Ini Penyebab Astronot Sunita Williams Kurus saat di Luar Angkasa
Tubuh Sunita Williams mengalami perubahan saat berada di luar angkasa. Berat badannya saat memulai misi 63 kilogram.
Setelah menjalani 155 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional, Astronot Sunita Williams mengalami penurunan berat badan yang signifikan. Kondisinya ini menjadi perhatian serius bagi tim kesehatan NASA, yang berusaha keras untuk memantau kesehatannya juga mengupayakan peningkatan kesejahteraannya secara keseluruhan.
Ketika memulai misinya pada bulan Juni, berat badan Williams sekitar 63 kilogram. Namun, seiring waktu tinggal di luar angkasa, ia mulai mengalami kesulitan mempertahankan berat badan yang stabil. Selama di luar angkasa, astronot seharusnya mengonsumsi 3.500 hingga 4.000 kalori per hari untuk mengimbangi pembakaran kalori yang tinggi di lingkungan tanpa gravitasi.
-
Kenapa Sunita Williams kurus? Harus diakui, lingkungan mikrogravitasi memengaruhi metabolisme tubuh, meningkatkan pembakaran kalori. Di ISS, astronot berolahraga sekitar 2,5 jam per hari untuk mencegah hilangnya massa otot dan tulang. Meski begitu, tubuh Williams tampaknya kehilangan lebih banyak kalori dibandingkan yang ia konsumsi.
-
Mengapa Sunita Williams sulit mempertahankan berat badan? Sumber anonim dari NASA mengungkapkan bahwa Williams kesulitan mempertahankan pola makan berkalori tinggi yang diperlukan astronot.
-
Apa kondisi Sunita Williams di ISS? Foto yang diambil pada 24 September menunjukkan wajah Williams yang terlihat kurus dengan pipi cekung. Kondisi ini memicu kekhawatiran, meski NASA menyatakan bahwa Williams dalam kondisi 'sehat' dan menjalani evaluasi medis rutin.
-
Kenapa Sunita Williams tampak lebih kurus? Ia menyebutkan bahwa ia sering menggunakan sepeda statis, berlari di treadmill, dan mengangkat beban saat berada di ISS, yang berkontribusi pada perubahan fisiknya.
-
Bagaimana Sunita Williams mengatasi kehilangan berat badan? NASA menyatakan seluruh astronot di ISS dalam kondisi baik, meski sumber internal menyebut mereka bekerja untuk membantu Williams memulihkan berat badan. 'Kehilangan berat badannya signifikan, tapi kami optimis dapat membalikkannya,' ujar sumber tersebut.
-
Apa yang membuat astronot kehilangan berat badan di luar angkasa? Sudah menjadi rahasia umum bahwa astronot mengalami penurunan berat badan di luar angkasa. Kebanyakan orang mengetahui bahwa hal ini disebabkan oleh hilangnya gravitasi, tetapi alasannya ternyata bukan hanya itu.Melansir laporan IFLScience pada hari Rabu (27/12), tidak adanya gravitasi di luar angkasa memang membuat para astronot kehilangan massa tulang dan otot.
Sayangnya, Williams justru merasa kesulitan memenuhi asupan kalori yang diperlukan, menyebabkan penurunan berat badan yang tidak terkontrol. Pada awalnya, Williams dan timnya dijadwalkan kembali ke Bumi dalam delapan hari. Namun, kerusakan teknis pada Boeing Starliner membuat kepulangan mereka tertunda.
Akibatnya, mereka harus memperpanjang misi mereka sambil menunggu kedatangan kapsul SpaceX Crew Dragon yang diharapkan dapat membawa mereka kembali pada bulan Februari. Perpanjangan misi ini semakin menambah tekanan pada kondisi fisik Williams, yang terus berjuang memenuhi kebutuhan kalori tubuhnya.
Dikutip dari TimesNow, Selasa (19/11), NASA dilaporkan sudah meningkatkan asupan kalori Williams menjadi 5.000 kalori per hari, yang dua kali lipat lebih tinggi dari kebutuhan kalori rata-rata wanita dewasa di Bumi.
Meski begitu, target untuk meningkatkan berat badan tersebut masih sulit dicapai karena nafsu makan Williams yang menurun dan perubahan pada sistem pencernaannya akibat gravitasi mikro. Meskipun tantangan ini tidak mudah, NASA terus berupaya memberikan nutrisi maksimal demi menstabilkan kondisi fisik Williams selama misi yang masih berlangsung.
Reporter magang: Nadya Nur Aulia