Di Luar Angkasa Astronot selalu Merasa Kenyang, Ini Penyebabnya
Bukan berarti astronot tidak makan, namun ia hanya makan sedikit. Nah inilah penyebabnya.
Bukan berarti astronot tidak makan, namun ia hanya makan sedikit. Nah inilah penyebabnya.
Di Luar Angkasa Astronot selalu Merasa Kenyang, Ini Penyebabnya
Sudah menjadi rahasia umum bahwa astronot mengalami penurunan berat badan di luar angkasa. Kebanyakan orang mengetahui bahwa hal ini disebabkan oleh hilangnya gravitasi, tetapi alasannya ternyata bukan hanya itu.Melansir laporan IFLScience pada hari Rabu (27/12), tidak adanya gravitasi di luar angkasa memang membuat para astronot kehilangan massa tulang dan otot.
Hal ini dikompensasi dengan berolahraga secara teratur selama sekitar dua jam per harinya menggunakan treadmill dan mesin berat di Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Namun di balik itu, ada dugaan bahwa para astronot juga kehilangan berat badan karena mereka tidak makan dengan cukup. Hal ini terjadi bukan karena pasokan makanan yang kurang, melainkan karena makanan yang para astronot makan sejatinya melayang-layang di dalam tubuh mereka.
-
Apa makanan yang disediakan untuk astronot? Makanan segar Buah dan sayur didinginkan dalam pesawat ruang angkasa dan dikonsumsi para astronot dalam waktu yang cepat guna menghindari pembusukan.
-
Dimana astronot mendapatkan makanannya? Makanan segar Buah dan sayur didinginkan dalam pesawat ruang angkasa dan dikonsumsi para astronot dalam waktu yang cepat guna menghindari pembusukan.
-
Kenapa astronot tidak bisa makan sembarangan? Asupan makanan astronot ketika di luar angkasa harus dijaga betul demi kesehatannya.
-
Kenapa astronot rawan sakit saat di luar angkasa? Kekebalan yang lebih lemah meningkatkan risiko penyakit menular, membatasi kemampuan astronot untuk melakukan misi berat mereka di luar angkasa
-
Kenapa astronot sakit kepala di luar angkasa? 'Sakit kepala yang terjadi kemudian bisa diakibatkan oleh peningkatan dalam tekanan intrakranial. Akibat dari mikrogravitasi, terdapat lebih banyak cairan yang terakumulasi di bagian atas tubuh dan kepala, yang mengakibatkan tekanan lebih tinggi di tengkorak,'
-
Makanan apa yang berbahaya untuk astronot? Secara umum, salad baik untuk manusia, jadi menanam sayuran segar di orbit sepertinya merupakan cara terbaik bagi penjelajah luar angkasa untuk tetap sehat. Sayangnya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa meskipun bergizi, salad luar angkasa bisa menimbulkan risiko bagi astronot.
“Saya pikir itu karena makanan tidak mengendap dengan cara yang sama seperti di Bumi, sehingga peregangan lambung Anda – yang mengirim sinyal ke otak Anda untuk mengatakan ‘Anda kenyang, berhenti makan’ – saya pikir itu terpicu lebih cepat dalam keadaan tanpa gravitasi daripada di Bumi,” jelas Scott Smith dari Laboratorium Biokimia Gizi NASA.
Perpaduan tidak makan cukup dan kehilangan massa tulang dan otot semakin memicu berkurangnya berat badan para astronot ketika sedang berada di luar angkasa.
Padahal, makanan juga sangat penting. Apalagi makanan seperti ikan, yang mengandung asam lemak omega-3 yang dapat membantu kesehatan tulang.
Sekarang para astronot dapat memantau makanan mereka melalui aplikasi EveryWear yang bisa diakses melalui tabletnya. Dengan ini, tim di Bumi dapat memantau dan memberitahu para astronot apakah mereka makan dengan cukup.
Caranya cukup mudah, para astronot tinggal memindai kode batang yang ada pada makanan mereka dengan kamera tablet.
Dengan cara ini, mereka dapat mencatat apa yang mereka makan. Memahami bagaimana tubuh manusia memproses makanan di luar angkasa sangat penting untuk kelancaran misi luar angkasa ke tempat-tempat yang jauh, seperti Bulan atau Mars.