NASA Diketahui Tembakan Laser ke Robot Penjelajah Bulan Milik India dari Jarak Jauh
Laser tersebut memantul dari sasaran dan ditangkap kembali oleh NASA saat ia melesat mengelilingi Bulan.
Laser tersebut memantul dari sasaran dan ditangkap kembali oleh NASA saat ia melesat mengelilingi Bulan.
NASA Diketahui Tembakan Laser ke Robot Penjelajah Bulan Milik India dari Jarak Jauh
Pesawat robot ruang angkasa, Lunar Reconnaissance Orbiter milik NASA berhasil menembakkan laser ke arah alat penjelajah Vikram milik India di Bulan.
Bukan perang tapi ini eksperimen ilmiah yang direncanakan kedua belah pihak.
-
Kenapa NASA kirim robot penjelajah ke Bulan? NASA berharap pada akhirnya dapat membangun keberadaan jangka panjang dan memanen es di sana untuk air minum dan bahan bakar roket di bawah Artemis, program andalannya dari Bulan ke Mars.
-
Dimana laser NASA diarahkan? Dalam uji coba ini, pesawat tersebut berhasil membuat kontak dengan Teleskop Hale di Observatorium Palomar, California.
-
Apa yang NASA kirimkan melalui pesan laser dari luar angkasa? Di antara pesan tersebut juga terdapat video kucing.
-
Kenapa laser ditembakkan ke luar angkasa? EX-Fusion berupaya memusnahkan potongan-potongan kecil sampah luar angkasa dengan sinar laser yang ditembakkan dari Bumi.
-
Bagaimana robot penjelajah NASA bekerja di Bulan? Mereka kemudian akan memilih seorang “pemimpin“ yang akan mendistribusikan tugas kerja untuk mencapai tujuan bersama.
-
Bagaimana cara NASA mengirimkan sinyal laser? Pencapaian ini dilakukan saat demonstrasi teknologi Komunikasi Optik Luar Angkasa milik NASA, yang meneliti kemungkinan penggunaan laser untuk mengirim pesan ke luar angkasa dengan kecepatan hingga 100 kali lipat dari frekuensi radio yang digunakan saat ini.
Mengutip IFLScience, Selasa (23/1), laser yang ditembakkan tersebut menempuh jarak sekitar 100 kilometer (62 mil) dari orbit ke permukaan Bulan, mengenai target yang lebarnya hanya 5 sentimeter (2 inci). Ini adalah pertama kalinya laser ditembakkan ke Bulan dan mengenai sasarannya.
Laser tersebut memantul dari sasaran dan ditangkap kembali oleh NASA saat ia melesat mengelilingi Bulan. Memantulkan cahaya ke dan dari satelit digunakan di Bumi untuk mengetahui posisi orbitnya. Di Bulan, pendekatan ini dapat digunakan untuk menentukan lokasi tepat suatu benda tak bergerak.
“Langkah selanjutnya adalah menyempurnakan tekniknya agar bisa menjadi rutinitas bagi misi yang ingin menggunakan retroreflektor ini di masa mendatang,”
Pemimpin misi ini, Xiaoli Sun, NASA.
Tim Xiaoli Sun mengembangkan retroreflektor ke alat penjelajah bulan milik India sebagai bagian dari kemitraan antara NASA dan ISRO.
Perangkat tersebut dapat memantulkan cahaya yang datang dari segala arah. Ini juga sepenuhnya optik, sehingga tidak memerlukan daya atau pemeliharaan.
Ini berarti mereka dapat terus menemukan lokasi persis Vikram selama beberapa dekade mendatang.
Vikram sudah tidak berfungsi sehingga tidak bisa kemana-mana, tapi misi masa depan akan berpindah ke Bulan, dan mengetahui di mana mereka berada akan menjadi hal yang penting.