STY Dinilai Lebih Baik Latih Timnas Malaysia Setelah Dipecat Indonesia
STY disarankan untuk melatih Dik Malay setelah tidak menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong tidak lagi menjadi pelatih Timnas Indonesia. Meskipun kontraknya seharusnya berakhir pada tahun 2027, PSSI telah memutuskan untuk mengakhiri kerjasama ini lebih awal. Selama lebih dari empat tahun, Shin Tae-yong memimpin skuad Garuda, namun sejak Senin (6-1-2025), ia resmi tidak lagi menjabat sebagai pelatih. Keputusan untuk memecat Shin Tae-yong diambil hanya 16 hari setelah Timnas Indonesia mengalami kegagalan di Piala AFF 2024.
Dalam pertandingan terakhirnya, Timnas Indonesia bertanding melawan Filipina di Stadion Manahan, Solo pada 21 Desember. Ya, laga tersebut menjadi penutup perjalanan Shin Tae-yong bersama tim nasional.
Kini, banyak yang bertanya-tanya mengenai langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Shin Tae-yong setelah meninggalkan posisi tersebut. Apakah ia akan melanjutkan karir di klub lain atau memilih untuk beristirahat sejenak?
Malaysia diusulkan sebagai lokasi yang menarik
Berbagai tanggapan muncul dari netizen terkait pemecatan Shin Tae-yong. Beberapa dari mereka menyatakan bahwa sebaiknya Shin Tae-yong mencoba peruntungan di Malaysia. Yap, banyak netizen yang memberikan saran atau bercanda agar Shin Tae-yong menjadi pelatih tim yang dikenal dengan nama Harimau Malaya. Salah satu pengikut di Instagram Bola.com dengan akun @aang_jusnardi, misalnya, menyampaikan pendapatnya di kolom komentar pada postingan Bola.com mengenai pemecatan Shin Tae-yong yang terjadi pada hari Senin lalu.
Ia menulis, "Malaysia, silakan ambil STY biar berkembang dari pada di Indonesia, pelatih yang bagus tidak bisa dimaksimalkan dengan baik oleh PSSI."
Bagus kalau ke Malaysia
Mantan kapten Timnas Indonesia, Agung Setyabudi, memberikan tanggapan terkait reaksi netizen mengenai pelatih Shin Tae-yong. Ia berpendapat bahwa sangat baik jika Shin Tae-yong dapat melatih tim tetangga seperti Malaysia, yang banyak diusulkan oleh netizen.
Namun, saat ini, Shin Tae-yong tidak akan bisa menangani Timnas Malaysia karena Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah resmi menunjuk Peter Cklamovski sebagai pelatih baru menggantikan Pau Marti Vicente setelah Piala AFF 2024.
Agung Setyabudi menyatakan, "Kalau mau ke Malaysia ya malah bagus, berarti dia profesional. Dia juga sudah membuktikan diri bersama Timnas Indonesia."
Dalam beberapa tahun terakhir, prestasi Timnas Malaysia memang kurang memuaskan. Sebelum ditangani oleh Peter Cklamovski, Malaysia dilatih oleh Kim Pan-gon dan kemudian Pau Marti Vicente. Sayangnya, Malaysia juga harus tersingkir di fase grup Piala AFF 2024.
Prestasi STY
Shin Tae-yong mulai melatih Timnas Indonesia pada akhir tahun 2019, menggantikan Simon McMenemy. Kontraknya sempat berakhir pada April 2024, namun kemudian diperpanjang hingga tahun 2027. Selama masa kepemimpinannya, Shin Tae-yong berhasil mencatatkan berbagai prestasi, antara lain:
- runner-up Piala AFF 2020
- medali perunggu SEA Games 2021
- runner-up Piala AFF U-23 2023
- babak 16 besar Piala Asia 2023
- fase grup Piala Asia U-20 2023
- semifinalis Piala Asia U-23 2024
- lolos ke Piala Asia 2027
- lolos ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia
Menariknya, dalam kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih berusia 54 tahun ini bersaing dengan negara-negara yang memiliki kualitas lebih tinggi seperti Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China.
Namun, performa terkini justru menodai reputasi Shin Tae-yong. Dalam Piala AFF 2024, yang tidak terdaftar dalam kalender FIFA, Indonesia dan pelatihnya gagal melanjutkan kompetisi. Timnas Indonesia yang diperkuat oleh skuad U-22, tanpa kehadiran pemain terbaik dari level senior, terhenti di fase grup setelah meraih satu kemenangan atas Myanmar, satu hasil imbang melawan Laos, dan dua kekalahan dari Vietnam serta Filipina. "Apabila STY nantinya melatih Malaysia, dia akan memulai dari awal lagi seperti saat membangun Timnas Indonesia. Saya melihat ada banyak perubahan di Indonesia berkat perannya dan program naturalisasi yang diterapkan," ungkap Agung Setyabudi menutup diskusi.