Ilmuwan Temukan Planet Mirip Bumi yang Diduga Ada Kehidupan Alien, Jaraknya Hanya 48 Tahun Cahaya
Ilmuwan Temukan Planet Mirip Bumi yang Diduga Ada Kehidupan Alien, Jaraknya Hanya 48 Tahun cahaya
Planet itu ada di luar tata surya kita dan memiliki kandungan air.
-
Dimana planet mirip bumi itu ditemukan? Ia terletak 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
-
Di mana alien mungkin hidup? Beberapa eksoplanet tersebut ditemukan berada di zona layak huni, yaitu jarak dari bintangnya yang memungkinkan keberadaan air dalam bentuk cair, yang merupakan salah satu elemen penting bagi kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi.
-
Apa yang dilihat alien di Bumi? Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa menggunakan sebuah teknologi yang setara dengan Teleskop James Webb, alien pasti dapat menyimpulkan bahwa ada sebuah peradaban modern di Bumi.
-
Dimana alien melihat Bumi? Ada sekitar 4.000 planet yang berada dalam jarak 50 tahun cahaya dari Bumi.
-
Dimana planet lain berada? Saat ini, semua planet yang sudah ditemukan berada di Galaksi Bima Sakti. Belum ada planet di luar Galaksi Bima Sakti yang benar-benar ditemukan.
-
Apa penemuan 'anomali' yang diklaim sebagai alien? Avi Loeb, ahli astrofisika terkemuka dari Harvard, mengklaim lebih dari 50 bola logam 'anomali' yang ditarik dari Samudra Pasifik mungkin berasal dari alien cerdas.
Ilmuwan Temukan Planet Mirip Bumi yang Diduga Ada Kehidupan Alien, Jaraknya Hanya 48 Tahun Cahaya
Setiap kali memandang bintang-bintang di langit malam, manusia selalu takjub dan tergoda untuk mencari kehidupan di luar planet bumi yang kita huni.
Upaya pencarian itu boleh jadi tidak lama lagi akan berakhir, setelah ilmuwan menemukan sebuah planet yang kemungkinan kuat berisi peradaban alien.
Tim ilmuwan internasional yang mengamati teleskop James Webb milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menganalisis atmosfer dari sebuah eksoplanet bernama LHS 1140b.
Eksoplanet adalah planet-planet yang berada di luar tata surya kita.
Meski kita tidak tahu seperti apa kehidupan alien, ilmuwan mengatakan hampir pasti unsur kehidupan membutuhkan keberadaan air.
Eksoplanet LHS 1140 berada pada jarak 48 tahun cahaya dalam konstelasi cetus.
Hal ini menjadikannya planet tetangga terdekat kita yang berada dalam 'zona Goldilocks' bintangnya - wilayah di mana air dapat ada dalam bentuk cair.
Eksoplanet ini memiliki massa sekitar enam kali lipat massa Bumi dan mengorbit bintang katai merah kecil yang ukurannya kira-kira seperlima
ukuran matahari kita pada jarak yang cukup dingin sehingga air dapat berpotensi terbentuk.
Analisis terbaru menunjukkan eksoplanet ini secara signifikan kurang masif daripada yang seharusnya untuk objek seukuran itu.
Hal ini membuat para peneliti memiliki dua opsi: apakah LHS 1140 b adalah 'mini-Neptunus' yang sebagian besar terdiri dari gas berputar atau 'Mega-Bumi' yang tertutup air cair atau beku.
Untuk menentukan mana yang benar, para peneliti menggabungkan data dari teleskop James Webb dan teleskop luar angkasa lainnya seperti Hubble dan Spitzer untuk melakukan analisis 'spektroskopi' pertama pada LHS 1140 b.
Karena molekul tertentu memblokir berbagai panjang gelombang cahaya, dengan mengukur frekuensi cahaya yang melewati planet tersebut, kita dapat mengetahui bahan kimia apa yang mungkin ada.
Dilansir Scitech Daily, analisis mereka menunjukkan LHS 1140 b jauh lebih mungkin menjadi 'dunia air' atau 'bola salju' dengan inti berbatu daripada mini-Neptunus yang berisi gas.
Yang lebih menarik lagi, analisis awal menunjukkan eksoplanet ini mungkin bahkan memiliki atmosfer tebal seperti yang ada di Bumi.
Hal itu akan memberikannya kemampuan yang jauh lebih besar untuk mempertahankan panas dari bintangnya dan membuatnya lebih mungkin memiliki iklim yang stabil - semua faktor penting untuk adanya kehidupan.
Jika LHS 1140 b memang memiliki atmosfer, kemungkinan besar planet ini memiliki 'Samudra Bullseye' dengan diameter sekitar 2.400 mil (4.000 km) - setara dengan setengah luas permukaan Samudera Atlantik.
Dan, suhu permukaan samudera ini bisa mencapai sekitar 20°C (68°F) yang berada pada kisaran suhu laut tertinggi di sekitar Inggris pada musim panas.
Meskipun ini bukan planet pertama yang ditemukan di dalam zona layak huni bintangnya, hal ini memberikan ilmuwan salah satu peluang terbaik untuk penelitian lebih lanjut.