Planet Ini Mirip Venus, Kaya Air tapi Tak Layak Huni
Planet ini punya suhu yang panas mencapai 430 derajat celcius.
Ilmuwan terkejut dengan sebuah penemuan planet di luar tata surya. Mereka menemukan planet itu dengan bermodalkan teleskop luar angkasa Hubble. Di sana, menurutnya, ada indikasi adanya uap air. Padahal planet tersebut jauh dari galaksi Bima Sakti. Menariknya, planet itu punya ukuran lebih besar daripada Bumi, namun tidak mencapai 2 kali lipat. Planet yang baru saja ditemukan dinamakan dengan kode Planet GJ 9827d.
Para astronom mengungkapkan bahwa atmosfer GJ 9827d terdeteksi kaya akan air. Namun, masih ada penelitian yang dilakukan untuk menentukan apakah uap air itu adalah komponen utama atau hanya elemen kecil dalam atmosfer yang didominasi oleh hidrogen.
-
Kenapa Planet Venus disebut kembaran Bumi? Venus dikenal sebagai kembaran Bumi karena ukurannya yang hampir sama dengan Bumi.
-
Dimana planet mirip bumi itu ditemukan? Ia terletak 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
-
Dimana planet lain berada? Saat ini, semua planet yang sudah ditemukan berada di Galaksi Bima Sakti. Belum ada planet di luar Galaksi Bima Sakti yang benar-benar ditemukan.
-
Dimana kehidupan bisa ada di Venus? 'Makalah [ini] dengan sangat jelas membahas kondisi di awan, pada ketinggian 48-68 km (30-42 mil) di mana suhunya tepat untuk air cair bisa berbentuk tetesan.'
-
Dimana planet-planet ini berada? Exoplanet adalah galaksi lain di luar tata surya.
-
Kenapa Venus diyakini bisa dihuni manusia? Dilansir dari Newsweek, planet ini yang semula dianggap sebagai lingkungan yang tidak bersahabat, kini menjadi fokus para ilmuwan sebagai destinasi potensial bagi hunian manusia.
Walaupun demikian, mereka percaya bahwa atmosfer planet ini kemungkinan besar didominasi oleh karbon dioksida, mirip dengan kondisi di Venus. GJ 9827d pertama kali terdeteksi oleh Teleskop Luar Angkasa Kepler milik NASA pada tahun 2017. Planet ini mengorbit bintang katai merah yang bernama GJ 9827, yang berjarak 97 tahun cahaya dari Bumi dalam konstelasi Pisces.
GJ 9827d menyelesaikan satu orbit di sekitar bintangnya dalam waktu 6,2 hari. Setelah penemuan awal, astronom melanjutkan pengamatan mendalam terhadap planet ini. Observasi dengan Teleskop Luar Angkasa Hubble berhasil mengidentifikasi keberadaan uap air di atmosfernya, yang menunjukkan kemungkinan adanya lautan luas di permukaannya, sehingga sering disebut sebagai "dunia air".
Baru-baru ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Benneke mengkonfirmasi bahwa GJ 9827d adalah planet yang terdiri dari setengah air dan setengah batu, dengan banyak uap air di atas permukaan berbatu yang lebih kecil. Namun, planet ini memiliki suhu ekstrem yang sangat panas, mencapai 430 derajat Celsius, sehingga tidak ramah untuk dihuni.
Pengamatan yang dilakukan oleh Hubble ini dipimpin oleh Ian Crossfield dari Universitas Kansas, dengan tujuan utama untuk mendeteksi molekul atmosfer, khususnya uap air. Salah satu penemuan menarik dalam penelitian ini adalah planet GJ 9827d.