Rokok Ternyata Lebih Berbahaya Daripada Gula, Begini Penjelasan Lengkapnya
Pankreas memproses gula untuk diubah menjadi sumber energi, sedangkan hati memecah alkohol menjadi senyawa yang lebih aman.

Rokok sering kali menjadi fokus dalam kampanye kesehatan karena dianggap sebagai salah satu penyebab utama berbagai penyakit serius. Berbeda dengan zat-zat lain seperti gula, alkohol, dan lemak yang dapat diproses oleh tubuh, rokok mengandung ribuan bahan kimia beracun yang tidak dapat dinetralkan oleh organ mana pun. Berdasarkan berbagai jurnal, rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, di mana ratusan di antaranya bersifat racun dan sekitar 70 zat diketahui sebagai penyebab kanker (karsinogen). Beberapa zat berbahaya dalam rokok antara lain tar, nikotin, karbon monoksida, arsenik, amonia, dan formaldehida. Misalnya, tar adalah zat lengket yang menumpuk di paru-paru dan merusak jaringan pernapasan. Nikotin, meskipun tidak secara langsung menyebabkan kanker, bersifat adiktif dan membuat perokok sulit untuk berhenti.
Sementara itu, karbon monoksida merupakan gas beracun yang mengurangi kemampuan darah dalam membawa oksigen ke seluruh tubuh. Manusia memiliki sistem untuk mengolah beberapa zat tertentu. Gula diolah oleh pankreas, alkohol dipecah oleh hati, dan lemak dicerna dengan bantuan empedu. Namun, tidak ada organ atau sistem dalam tubuh yang mampu menetralisir racun yang terdapat dalam rokok. Racun-racun ini tidak dapat diurai atau dikeluarkan secara alami, sehingga menumpuk di dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan jangka panjang. Racun dari rokok terutama merusak paru-paru dan jantung. Tar yang menumpuk di paru-paru dapat menyebabkan penyakit seperti bronkitis kronis, emfisema, dan kanker paru-paru. Karbon monoksida yang terhirup mengurangi pasokan oksigen ke jantung, meningkatkan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Selain itu, racun dari rokok juga merusak pembuluh darah, menurunkan fungsi kekebalan tubuh, dan meningkatkan risiko kanker di berbagai organ, seperti mulut, tenggorokan, ginjal, dan kandung kemih.
Sebagai perbandingan, zat seperti gula, alkohol, dan lemak dapat diproses oleh tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Gula diolah oleh pankreas menjadi energi, alkohol dipecah oleh hati menjadi senyawa yang lebih aman, dan lemak dicerna dengan bantuan empedu. Meskipun konsumsi berlebihan zat-zat ini juga dapat berbahaya, tubuh setidaknya memiliki mekanisme untuk mengaturnya. Di sisi lain, rokok tidak memberikan kesempatan bagi tubuh untuk melakukan detoksifikasi, sehingga racunnya terus menumpuk dan merusak organ-organ vital. Penulis: Ade Yofi Faidzun