Sunita Williams, Astronot NASA yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa Kondisinya Memprihatinkan, Ini Fotonya
Astronot NASA Sunita Williams alami penurunan berat badan signifikan selama lima bulan di Stasiun Luar Angkasa.
Astronot NASA, Sunita Williams (59), menunjukkan penurunan berat badan signifikan selama 5 bulan tinggal di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ia tinggal di sana lantaran adanya penundaan kepulangan. Gara-garanya adanya kerusakan pesawat Starliner Boeing. Sunita tak sendiri. Ia bersama rekannya Barry Wilmore (61) harus bersabar menunggu kembali ke Bumi hingga Februari 2025.
Foto yang diambil pada 24 September menunjukkan wajah Williams yang terlihat kurus dengan pipi cekung. Kondisi ini memicu kekhawatiran, meski NASA menyatakan bahwa Williams dalam kondisi "sehat" dan menjalani evaluasi medis rutin. Namun, sumber anonim dari NASA mengungkapkan bahwa Williams kesulitan mempertahankan pola makan berkalori tinggi yang diperlukan astronot.
-
Apa kondisi Sunita Williams? Kendati begitu, NASA telah memastikan bahwa kondisi Sunita prima. Tak seperti anggapan orang di luar sana yang menyebutnya sakit. Apalagi di ISS tak kekurangan makanan, pasokan aman.
-
Siapa astronot NASA yang terjebak? Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Apa yang Sunita Williams lakukan di ISS? Sunita Williams memiliki tanggung jawab untuk menjalankan penelitian ilmiah, melakukan perbaikan pada stasiun luar angkasa, serta melakukan beberapa perjalanan ke luar angkasa. Dalam setiap misi, ia bertugas mengganti dan memperbaiki peralatan yang diperlukan untuk kelangsungan operasi stasiun.
-
Kenapa astronot NASA terjebak di luar angkasa? Serangkaian masalah dengan pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner menunda kepulangan dua astronot dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Dua astronot NASA, Suni Williams dan Butch Wilmore, yang sedang menguji pesawat luar angkasa Boeing CST-100 Starliner, terpaksa tetap berada di ISS setelah mengalami kesulitan teknis dengan pesawat mereka.
-
Bagaimana NASA menjamin kondisi Sunita? Kendati begitu, NASA telah memastikan bahwa kondisi Sunita prima. Tak seperti anggapan orang di luar sana yang menyebutnya sakit. Apalagi di ISS tak kekurangan makanan, pasokan aman.
-
Siapa Astronot NASA yang tinggal lama di luar angkasa? Peggy Whitson Merupakan astronot wanita asal AS yang memiliki jumlah durasi perjalanan misi terlama yaitu 675 hari, dari hasil akumulasi perjalanannya selama di luar angkasa.
Sebagaimana diketahui, misi luar angkasa berdampak besar pada kesehatan astronot, terutama perempuan. Penelitian NASA pada 2014 menunjukkan perempuan lebih rentan mengalami penurunan volume plasma darah dan kehilangan massa otot dibanding pria selama penerbangan luar angkasa. Williams diperkirakan membutuhkan hingga 5.000 kalori per hari untuk menghentikan penurunan berat badan.
Tantangan Kesehatan di ISS
Lingkungan mikrogravitasi memengaruhi metabolisme tubuh, meningkatkan pembakaran kalori. Di ISS, astronot berolahraga sekitar 2,5 jam per hari untuk mencegah hilangnya massa otot dan tulang. Meski begitu, tubuh Williams tampaknya kehilangan lebih banyak kalori dibandingkan yang ia konsumsi.
NASA menyatakan seluruh astronot di ISS dalam kondisi baik, meski sumber internal menyebut mereka bekerja untuk membantu Williams memulihkan berat badan. "Kehilangan berat badannya signifikan, tapi kami optimis dapat membalikkannya," ujar sumber tersebut.
Kepulangan dengan Crew Dragon
Williams dan Wilmore dijadwalkan kembali ke Bumi dengan kapsul Crew Dragon SpaceX pada Februari 2025. Hingga saat ini, tidak ada indikasi kondisi kesehatan Williams akan memengaruhi jadwal kepulangan.
Meski misi mereka diperpanjang, durasi ini masih lebih singkat dibandingkan rekor 374 hari oleh kosmonot Rusia Oleg Kononenko dan Nikolai Chub. Misi panjang di ISS ini menjadi ujian ketahanan fisik dan mental para astronot.