Ilmuwan Temukan Planet di Luar Tata Surya yang Luasnya 8 Kali Lipat dari Bumi
Penemuan ini berkat teleskop James Webb yang mampu meneropong planet di luar tata surya.
Penemuan ini berkat teleskop James Webb yang mampu meneropong planet di luar tata surya.
Ilmuwan Temukan Planet di Luar Tata Surya yang Luasnya 8 Kali Lipat dari Bumi
Teleskop luar angkasa, James Webb milik NASA menemukan sebuah planet di luar Tata Surya. Planet ini bernama K2- 18 b dan berukuran 8,6 kali lebih besar dari Bumi.
K2- 18 b ini terletak di konstelasi Leo dengan jarak 120 tahun cahaya dari Bumi. Planet ini mengorbit pada bintang katai dingin K2-18 dan termasuk kedalam zona layak huni.
K2- 18 b ini kemudian diberikan nama “Sub-Neptunus” karena ukurannya di tengah-tengah antara Bumi dan Neptunus, namun bentuknya tidak seperti sub-Neptunus pada umumnya.
-
Dimana planet mirip bumi itu ditemukan? Ia terletak 4.000 tahun cahaya dari Bumi.
-
Siapa yang meyakini adanya planet tersembunyi di tata surya? “Sangat masuk akal bagi tata surya kita untuk menangkap planet baru semacam itu,“ Nathan begitu meyakini bahwa memang ada planet-planet yang ditak diketahui di dalam tata surya ini.
-
Bagaimana planet baru dapat keluar dari tata surya? “Saya yakin ada, tetapi porsi memperhatikan planet ini masih sedikit,“ Nathan melanjutkan, planet besar seperti Jupiter dan Saturnus umumnya terlahir kembar. Namun, mereka memiliki tarikan gravitasi yang sangat besar, dan terkadang membuat tidak stabil satu sama lain. Dengan demikian, bisa menyebabkan sebuah planet didorong keluar sepenuhnya dari tata surya atau diasingkan ke jangkauan terluarnya.
-
Dimana Pluto berada di Tata Surya? Keempat planet kerdil lainnya, yaitu Makemake, Haumea, Eris, dan Ceres, ditemukan berada di luar orbit Neptunus atau di dalam sabuk asteroid antara Jupiter dan Mars.
-
Dimana letak planet yang lebih panas dari Matahari? Sebuah objek yang mengorbit bintang berjarak 1.400 tahun cahaya secara serius menentang gagasan tentang apa yang mungkin terjadi di alam semesta.
-
Bagaimana planet ini bisa lebih panas dari Matahari? Planet yang mengorbit dekat bintangnya disinari dengan sinar ultraviolet dalam jumlah besar. Hal ini dapat menyebabkan atmosfernya menguap, dan molekul-molekul di dalamnya terkoyak.
Melansir dari IndiaToday, Kamis, (14/9), menurut pada astronom, ditemukannya planet ini akan menambah penelitian baru tentang eksoplanet Hycean.
Sebab, planet K2-18 termasuk kedalam kategori Hycean karena kaya akan atmosfer dan permukaannya dikelilingi oleh lautan.
Mengapa disebut di kelilingi lautan?
Berdasarkan pengamatan para ilmuwan menemukan adanya molekul pembawa karbon di K2-18 b.
Hal tersebut kemudian menguatkan hipotesis peneliti mengenai adanya air di bawah atmosfer yang penuh dengan hidrogen.
Mengenai isi planet itu, para peneliti dan astronom menduga bahwa planet K2-18 b ini kemungkinan berisi mantel es yang besar dengan tekanan tinggi seperti di Neptunus. Namun hal yang membedakan adalah atmosfer di K2- 18 b ini lebih tipis dan kaya akan hidrogen serta permukaan laut.
Walaupun termasuk ke dalam zona layak huni tetapi, hal ini belum bisa dipastikan oleh para peneliti karena masih dalam proses penelitian lanjutan.Namun, salah satu yang ditemukan adalah Planet yang termasuk kedalam kategori Hycean ini meskipun memiliki lautan air yang luas, kemungkinan lautan tersebut memiliki suhu yang sangat panas.
Untuk mengetahui lebih lanjut, astronom dan para peneliti melakukan penelitian tambahan dengan spektograf Mid-Infrared-Instrument (MIRI) teleskop agar memvalidasi temuan mereka serta memberikan informasi tambahan mengenai kondisi lingkungan di K2-18 b.
"Tujuan utama kami adalah mengidentifikasi kehidupan di planet ekstrasurya yang layak huni, serta menambah informasi tentang keberadaan berbagai tempat di alam semesta,"
Nikku Madhusudhan, Astronom University of Cambridge dan Peneliti planet K2-18 b.