Ilmuwan Temukan Planet Baru yang Bisa Ditinggali Manusia
Namun ilmuwan harus meneliti lebih lanjut terkait planet baru ini.
Namun ilmuwan harus meneliti lebih lanjut terkait planet baru ini.
Ilmuwan Temukan Planet Baru yang Bisa Ditinggali Manusia
Para ilmuwan telah menemukan planet baru yang berpotensi mendukung kehidupan manusia, bernama Gliese 12b.
Meskipun terletak 40 tahun cahaya dari Bumi, temuan ini menunjukkan bahwa secara teoritis manusia bisa menjangkaunya, walaupun akan memerlukan waktu 300.000 tahun untuk sampai ke sana.
-
Bagaimana planet baru dapat keluar dari tata surya? “Saya yakin ada, tetapi porsi memperhatikan planet ini masih sedikit,“ Nathan melanjutkan, planet besar seperti Jupiter dan Saturnus umumnya terlahir kembar. Namun, mereka memiliki tarikan gravitasi yang sangat besar, dan terkadang membuat tidak stabil satu sama lain. Dengan demikian, bisa menyebabkan sebuah planet didorong keluar sepenuhnya dari tata surya atau diasingkan ke jangkauan terluarnya.
-
Siapa yang mencari planet lain? Sejauh ini, para astronom telah berhasil menemukan 5.502 planet di sekitar bintang lain di luar Bima Sakti.
-
Dimana planet lain berada? Saat ini, semua planet yang sudah ditemukan berada di Galaksi Bima Sakti. Belum ada planet di luar Galaksi Bima Sakti yang benar-benar ditemukan.
-
Dimana planet mirip bumi itu ditemukan? Ia terletak 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
-
Bagaimana planet itu ditemukan? Ditemukan oleh tim peneliti dari Universitas California menggunakan Teleskop Keck.
-
Bagaimana ilmuwan cari kehidupan di planet lain? Ilmuwan memahami bahwa kehidupan di Mars bisa sangat berbeda dengan kehidupan di Bumi. Jadi, mereka merancang eksperimen untuk mencari aktivitas kehidupan, bukan bentuk atau molekul tertentu.
Dilansir dari Indy100, Selasa (28/5), Gliese 12b memiliki suhu sekitar 42 derajat Celsius, cukup panas namun masih dalam batas layak huni.
Planet ini seukuran Venus dan mengorbit matahari katai merah bernama Gliese 12 setiap 12,8 hari.
Penelitian ini dipimpin oleh Larissa Palethorpe dari Universitas Edinburgh, menggunakan data dari Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) milik NASA.
Meskipun Gliese 12b mungkin tidak nyaman bagi manusia, kriteria ini menunjukkan potensi kehidupan.
Tantangan terbesar dalam penelitian ini adalah mendeteksi planet kecil seperti Gliese 12b yang penting untuk memahami jumlah planet seukuran Bumi di luar sana.
Palethorpe juga menyoroti bahwa mendeteksi atmosfer dekat planet ini sangat menarik karena memungkinkan analisis lebih lanjut.
Namun, hingga kini belum ada kepastian apakah Gliese 12b memiliki atmosfer.
Jika tidak, planet ini tidak akan layak huni. Atmosfer yang ideal untuk mendukung kehidupan adalah yang tipis, karena atmosfer tebal cenderung menyebabkan suhu terlalu panas.
Selain Gliese 12b, ilmuwan terus menemukan fenomena menarik di luar angkasa.Misalnya, planet yang seluruhnya bersinar karena aktivitas gunung berapi dan planet lain yang digambarkan seperti 'permen benang super lembut'.