Ahli Luar Angkasa Dunia Menilai Rencana Menghancurkan Stasiun Luar Angkasa Sesuatu yang Mengerikan, Lebih Baik Jangan Dilakukan
Ada beberapa alasan mengapa ahli luar angkasa itu merekomendasikan ISS jangan dihancurkan.
Bulan lalu, NASA memberi SpaceX kontrak senilai hampir USD1 miliar untuk mengembangkan “Kendaraan Deorbit AS” yang mampu menarik Stasiun Luar Angkasa Internasional keluar dari orbit dan membakarnya di atmosfer bumi.
NASA berharap dapat menghancurkannya pada 2030, menandai berakhirnya tiga dekade kerja sama internasional yang damai di orbit Bumi. Masalahnya rencana tersebut tidak semua orang senang.
Mengutip Futurism, Senin (22/7), Jean-Jacques Dordain, Direktur Jenderal Badan Antariksa Eropa ketika stasiun tersebut dibangun dan mantan administrator NASA Michael Griffin salah dua orang yang tak sepakat.
Mereka menilai masa pakainya harus diperpanjang, sehingga memberikan kesempatan kepada ilmuwan masa depan untuk terus mempelajari luar angkasa.
“Kami merekomendasikan kepada mereka yang bertanggung jawab untuk mempertimbangkan pilihan lain selain menghancurkan stasiun tersebut,” kata Dordain kepada Forbes dalam sebuah wawancara.
Sebaliknya, menurutnya, ISS harus diwariskan kepada generasi mendatang.
Untuk melakukan hal ini, Dordain dan Griffin berpendapat bahwa kendaraan deorbit SpaceX harus digunakan untuk menyelamatkan stasiun, bukan menghancurkannya.
Roket semacam itu bisa meningkatkan ketinggian ISS, bukan menurunkannya, sehingga memungkinkannya memasuki orbit stabil lebih jauh dari Bumi.
-
Kenapa ISS harus dihancurkan? Saat ini, beberapa bagian dari ISS telah berusia seperempat abad. Selain itu, ada retakan di segmen Rusia dari ISS yang menyebar. Meskipun stasiun ini mungkin dapat dipertahankan setelah tahun 2030, para awak pesawat harus diberikan waktu yang lebih banyak untuk tetap menerbangkan stasiun ini dengan aman.
-
Kapan ISS akan dihancurkan? Pesawat tersebut kemudian akan dimiliki dan dioperasikan oleh NASA, bukan dibeli sebagai sebuah layanan tunggal saja, seperti yang biasanya dilakukan oleh NASA pada operasinya yang lain. Pesawat yang disebut sebagai 'Kendaraan Deorbit AS' (USDV) ini akan berlabuh di ISS pada tahun 2029 dan kemudian akan memastikan bahwa fasilitas raksasa ini masuk kembali secara terkendali ke atmosfer Bumi sebelum jatuh ke lautan pada tahun 2030.
-
Siapa yang mengkhawatirkan pembuangan Stasiun Ruang Angkasa ke laut? Mengutip Spacenews, Jumat (11/10), menurut laporan dari Kantor Inspektur Jenderal NASA (OIG), ISS mengalami masalah keausan yang signifikan, seperti retakan dan kebocoran udara, setelah digunakan selama puluhan tahun.
-
Kenapa Stasiun Ruang Angkasa harus dibuang di laut? NASA menyimpulkan bahwa 'menggunakan wahana deorbit yang dikembangkan AS dengan target akhir di laut yang terpencil adalah opsi terbaik.'
-
Mengapa NASA menenggelamkan ISS? NASA berencana untuk menenggelamkan International Space Station (ISS) yang sudah tua ke laut pada tahun 2030. Badan antariksa ini berharap perusahaan komersial akan membangun dan mengoperasikan habitat luar angkasa di orbit Bumi.
-
Bagaimana Stasiun Ruang Angkasa dibuang ke laut? Pada Juni lalu, NASA mengumumkan bahwa SpaceX akan merancang United States Deorbit Vehicle (USDV) berdasarkan kontrak senilai hingga USD843 juta. USDV ini berbasis pada wahana antariksa Dragon yang dimodifikasi, dilengkapi dengan pendorong tambahan Draco untuk menurunkan orbit ISS secara terkontrol, yang memungkinkan masuk kembali secara tajam dan merusak.
Dalam surat terbuka yang diterbitkan oleh SpaceNews awal bulan ini, kedua legenda badan antariksa tersebut berpendapat bahwa meningkatkan ISS “dari ketinggian 400 kilometer saat ini ke orbit melingkar dengan ketinggian 800 kilometer memerlukan peningkatan sekitar 220 meter per detik, atau setara dengan 220 meter per detik. seperti yang diperlukan untuk kontrol deorbit yang tepat.
“Pada ketinggian yang lebih tinggi, masa hidup orbit akan mencapai beberapa dekade, sehingga memberikan cukup waktu bagi generasi mendatang untuk mengambil keputusan dan tindakan mereka sendiri,” demikian isi surat tersebut.
“Untuk itu, ISS harus dibiarkan dalam kondisi sedemikian rupa sehingga tidak ada bagian di dalamnya yang bisa meledak dan menimbulkan bahaya puing-puing yang berumur panjang,” lanjut isi surat itu.
Intinya adalah mereka yang menolak ISS dihancurkan, lebih baik jika stasiun luar angkasa itu dinaikkan lagi ke orbit yang lebih tinggi. Tujuannya agar dapat digunakan di masa depan.