Alien Bisa Hidup tanpa Siang-Malam, Bagaimana Mereka Berevolusi?
Penelitian menunjukkan bahwa banyak planet yang berpotensi untuk mengembangkan kehidupan tidak memiliki siklus siang dan malam seperti di Bumi.
Penelitian menunjukkan bahwa banyak planet yang berpotensi untuk mengembangkan kehidupan tidak memiliki siklus siang dan malam seperti di Bumi. Meski sulit dibayangkan, dapat melihat contoh di Bumi, di mana beberapa organisme hidup di habitat gelap, seperti jauh di bawah tanah atau di dasar laut, yang memberi gambaran tentang kemungkinan kehidupan alien tanpa ritme sirkadian.
Mengutip dari BBC, Selasa (15/10), terdapat milyaran planet yang mungkin bisa dihuni di galaksi Bima Sakti, yang memiliki antara 100 hingga 400 miliar bintang. Sekitar 70 persen dari bintang tersebut adalah bintang katai merah kecil dan dingin, yang disebut bintang katai-M.
-
Dimana alien bisa hidup? Mengutip Indy100, Rabu (27/3), artikel penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of British Interplanetary Society menginvestigasi berbagai faktor yang mungkin dihadapi oleh peradaban asing di berbagai objek astronomi.
-
Di mana alien mungkin hidup? Beberapa eksoplanet tersebut ditemukan berada di zona layak huni, yaitu jarak dari bintangnya yang memungkinkan keberadaan air dalam bentuk cair, yang merupakan salah satu elemen penting bagi kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi.
-
Bagaimana alien bepergian ke luar angkasa? Mereka tidak akan bisa meninggalkan planet ini menggunakan bahan bakar dalam jumlah berapa pun dan struktur roket yang layak juga tidak akan mampu menahan tekanan yang terlibat dalam proses tersebut, setidaknya dengan bahan yang kita tahu,' tambah Dr. Quiroga dalam penelitiannya yang membahas planet dengan Exoplanet Escape Factor (Fex) lebih dari 2,2.
-
Bagaimana alien bergerak? Sara, dari Brasília, mengatakan tidak mungkin mencapai puncak bukit tempat mereka berada atau berkomunikasi dengan mereka. Dia mengatakan makhluk asing itu bergerak sangat cepat dan tampaknya tingginya sekitar 9 kaki 8 inci (3 m).
-
Alien bergerak? Meskipun begitu, alien mungkin memiliki beberapa ciri yang mirip dengan binatang di Bumi, seperti mata untuk melihat dan anggota tubuh untuk bergerak.
-
Bagaimana alien bisa meninggalkan planetnya? Untuk pergi dari planet kita sendiri, Bumi, kita harus mampu bergerak dengan kecepatan 11 kilometer per detik atau 40,2 kilometer per jam. Itulah kecepatan yang kita butuhkan. Dengan begitu maka kita butuh banyak sekali bahan bakar untuk meninggalkan planet kita, belum lagi jika kita membawa barang bawaan.
Survei eksoplanet pada 2013 memperkirakan bahwa sekitar 41 persen dari bintang katai-M memiliki planet yang mengorbit di zona "Goldilocks", jarak yang memungkinkan suhu ideal untuk keberadaan air dalam bentuk cair. Meskipun begitu, belum ada bukti pasti apakah planet-planet tersebut benar-benar memiliki air, apalagi kehidupan.
Hanya di zona bintang katai-M saja, ada kemungkinan sekitar 28,7 miliar planet di zona layak huni ini. Salah satu contoh planet berbatu yang mengorbit bintang katai-M disebut "Bumi-M." Planet ini berbeda dari Bumi dalam beberapa hal. Karena bintang katai-M jauh lebih dingin daripada matahari, gravitasinya lebih kuat pada sisi planet yang dekat dengannya.
Hal ini menciptakan gesekan yang memperlambat rotasi planet hingga satu sisinya terus-menerus menghadap bintang, sementara sisi lainnya selalu membelakangi. Kondisi ini disebut "terkunci pasang surut."
Planet seperti Bumi-M tidak memiliki siang, malam, atau musim seperti di Bumi. Namun, di Bumi, hampir semua makhluk hidup, mulai dari bakteri hingga manusia, mengikuti ritme sirkadian, yang disesuaikan dengan siklus siang-malam.
Ritme ini mengatur banyak aspek kehidupan, termasuk biokimia, suhu tubuh, regenerasi sel, dan perilaku. Meski begitu, tidak jelas seberapa penting siklus tidur-bangun ini bagi kehidupan di luar Bumi. Mungkin saja, makhluk asing dapat berevolusi tanpa memerlukan siklus waktu seperti kita.
Untuk membayangkan kemungkinan ini, kita bisa melihat kehidupan di Bumi yang hidup di kegelapan, seperti penghuni gua, kehidupan dasar laut, atau mikroorganisme di lapisan kerak bumi dan tubuh manusia. Beberapa makhluk hidup di Bumi, seperti tikus mol, telah beradaptasi dengan lingkungan tanpa cahaya.
Tikus ini menghabiskan seluruh hidupnya di bawah tanah, hanya mengandalkan siklus suhu dan curah hujan untuk mengatur aktivitas hidup mereka. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa planet seperti Bumi-M mungkin memiliki siklus iklim yang dapat menggantikan fungsi dari siang-malam.
Simulasi iklim planet Bumi-M, termasuk Proxima Centauri b (planet tetangga terdekat kita yang berjarak empat tahun cahaya), memperlihatkan bahwa perbedaan antara sisi siang dan malam dapat memicu angin kencang serta gelombang atmosfer.
Jika planet itu memiliki air, sisi yang menghadap bintang mungkin ditutupi awan tebal dengan petir yang kuat. Interaksi antara angin, gelombang atmosfer, dan awan ini dapat menciptakan siklus suhu, kelembapan, dan curah hujan yang teratur. Siklus ini bisa berlangsung selama puluhan hingga ratusan hari Bumi, meskipun rotasinya tetap terkunci.
Kehidupan di planet ini mungkin akan beradaptasi dengan siklus-siklus tersebut, membentuk bioritme yang berbeda dari kehidupan di Bumi. Mungkin saja, makhluk di planet ini akan berpindah dari sisi siang ke sisi malam untuk beristirahat dan beregenerasi.
Pemikiran ini mengingatkan kita bahwa jika kehidupan di luar sana benar-benar ada, hal itu bisa melampaui asumsi kita sebelumnya. Satu hal yang pasti, jika ditemukan kehidupan alien, penemuan itu akan sangat mengejutkan kita.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia