Mengapa Peradaban Alien Hingga Kini Tidak Ditemukan? Ilmuwan Temukan Jawabannya di Laut dan Lempeng Bumi
Mengapa Peradaban Alien Hingga Kini Tidak Ditemukan? Ilmuwan Temukan Jawabannya di Laut dan Lempeng Bumi
Mengapa Peradaban Alien Hingga Kini Tidak Ditemukan? Ilmuwan Temukan Jawabannya di Laut dan Lempeng Bumi
-
Bagaimana cara ilmuwan mencari alien? SETI (Search for Extraterrestrial Intelligence) adalah proyek ilmiah yang bertujuan untuk mencari sinyal dari peradaban cerdas di luar angkasa.
-
Mengapa ilmuwan belum mencapai dasar Lubang Biru Taam Ja'? Saat ini, para ilmuwan belum mencapai dasar Lubang Biru Taam Ja' di Teluk Chetumal, Meksiko, yang menurut pengukuran baru mungkin terhubung ke labirin gua dan terowongan bawah laut.
-
Di mana alien mungkin hidup? Beberapa eksoplanet tersebut ditemukan berada di zona layak huni, yaitu jarak dari bintangnya yang memungkinkan keberadaan air dalam bentuk cair, yang merupakan salah satu elemen penting bagi kehidupan seperti yang kita kenal di Bumi.
-
Dimana alien bisa hidup? Mengutip Indy100, Rabu (27/3), artikel penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of British Interplanetary Society menginvestigasi berbagai faktor yang mungkin dihadapi oleh peradaban asing di berbagai objek astronomi.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di laut dalam? Tepat setelah pukul 10.00 pagi waktu setempat pada 6 Januari 2023, di Lautan Selatan sekitar 1.100 kilometer di selatan Argentina, kamera bawah air Matthew Mulrennan menangkap penampakan yang tidak biasa. Di sana, 176 meter di bawah kapalnya, seekor cumi-cumi tunggal bergerak menembus air yang sangat dingin. Dengan tentakel merah terang yang terentang, tubuh tembus pandang, dan cahaya bioluminesen biru yang samar, cumi-cumi sepanjang 12 sentimeter ini berpotensi menjadi cumi-cumi pertama yang pernah terekam di lingkungan alaminya.
-
Dimana kehidupan alien bisa berkembang? Mengutip dari BBC, Selasa (15/10), terdapat milyaran planet yang mungkin bisa dihuni di galaksi Bima Sakti, yang memiliki antara 100 hingga 400 miliar bintang.
Mengapa Peradaban Alien Hingga Kini Tidak Ditemukan? Ilmuwan Temukan Jawabannya di Laut dan Lempeng Bumi
Sains hampir punya semua jawaban atas segala hal. Tapi sains belum menemukan jawaban bagaimana kehidupan dimulai atau mengapa kehidupan ada di bumi dan tidak di tempat lain.
Mengapa kita belum bertemu dengan makhluk lain sejauh ini? Sejauh ini, pencarian kehidupan ekstra-terestrial telah menjadi tugas yang sia-sia, namun akhirnya, sekelompok ilmuwan mungkin memiliki jawabannya: para ahli geosains.
Para ahli geologi, yang sering diejek oleh peraih Nobel Fisika fiksi Sheldon Cooper dari The Big Bang Theory, percaya bahwa keberadaan lautan, benua, dan tektonik lempeng di Bumi adalah alasan paling mungkin mengapa tidak ada bukti peradaban luar angkasa yang maju.
Demikian menurut penelitian baru oleh Universitas Texas di Dallas dan Institut Teknologi Federal Swiss di Zurich.
Diterbitkan di Scientific Reports, sebuah jurnal dari Nature, makalah ini mengeksplorasi kurangnya "peradaban
komunikatif aktif (ACC)" dan menyarankan perubahan pada Persamaan Drake yang terkenal.
Dilansir the Times of India, Persamaan Drake adalah formula yang digunakan oleh para astronom untuk memperkirakan jumlah peradaban cerdas di galaksi kita yang mampu berkomunikasi dengan manusia.
Namun, kita belum menemukan bukti untuk mendukung hal ini, sebuah misteri yang dikenal sebagai Paradoks Fermi.
Paradoks Fermi adalah kontradiksi yang tampak antara probabilitas tinggi kehidupan ekstra-terestrial yang ada di alam semesta dan kurangnya bukti atau kontak dengan peradaban tersebut.
Dinamai dari fisikawan Enrico Fermi, yang terkenal karena pernah bertanya, "Di mana yang lainnya?" selama percakapan santai pada 1950, paradoks ini menyoroti ketidaksesuaian antara harapan alam semesta harus penuh dengan kehidupan dan kenyataan bahwa kita belum mengamati tanda-tandanya.
Makalah ini meyakini mereka telah menyelesaikan masalah Paradoks Fermi dengan jenis aktivitas tektonik di planet, yang mempengaruhi evolusi biologis.
Ada bukti bahwa pergeseran dari tektonik sederhana ke tektonik lempeng modern terjadi antara 1,0 hingga 0,541 miliar tahun yang lalu, mempercepat perkembangan kehidupan kompleks di Bumi.
Ilmuwan juga meyakini, baik benua maupun lautan diperlukan untuk peradaban cerdas. Kehidupan awal membutuhkan air, tetapi kehidupan maju yang dapat menciptakan teknologi membutuhkan daratan.
Untuk menjelaskan Paradoks Fermi, studi ini menyarankan menambahkan dua faktor baru ke dalam Persamaan Drake:
1. Fraksi planet layak huni dengan benua dan lautan yang signifikan.
2. Fraksi dari planet-planet tersebut yang telah memiliki tektonik lempeng selama setidaknya 0,5 miliar tahun.
Salah satu bagian dari Persamaan Drake mengacu pada fraksi planet yang mengandung kehidupan di mana kehidupan cerdas muncul.
Penelitian baru ini menunjukkan kebutuhan akan lautan besar, benua, dan tektonik lempeng—yang terakhir berlangsung lebih dari 500 juta tahun—juga harus dipertimbangkan.
Dr. Robert Stern, seorang profesor berkelanjutan menulis dalam makalah yang diterbitkan di Nature: "Kehidupan telah ada di Bumi selama sekitar empat miliar tahun, tetapi organisme kompleks seperti hewan tidak muncul sampai sekitar 600 juta tahun yang lalu, yang tidak lama setelah episode tektonik lempeng modern dimulai.
Tektonik lempeng memulai mesin evolusi, dan kami pikir kami mengerti mengapa."
Tektonik Lempeng mengacu pada teori yang mengatakan bahwa litosfer bumi - mantel atas dan keraknya - terpecah menjadi bagian-bagian yang disebut lempeng yang bergerak.
Gerakan-gerakan ini menciptakan gunung, gunung berapi, dan yang paling penting lautan.
Pada dasarnya, tektonik lempeng bumi dan keberadaan benua dan lautan, sangat penting bagi keberadaan kehidupan maju.
Dengan menambahkan faktor-faktor ini ke dalam Persamaan Drake—foc (fraksi planet dengan benua dan lautan yang signifikan) dan fpt (fraksi dengan tektonik lempeng jangka panjang)—penulis menunjukkan probabilitas menemukan planet seperti itu sangat rendah (kurang dari 0,00003 hingga 0,002).
Kelangkaan kondisi yang sesuai ini dapat menjelaskan kurangnya bukti peradaban komunikatif aktif .