Libur Lebaran Bisa Jadi Momentum Kurangi Penggunaan Gawai Anak, Begini Caranya
Libur Lebaran adalah waktu yang tepat untuk mengurangi ketergantungan anak pada gawai melalui beragam aktivitas keluarga yang menyenangkan.

Libur Lebaran merupakan momen yang sangat dinanti oleh banyak keluarga di Indonesia. Selain menjadi waktu untuk merayakan hari kemenangan setelah bulan Ramadan, libur ini juga dapat dimanfaatkan untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga. Psikolog Klinis Ratih Ibrahim menyampaikan bahwa aktivitas bersama keluarga selama liburan dapat membantu mengurangi ketergantungan anak pada gawai. Dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan, orang tua dapat mengajak anak untuk lebih terlibat dalam interaksi langsung.
“Libur lebaran merupakan momen yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas bersama keluarga. Saat libur, orang tua dapat mengajak anak untuk melakukan berbagai aktivitas keluarga seperti memasak bersama, memainkan mainan tradisional, menonton film bersama atau berkunjung ke rumah saudara dan tempat wisata,” ujar Ratih Ibrahim kepada ANTARA di Jakarta.
Dengan memanfaatkan waktu libur ini dengan baik, orang tua dapat memberikan contoh positif kepada anak tentang pentingnya menyeimbangkan penggunaan gawai dengan aktivitas lainnya. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya menyenangkan, tetapi juga dapat membangun kenangan indah yang tak terlupakan.
Aktivitas Keluarga yang Menarik Selama Libur Lebaran
Selama libur Lebaran, terdapat berbagai aktivitas yang dapat dilakukan bersama keluarga. Berikut adalah beberapa ide kegiatan yang dapat mengurangi ketergantungan anak pada gawai:
- Memasak Bersama: Membuat makanan khas Lebaran seperti ketupat atau kue kering dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan. Anak-anak dapat dilibatkan sesuai dengan kemampuan mereka, sehingga menciptakan pengalaman belajar yang berharga.
- Bermain Permainan Tradisional: Mengajak anak bermain permainan tradisional seperti congklak, ular tangga, atau gaple dapat menjadi alternatif hiburan yang lebih interaktif. Aktivitas ini juga membantu meningkatkan kreativitas dan kerja sama antar anggota keluarga.
- Menonton Film Keluarga: Memilih film yang sesuai dengan minat semua anggota keluarga dapat menjadi waktu berkualitas bersama. Ini adalah cara yang baik untuk bersantai sambil menikmati kebersamaan.
- Bersilaturahmi via Video Call: Bagi keluarga yang terpisah jarak, video call dapat menjadi solusi untuk tetap terhubung dan merayakan Lebaran bersama.
- Membuat Kerajinan Tangan: Kegiatan kreatif seperti mewarnai atau membuat kolase dapat merangsang kreativitas anak dan menciptakan kenangan indah.

Mengurangi Ketergantungan Gawai
Ratih Ibrahim menekankan pentingnya orang tua untuk membatasi penggunaan gawai selama libur. Dengan memberikan contoh yang baik, orang tua dapat mendorong anak untuk lebih banyak berinteraksi secara langsung. Ini menjadi kesempatan untuk berdiskusi mengenai pentingnya keseimbangan antara penggunaan gawai dan aktivitas lainnya.
“Pendekatan yang bersifat diskusi dapat membantu anak untuk lebih terbuka,” jelasnya. Dalam hal ini, orang tua dan anak dapat membuat kesepakatan terkait batasan penggunaan gadget. Misalnya, menentukan aplikasi apa saja yang boleh digunakan dan berapa lama waktu yang dialokasikan untuk bermain gadget setiap harinya.
Namun, jika ketergantungan ini sudah mengganggu kehidupan sehari-hari anak, orang tua sebaiknya mempertimbangkan untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog. Hal ini penting untuk memastikan bahwa anak mendapatkan dukungan yang tepat jika mereka menghadapi masalah terkait penggunaan gawai.
Dampak Penggunaan Gawai yang Berlebihan
Penggunaan gawai yang berlebihan dapat memberikan dampak negatif pada berbagai aspek kehidupan anak. Secara fisik, anak dapat mengalami kelelahan mata, kesulitan tidur, dan kurangnya aktivitas fisik yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan lainnya. Dari sisi emosional, penggunaan gawai yang berlebihan dapat menyebabkan kecemasan, stres, dan kesulitan dalam mengatur emosi.
Selain itu, dalam aspek sosial, anak yang terlalu banyak menggunakan gawai dapat mengalami gangguan perkembangan bahasa dan keterbatasan dalam berinteraksi dengan orang lain. “Penggunaan gawai berlebihan juga dapat membuat anak mengalami penurunan prestasi akademik di sekolah,” ungkap Ratih Ibrahim.
Dengan merencanakan aktivitas yang menyenangkan selama libur Lebaran, keluarga dapat menciptakan momen yang berkesan dan memperkuat ikatan antar anggota keluarga. Ingatlah bahwa kualitas waktu bersama jauh lebih berharga daripada sekadar menghabiskan waktu bersama. Libur Lebaran bisa menjadi kesempatan yang tepat untuk mengurangi ketergantungan gawai pada anak dan menjalin hubungan yang lebih erat dalam keluarga.