Penampakan Gedung DPRD Pekalongan Porak Poranda usai Kebakaran Diduga Akibat Korsleting Listrik
Kebakaran Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan diduga karena korsleting listrik.
Kebakaran Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan diduga karena korsleting listrik. Hal itu dipicu gedung yang sudah puluhan tahun. Hal itu diungkapkan ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir saat meninjau lokasi kebakaran.
"Bangunan DPRD Kabupaten Pekalonngan ini sudah 20 tahun lebih, kalau melihat penjelasan awal, diperkirakan karena konsleting listrik," kata Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir, Minggu (22/12).
Pasca-gedung terbakar, aktivitas DPRD Kabupaten Pekalongan akan diusahakan tetap berjalan seperti biasa. Sedangkan rencana rapat-rapat akan berlangsung di lantai dua.
"Di lantai dua akan kami manfaatkan untuk kepentingan tugas kedewanan dan sekretariat di satu tempat. Seperti rapat-rapat kita rencana menggunakan, ruang paripurna DPRD Kabupaten Pekalongan," ujar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Munir, Minggu (22/12).
Pihaknya juga berharap dari tim Labfor Polda Jateng bisa mengungkap penyebab pasti kebakaran gedung DPRD Kabupaten Pekalongan. Namun, bahwa sebagian besar berkas dan dokumen penting berhasil diselamatkan dan dipastikan operasional kantor tidak akan terganggu terlalu lama.
"Berkas-berkas sudah terselamatkan dan hari ini akan diamankan. Laptop juga sudah diselamatkan. Yang terbakar adalah lobi dan sekwan yang lain kena imbasnya. Saya sendiri terkena rontokan plafon saat proses pendinginan. Kami akan segera menginventarisasi kerugian dan memastikan layanan tetap berjalan," tegasnya.
Dugaan Kebakaran
Polisi menduga terbakarnya Kantor DPRD Kabupaten Pekalongan pada Sabtu malam (21/12) pukul 22.00 WIB, diduga akibat korsleting listrik.
Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso mengatakan, berdasarkan kerusakan yang terlihat, dugaan awal mengarah pada korsleting listrik sebagai penyebab. “Kita masih menunggu hasil resmi dari Tim Labfor Polda Jateng untuk memastikannya,” kata Doni saat dikonfirmasi.
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dari Bidlabfor Polda Jateng turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada minggu (22/12). Proses ini berlangsung selama hampir tiga jam, dimulai pukul 14.50 WIB hingga 17.30 WIB, dengan pemeriksaan menyeluruh di area terdampak.
"Tim mengambil beberapa sampel barang yang terbakar untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkapnya.
Pantauan di lapangan menunjukkan ruang sekretariat dewan menjadi area yang paling parah terdampak, dengan hampir semua barang di dalamnya hangus terbakar.
Menurut keterangan beberapa saksi, api yang membakar Kantor DPRD Kabupaten Pekalongan pertama kali terlihat di atap ruangan Sekretaris Dewan (Sekwan) sebelum menjalar ke ruangan lainnya. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan, Abdul Munir, memastikan bahwa berkas dan arsip penting berhasil diselamatkan sebelum api membesar. “Kami bersyukur dokumen penting bisa diamankan,” kata dia.
Kebakaran Gedung DPRD Pekalongan
Sebelumnya Gedung DPRD Kabupaten Pekalongan dilanda kebakaran pada Sabtu malam, (21/12) pukul 22.00 WIB. Api pertama kali terlihat di bagian atap, lalu cepat merembet membakar ruang fraksi-fraksi dan sebagian besar ruang sekretariat.
Hingga pukul 23.25 WIB, tim pemadam kebakaran dari Kabupaten dan Kota Pekalongan masih berjibaku memadamkan api yang terus berkobar. Sekitar pukul 00.20 WIB, proses pendinginan masih berlangsung di lokasi kejadian.
Tim pemadam kebakaran terus berupaya memastikan tidak ada titik api yang kembali menyala. Kebakaran ini juga melanda ruang dalam kantor DPRD, dengan ruangan fraksi-fraksi menjadi salah satu area yang paling terdampak.