," tambahnya.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia