![Heboh Fenomena Awan Berlubang di Langit Jember, Ini Penjelasan BMKG](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/5/1717582299091-36xnu.jpeg)
![Heboh Fenomena Awan Berlubang di Langit Jember, Ini Penjelasan BMKG](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/6/5/1717582299091-36xnu.jpeg)
Beredar video di Instagram menampilkan fenomena awan berlubang di langit Kabupaten Jember, Jawa Timur. Terlihat warga sekitar berkerumun dengan heboh karena menyaksikan penampakan awan unik di tengah langit yang biru cerah.
Video tersebut diunggah oleh akun @net2netnews2022 pada hari Rabu (5/6) dan telah memperoleh banyak tanggapan dari warganet. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) turut menanggapi kejadian ini. Berdasarkan prediksi BMKG, fenomena tersebut adalah penampakan awan cavum.
terang Ida Pramuwardani, Weather Forecaster BMKG pada Merdeka.com hari Rabu (5/6).
Ida menjelaskan bahwa terbentuknya awan cavum adalah berasal dari tetesan air kecil yang berada pada suhu di bawah titik beku tetapi belum membeku, dikenal sebagai tetesan air superdingin (Supercooled Water Droplets).
Tetesan superdingin tersebut akan membeku secara tiba-tiba dan berubah menjadi kristal es kecil. Ketika kristal es ini terbentuk, tetesan air yang membeku tersebut akan meninggalkan ruang kosong di dalam awan, dan jatuh sehingga terbentuklah lubang pada awan tersebut.
lanjut Ida.
Justru fenomena tersebut patut untuk disaksikan karena termasuk fenomena yang langka.
BMKG menjelaskan apa yang terjadi di langit Jember yang menjadi viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban melihat dari balik bilik ada tangan memegang kamera
Baca SelengkapnyaMomen para pengendara mobil arogan yang viral di media sosial memang sering membuat publik geleng-geleng kepala
Baca SelengkapnyaBMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Baca SelengkapnyaIlmuwan memperingatkan kembali fenomena badai matahari yang akan terjadi.
Baca SelengkapnyaJadi mungkin dia mau turun ke bawah juga api sudah di bawah.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira bahwa Bledug Kramesan merupakan Gunung Api baru yang muncul akibat terjadinya gempa Tuban.
Baca SelengkapnyaBMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024
Baca SelengkapnyaMenurut Prakirawan BMKG, Muhammad Reza, fenomena itu disebut 'parhelion' atau istilah populernya yakni sundog
Baca Selengkapnya