NASA Siapkan Hadiah Rp 47 Miliar Bagi yang Mampu Pecahkan Masalah Sampah dalam Misi ke Bulan
Badan Antariksa Amerika Serikat NASA saat ini tengah bekerja keras memecahkan masalah besar untuk misi ke bulan.
Di bulan selain beberapa robot luar angkasa, limbah manusia berupa urine dan kotoran manusia, serta bungkus makanan kemasan atau sampah lainnya yang dibuat manusia selama misi luar angkasa akan menjadi masalah yang serius.
Dilansir dari laman Greek Reporter, untuk menangani masalah tersebut NASA telah memulai sebuah kompetisi yang disebut LunaRecycle Challenge, kompetisi tersebut merupakan bagian dari program Artemis untuk pengelolaan sampah di bulan.
-
Apa misi NASA di Bulan? Sebagaimana diketahui, misi yang diberi nama Artemis ini akan mengirimkan empat manusia untuk mengorbit bulan. Rencananya misi itu akan dilakukan pada November 2024, disusul dengan pendaratan manusia pertama di bulan lebih dari setengah abad setahun kemudian.
-
Apa yang NASA tembakkan ke Bulan? Pesawat robot ruang angkasa, Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA berhasil menembakkan laser ke arah alat penjelajah Vikram milik India di Bulan.
-
Apa yang berhasil dicapai NASA baru-baru ini? Baru-baru ini pesawat luar angkasa NASA berhasil mengirimkan sinyal laser sejauh 466 juta kilometer, memecahkan rekor sebelumnya dan berpotensi mengubah penjelajahan terhadap tata surya.
-
Apa yang akan dilakukan NASA di Bulan? NASA berencana menerbangkan nama-nama orang ke Bulan dengan menggunakan robot penjelajah bernama VIPER.
-
Dimana NASA akan menjelajah? Temuan ini juga bisa dijadikan eksplorasi lebih jauh oleh NASA kala mereka akan menjelajah ke Bulan pada 2026.
-
Kenapa NASA kirim robot penjelajah ke Bulan? NASA berharap pada akhirnya dapat membangun keberadaan jangka panjang dan memanen es di sana untuk air minum dan bahan bakar roket di bawah Artemis, program andalannya dari Bulan ke Mars.
NASA menawarkan hadiah hingga USD 3 juta atau setara Rp 47 miliar bagi mereka yang berhasil menemukan cara cerdas untuk mengelola sampah di luar angkasa.
Kompetisi LunaRecycle Challenge memiliki dua tahap, pada tahap 1, tim harus membuat desain nyata dan model virtual peralatan yang dapat mengelola limbah selama misi 365 hari di Bulan paling lambat 31 Maret 2025.
NASA akan mengirimkan rincian teknis dan desain untuk menangani berbagai jenis limbah seperti kemasan makanan, limbah manusia, dan bahan lainnya.
Dikembangkan di Bumi
Setelah itu, NASA akan menyeleksi ide-ide terbaik paling lambat Mei 2025. Tim yang menang akan mendapatkan sekitar Rp 9,5 miliar untuk desain fisik terbaik dan 6,3 miliar untuk model virtual terbaik.
Desain terbaik akan maju ke Tahap 2, di mana tim akan membangun model kerja sistem mereka. Pada tahap ini, nominal hadiah akan meningkat menjadi Rp 22 miliar untuk desain kerja terbaik dan 9,5 miliar untuk model virtual terbaik.
Tujuan utama LunaRecycle Challenge ini utamanya adalah untuk mengatasi masalah pengelolaan limbah selama misi ke bulan.
Meski begitu, NASA juga ingin teknologi tersebut dapat dikembangkan juga di Bumi agar memberikan manfaat lebih luas.
Lebih jauh, NASA berharap tantangan ini akan menginspirasi proses yang tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga mengurangi limbah berbahaya atau menciptakan teknologi portabel yang dapat diterapkan dalam skala global.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti