Penampakan Desain Futuristik Baju Astronot Eropa di Masa Depan, Lebih Slim dan Gagah
The European Space Agency (ESA) baru-baru ini merilis desain baju antariksa di masa mendatang. Berikut wujudnya.
The European Space Agency (ESA) memamerkan ide-ide desain baju astronotnya di masa mendatang. Ada 5 jenis pakaian yang dipamerkan.
Penampakan Desain Futuristik Baju Astronot Eropa di Masa Depan, Lebih Slim dan Gagah
The European Space Agency (ESA) baru-baru ini mengumumkan hasil kompetisi desain baju antariksa di masa mendatang dari masyarakat umum.
Ide-ide yang dikirimkan begitu luar biasa. Kompetisi bertujuan untuk publik dapat berkontribusi kira-kira baju astronot masa depan ESA seperti apa.
-
Bagaimana pakaian astronot itu dirancang? Tidak seperti pakaian era Apollo, yang masing-masingnya diukur dan dipotong sesuai dengan astronot yang akan mengenakannya, pakaian Axiom-Prada bersifat modular (unisex), dengan anggota badan dan badan yang dapat dipasang dan dilepas yang mengakomodasi wanita dan pria dari persentil ke-1 hingga persentil ke-99 dalam ukuran tubuh.
-
Siapa yang mendesain pakaian astronot itu? Kemitraan Axiom dan Prada dimulai sejak tahun 2022 ketika perusahaan itu mengontrak Esther Marquis, desainer kostum dalam serial drama luar angkasa 'For All Mankind,' untuk mendesain tampilan pakaian antariksa itu.
-
Di mana pakaian Astronot NASA akan dikembangkan? Mereka akan bersama-sama mengembangkan material dan fitur desain yang akan melindungi astronot dari potensi masalah lingkungan saat berada di luar angkasa dan di lingkungan Bulan.
-
Kenapa NASA membuat baju astronot? Upaya ini dilakukan agar bisa menyesuaikan kebutuhan para astronot agar nyaman dan aman ketika sedang bertugas. Terlebih di ruang hampa udara.
-
Apa fungsi baju astronot? Maklum agak ribet memakainya, karena pakaian ini adalah salah satu tempat astronot berlindung serta bertahan dari perbedaan tekanan suhu, udara, dan gaya gravitasi. Bukan hanya itu saja, pakaian ini juga akan menampung oksigen dan asupan astronot.
-
Siapa yang memakai baju astronot? Berikut deretan kostum yang dikenakan astronot dari berbagai negara ketika sedang bertugas di luar stasiun luar angkasa.
Tak hanya desain, kompetisi ini mempertimbangkan kondisi ekstrem yang harus ditanggung oleh pakaian ruang angkasa untuk melindungi astronot.
Dilansir dari laman ESA.int, Jumat (30/6), peserta ditantang untuk merancang pakaian yang langsung dapat dikenali oleh astronot ESA.
“Kompetisi ini juga menekankan identitas visual dan branding ESA . Kompetisi terbuka untuk semua orang yang tertarik dengan ruang dan desain,”
Tulis sumber dari laman ESA.int.
Lebih dari 90 ide diterima dan telah dikaji lebih mendalam oleh juri ahli dari ESA, termasuk astronot ESA Matthias Maurer yang meninjau proposal tersebut. Berdasarkan kriteria termasuk branding ESA dan kreativitas sambil mempertahankan realisme, juri memilih 19 nominasi serta memilih lima pemenang.
Para pemenang diundang ke acara perayaan di European Astronaut Center (EAC) dekat Cologne, Jerman, untuk tur situs. Termasuk mempresentasi tentang visi eksplorasi Terrae Novae ESA dan aktivitas Spaceship EAC. “Di sana juga, para pemenang memaparkan idenya kepada staf EAC termasuk kandidat astronot ESA dan mengunjungi fasilitas tempat untuk pelatihan dasar astronot saat ini, yakni di aula pelatihan dan Fasilitas Neutral Buoyancy Facility,” tulis laman itu.
Acara tersebut memungkinkan para pemenang kompetisi untuk terhubung dengan para ahli ESA.
Hervé Stevenin, Head of EVA & parabolic flight training, EAC mengatakan, ada banyak aspek menarik dalam ide desain pakaian antariksa mereka yang bahkan terkadang mengejutkan secara positif.
“Sebagai salah satu dari 10 anggota juri, sangat menyenangkan melihat kreativitas para penggemar antariksa Eropa ini.
Melihat mereka mempresentasikan apa yang diyakini sebagai pakaian antariksa ESA pertama untuk astronot di masa depan," ujar Hervé Stevenin, Head of EVA & parabolic flight training, EAC.
Merdeka.com/2023
"Saya yakin bahwa akan tiba waktunya dalam beberapa dekade mendatang, ketika seorang astronot ESA mengenakan pakaian antariksa Eropa untuk menjelajahi lebih jauh permukaan Bulan dan Mars,"
Tambah pernyataan dari Hervé Stevenin.