Bukan Jakarta, Ternyata Seoul Jadi Kota Paling Hemat untuk Ditinggali
Survei ini dituju untuk kota-kota dengan ekonomi paling maju di dunia.
Compare the Market Australia baru-baru ini merilis peringkat kota-kota di dunia yang paling hemat untuk ditinggali. Hasilnya, Seoul, Korea Selatan menjadi kota yang paling hemat biaya untuk ditinggali secara global.
Data yang dilansir melalui The Korea Times menunjukkan, komponen terhadap peringkat mencakup harga bahan bakar dan listrik rata-rata, upah tahunan rata-rata, dan tingkat pengangguran. Harga transportasi umum, harga rumah, sewa, susu, roti, dan cappuccino juga dibandingkan di 42 kota yang ekonominya maju.
"Seoul menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan biaya hidup paling efektif, dengan tingkat pengangguran terendah dari semua 42 kota yang diteliti, yaitu sebesar 2,5 persen," demikian keterangan yang dikutip Selasa (19/11).
Studi tersebut mencatat bahwa kombinasi kenaikan harga perumahan dan sewa yang rendah sejak tahun 2015 dan tarif listrik rata-rata yang murah memungkinkan ibu kota Korea tersebut berada di peringkat teratas.
Upah Minim Seoul
Namun, Seoul melaporkan harga susu dan roti yang relatif lebih tinggi.
Dibandingkan dengan kota-kota lain, upah tahunan rata-rata di kota ini juga rendah.
Setelah Seoul, ada Brisbane di Australia dan Luxembourg City, ibu kota Luksemburg. Tarif transportasi umum yang sangat rendah dan harga bahan bakar rata-rata yang relatif lebih murah membantu Brisbane menduduki peringkat sebagai salah satu kota dengan biaya hidup paling ramah, sementara Luksemburg diuntungkan oleh upah rata-rata yang tinggi dan akses transportasi umum gratis.
Sementara itu, Reykjavík di Islandia, Kopenhagen di Denmark, dan Dublin di Irlandia disebut-sebut sebagai kota dengan biaya hidup paling rendah.
"Sementara Seoul, Brisbane, dan Luksemburg menduduki peringkat teratas indeks, tidak ada kota yang menerima skor lebih tinggi dari 6,7 dari 10 — menunjukkan bahwa tidak ada tempat yang sepenuhnya sempurna bagi mereka yang mencari keringanan biaya hidup," kata Stephen Zeller, manajer umum keuangan Compare the Market.
Sementara itu, dari 37 kota di dunia yang disurvei, tidak ada Jakarta, Indonesia dalam daftar.